Wahai Diriku


Wahai diriku, yang selalu aku perjuangkan kebahagiaannya di dunia sampai akhirat. Fahamilah baik-baik beberapa poin berikut, supaya lurus jalanmu. Sehat akalmu, baik hatimu, sehingga ketika kamu menganalisa suatu perkara, benar benar dengan hasil yang bijak, sebelum akhirnya memutuskan atau bertindak sesuatu. 

1. Tercipta hidup menjadi Kholifah Allah, itu Mulianya mulia, bahkan derajatnya lebih tinggi dari makhlukNya yang lain.

2. Mulianya mulia bisa hilang ketika kamu lupa mengemban amanah dari tujuan penciptaan yakni : "Ibadah dan Beramal baik". Bahkan Allah memalingkan akan memalingkan pandanganNya.

3. Engkau dan pilihan adalah satuan yang tak terpisahkan utamanya dalam beraqidah, berakhlak, dan bersyariat. Sebagaimana kau tahu dan faham, pilihan itu ada banyak, ada pilihan itu benar ada juga pilihan itu salah, benar salah pun masih ada pilihanya, ada kebenaran dan kesalahan yang universal ada juga kebenaran dan kesalahan yang haqiqi, perlu sekali berhati hati dalam pilihan. Benar memilih maka berfahala muara dari fahala adalah syurga, sebaliknya, salah memilih maka dosa, muara dari dosa adalah neraka.

4. Dunia adalah ruang kembala, engkau adalah sang kembala bagi setiap karunia yang kau terima, seperti  Mata, Telinga, Lisan, Hidung, Tangan, Akal, Hati, Kaki, Perut, Kemaluan, Nikmat Rasa dll... semua itu ada pertanggungjawabannya. Hati-hati dalam pengembalaanmu agar tidak celaka. 

5. Berkembala perlu bekal, Berbekalah dengan apa apa yang diridhoi Allah. Perbekalan itu ada dua, pertama, Perbekalan Duniawi yang bersifat materi, seperti sandang, pangan, papan dan harta, yang bersifat fana. kedua, Perbekalan Ukhrowi yang bersifat ruhani, yakni Ilmu sebagai sarana penyempurna ibadah atau Khazanah Islam yang selanjutnya akan menjadi suplemen bagi terpeliharanya ruh.

6. Kau akan bertemu Musuh dan Berperang. Musuh terberatmu adalah Nafsu yang kerap ditunggangi Musuhmu yang nyata yakni Syetan. Perang yang paling berat adalah memerangi hawa nafsu. Karenanya perbanyak perbekalan ilmu Agama, agar akal dan hati teguh dengan keberanian memerangi hawa nafsu dengan hujjah kebenaran.

7. Kau akan bertemu kawanmu namanya "Kebiasaan", Kebiasaan itu ada dua; pertama kebiasaan yang di dalamnya terdapat ridho Allah, dan selanjutnya kebiasaan yang didalamnya ada murka Allah.  pandai pandai memilih kebiasaan yang hendak kau biasakan. Kembali ke Poin [3], sebagaimana semua ma'ruf (mengerti) sulit yang namanya menghilangkan kebiasaan buruk jika sudah kadung menjadi kebiasaan. Karenanya wahai diriku, biasakanlah untuk berbuat sesuatu yang baik baik. Sebab "Kullu ulaa-ika kaana 'anhu mas'uula" semua akan ditanyai pertanggunganjawabannya, termasuk poin poin nomor [4]. 

8. Ada beberapa wajib yang harus kamu fahami dalam melaksanakan kehidupan, sebagaimana wajib berlakunya sunnatullah (ketetapan Allah) atau dalam kutip "sunnatullah berlaku pasti". Hidup tak selamanya bahagia, karenanya Bahagia dan Sedih adalah perkara wajib yang akan kamu temui, Hidup tak selamanya sehat; karenanya Sehat dan Sakit adalah suatu perkara wajib yang akan kamu temui, dst... Ada orang baik, juga ada orang tidak baik, ini adalah perkara wajib yang juga akan kamu temui ditengah kehidupan, dan pada kesemuanya itu kamu tidak akan mungkin bisa meniadakan salah satunya. 

9. Kematian adalah keniscayaan, setiap jiwa pasti mati. Dan setiap orang berharap dapat mati dalam keadaan yang baik, enak, tanpa merakan sakit kronis, lebih lebih mati dengan nikmat husnul khotimah. Dan itu adalah perjuangan yang teramat berat. Karenanya jangan berhenti berjuang sampai berhasil.

10. Dunia ini singkat saja, dirasa atau tidak dirasa akan terasa singkat, ketika usia sudah mendekati ajal baru akan terasa ronta-ronta jiwa. "Wahai jiwa sebentar lagi kau akan menghadap sang Kholiq, Prestasi apa yang sudah kau buat?" Wahai lisan, sebanyak apa dzikirmu, wahai akal dan hati sebanyak apa tabayyunmu pada masalah fiqih? Wahai kaki, sejauh mana kakimu melangkah meuju kebaikan? Dst... begitu sebaliknya... wahai mata sudah sebanyak apa matamu memandang tubuh tubuh wanita semokek bahenol yang bukan haq untuk dipandang?

11. Akhirat itu di mulai sejak wafat, Akhirat itu Allah ciptakan gelap, sangat gelap, lebih gelap dari malam tanpa sinar apa pun bahkan berlipat lipat lebih gelap. Yang dapat membuat kondisi itu terang adalah Amal Ibadah, membaca Al Qur'an, belajar ilmu agama, sedekah, zakat, dan amalan ibadah lainnya seperti dzikir. Cahaya seseorang tak dapat mencahayai orang lain. Karena cahaya penerang hanya berlaku menurut amalnya masing-masing.

Wahai diriku, Semoga Allah merahmatimu, mencurahkan ridho-Nya untuk-Mu, Syurga saja tak cukup, karena ada nikmat yang paling tinggi, yakni dapat melihat Dzat yang Maha Menciptakan. Dan itu bisa diraih jika Allah ridho. Wahai diriku gemarlah beramal baik Agar Allah ridho. Senanglah membuat Allah cemburu karena amal baikmu, karena jika Allah cemburu Allah merasa malu jika sifatnya ditandingi hamba-Nya.





Oleh : Kholil Khoirul Muluk, S.H.I.
            


Baca juga :
Pasang Iklan

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Muhasabah Diri

  1. Siapakah aku ?
  2. Siapa yang menghidupkan aku ?
  3. Untuk apa aku dihidupkan ?
  4. Hidup dibumi siapa aku ?
  5. Kemana umurku menuju ?

  • Kenapa aku belum siap ?
  • Bagaimana jika esok mati ?
  • Siapa aku setelah itu ?
  • Apa saja perbekalanku ?
  • Di syurga atau neraka nasibku ?

Mbah Kholil Ganteng
Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk