Unsur unsur Kesempurnaan Salik

Dalam Islam, salik adalah seseorang yang menjalani proses latihan untuk mengosongkan diri dari keburukan dan mengisinya dengan kebaikan. Salik juga disebut sebagai penempuh jalan suluk, yaitu kegiatan berzikir secara terus-menerus untuk mendekatkan diri kepada Allah.

أَيُّهَا الاحوان، بَعْضُ مَسَائِلِكَ مِنْ هَذَا الْقَبِيْلِ، وَأَمَّا الْبَعْضُ الَّذِيْ يَسْتَقِيْمُ لَهُ الْجَوَابُ فَقَدْ ذَكَرْنَاهُ فِيْ إِحْيَاءِ الْعُلُوْمِ وَغَيْرِهِ، وَنَذْكُرُهَا هُنَا نُبَذًا مِنْهُ وَنُشِيْرُ إِلَيْهِ

Wahai saudaraku sahabat SantriLampung rohimakumullah, sebagian masalahmu termasuk dari kelompok ini (yakni bersifat dzauqiyah). Adapun sebagiannya lagi yang bisa dijawab telah aku sebutkan di dalam kitab Ihya' 'Ulumuddin dan kitab lain, aku akan menuturkannya ringkasannya dalam surat ini dan akan aku tunjukkan.

فَنَقُوْلُ: قَدْ وَجَبَ عَلَى السَّالِكِ أَرْبَعَةُ أُمُوْرٍ

Kemudian akan saya sampaikan: Wajib bagi salik (penuntut ilmu) memenuhi empat perkara.

أَوَّلُ الْأَمْرِ: اِعْتِقَادٌ صَحِيْحٌ لَا يَكُوْنُ فِيْهِ بِدْعَةٌ

Pertama: Harus memiliki I'tiqodun shahihun (keyakinan yang benar/lurus) yang di dalamnya tidak terdapat bid'ah.

Baca juga :

وَالثَّانِيْ: تَوْبَةٌ نَصُوْحٌ لَا يَرْجِعُ بَعْدَهُ إِلَى الذَّلَّةِ

Kedua: Taubatun Nasuhun yang setelahnya tidak kembali melakukan kesalahan.

وَالثَّالِثُ: اِسْتِرْضَاءُ الْخُصُوْمِ حَتَّى لَا يَبْقَى لِأَحَدٍ عَلَيْكَ حَقٌّ

Ketiga: Mencari kerelaan hati para musuh sampai tidak ada hak orang lain yang tersisa.

وَالرَّابِعُ: تَحْصِيْلُ عِلْمِ الشَّرِيْعَةِ قَدْرَ مَا تُؤَدِّيْ بِهِ أَوَامِرَ اللهِ تَعَالَى، ثُمَّ مِنَ الْعُلُوْمِ الْآخِرَةِ مَا يَكُوْنُ بِهِ النَّجَاةُ

Keempat: Mempelajari ilmu syariat sekiranya bisa mencukupi untuk melaksanakan perintah-perintah Allah Ta'ala, kemudian ilmu-ilmu lain selama dengan ilmu tersebut menjadikan sebab keselamatan.

حُكِيَ أَنَّ الشِّبْلِيَّ رَحِمَهُ اللهُ خَدَمَ أَرْبَعَمِائَةِ أُسْتَاذٍ، وَقَالَ: قَرَأْتُ أَرْبَعَةَ آلَافِ حَدِيْثٍ، ثُمَّ اخْتَرْتُ مِنْهَا حَدِيْثًا وَاحِدًا وَعَمِلْتُ بِهِ وَخَلَّيْتُ مَا سِوَاهُ لِأَنِّيْ تَأَمَّلْتُهُ، فَوَجَدْتُ خَلَاصِيْ وَنَجَاتِيْ فِيْهِ، وَكَانَ عِلْمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْآخِرِيْنَ كُلُّهُ مُنْدَرِجًا فِيْهِ، فَاكْتَفَيْتُ بِهِ وَذَلِكَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِبَعْضِ أَصْحَابِهِ: (اِعْمَلْ لِدُنْيَاكَ بِقَدْرِ مَقَامِكَ فِيْهَا، وَاعْمَلْ لِآخِرَتِكَ بِقَدْرِ بَقَائِكَ فِيْهَا، وَاعْمَلْ للهِ بِقَدْرِ حَاجَتِكَ إِلَيْهِ، وَاعْمَلْ لِلنَّارِ لِقَدْرِ صَبْرِكَ عَلَيْهَا).

Diceritakan bahwa Syaikh al-Syibli semoga Allah merahmatinya pernah berkhidmah (mengajar) pada 400 guru, dan beliau mengatakan: Aku telah membaca 4000 hadits, kemudian aku memilih satu dari hadist itu untuk aku amalkan dan membiarkan yang lain (dengan tujuan) untuk aku renungkan, maka aku menemukan kesimpulan keselamatanku dalam satu hadits tersebut, semua ilmu para orang-orang generasi awal dan akhir telah tercakup dalam hadits itu, untuk itu aku mencukupkan diriku pada hadits tersebut bahwa Rasulullah Saw bersabda kepada sebagian sahabatnya: "Beramallah untuk duniamu sesuai kedudukanmu di dalamnya, beramallah untuk akhiratmu sesuai dengan keabadianmu di dalamnya, dan beramallah untuk Allah sesuai kebutuhanmu pada-Nya, dan beramallah untuk neraka sesuai kesabaranmu disana".


Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
75242 25965 77457

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk