Sang Mursyid Pencetus Istighosah



Sahabat SantriLampung Rohimakumullah, Sejenak mari kita mengenal sosok Sang Mursyid pencetus Istighosah. Beliau adalah ;




KH. Muhammad Romli Tamim lahir pada tahun 1888 dari seorang ayah bernama Kiai Tamim Irsyad. Beliau lahir di Bangkalan Madura, tanah asal sang ayah sebelum pergi merantau ke Jombang. Sejak kecil, Kiai Romli Tamim sudah ikut sang ayah berhijrah ke daerah Peterongan Jombang.




Guru pertama beliau adalah sang ayah dan kakak iparnya yaitu Kiai Kholil, salah seorang tokoh yang membawa dan memperkenalkan Thariqah Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Rejoso. Setelah itu, Kiai Romli Tamim muda berangkat belajar kepada Syaikhona Kholil Bangkalan, yang pada saat itu memang menjadi rujukan utama. Setelah selesai belajar kepada Syaikhona Kholil, Kiai Romli Tamim melanjutkan belajarnya kepada Hadratussyeikh Hasyim Asyari. Ketekunan dan kecerdasan Kiai Romli Tamim merebut hati sang guru, sehingga beliau dijadikan Lurah Pondok sekaligus dijadikan menantu.




Baca juga :



Di tahun 1919, Kiai Romli Tamim berangkat ke Mekkah untuk mematangkan ilmunya. Beberapa tahun sepulang dari Mekkah di tahun 1920, beliau melangsungkan perkawinan dengan putri Hadratussyeikh, yaitu Nyai Izzah binti Kiai Hasyim Asyari. Sejak itupula, beliau, bersama dua keponakannya: Kiai Dahlan Kholil dan Kiai Ma'shum Kholil, bahu membahu membangun Darul Ulum Rejoso.




Kiai Romli Tamim adalah seorang kiai yang sangat alim, sabar, wara', faqih, sufi murni, mursyid Thariqah Qodiriyah wa Naqsyabandiyah, dan pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang. Di antara murid-murid beliau yang terkenal dan menjadi kiai besar ialah KH. Muhammad Abbas (Buntet Cirebon), KH. Muhammad Utsman Ishaq (Sawahpuluh Surabaya), KH. Shonhaji (Kebumen), KH. Imron Hamzah (Sidoarjo).




Di samping seorang mursyid, Kiai Romli juga produktif dalam menulis kitab. Di antara kitab-kitab karangan beliau ialah: al Istighotsah bi Hadrati Rabbi al Bariyyah, Tsamratu al Fikriyah, Risalah al Waqi'ah, dan Risalah ash Shalawat an Nariyah.




Beliau wafat di Rejoso pada tanggal 16 Ramadlan 1377 H. atau tanggal 6 April 1958 M. Sebulan sebelum Kiai Romli meninggal, Darul Ulum sudah berduka dengan wafatnya Kiai Dahlan pada tanggal 16 Maret 1958 di usia 57 tahun. Tak cukup disitu saja, tahun 1961 Kiai Ma'sum Kholil menyusul kakak dan pamannya keharibaan Allah SWT. Dengan demikian tahun 1961 adalah akhir era kepemimpinan Tiga Serangkai Kiai Rejoso. [Portalsejarah]

image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
73003 24829 75212

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk