Pedoman Pengeluaran Zakat Harta

2 months ago 3

Sahabat SantriLampung yang dirahmati Allah di manapun saja berada, berikut adalah tabel pedoman dalam pengeluaran zakat untuk berbagai jenis harta.

وَلَا يَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ هُوَ خَيْرًا لَّهُم ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا۟ بِهِۦ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۗ

Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat.

Baca juga :

Yang tidak boleh dizakatkan

Zakat Perdagangan

Zakat Profesi

Takaran Zakat Fitrah

Prosentasi Harta Zakat

Dan kecelakaan besar bagi orang yang mempersekutukan-Nya.

ٱلَّذِينَ لَا يُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَهُم بِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ كَٰفِرُونَ

(yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat.

Lihat : Tabel Prosentase Harta Zakat Zakat Emas

Jenis Harta	Pengeluaran	(%)
1. Perdagangan	Setiap Tahun	2.5(%)
2. Pakai sendiri	Saat Membeli	2.5(%)

Zakat Uang

Jenis Harta	Pengeluaran	(%)
1. Simpanan	Waktu	2.5(%)
2. Modal	Saat Membeli	2.5(%)
3. Pendapatan	Saat Membeli	2.5(%)

Zakat Tanah, Rumah, Kendaraan

Jenis Harta	Pengeluaran	(%)
1. Perdagangan	Tiap Tahun	2.5(%)
2. Pakai Sendiri	Saat Beli	2.5(%)

Zakat Barang Dagangan

Jenis Harta	Pengeluaran	(%)
Modal	Tiap Tahun	2.5(%)

Zakat Rikaz, Hadiah

Jenis Harta	Pengeluaran	(%)
1. Karun	Saat Dapat	20(%)
2. Hadiah	Saat Dapat	20(%)

Catatan,

Pertama : Harta yang wajib dikeluarkan zakatnya, yaitu yang besarnya nilai harta tersebut minimal setara dengan nilai 96 gr Emas Murni.

Kedua : Untuk harta yang zakatnya harus dikeluarkan setiap tahun, ketentuan pembayarannya yaitu setelah harta itu dimiliki genap 1 tahun.

Ketiga : Pedoman pengeluaran zakat di atas adalah versi Ijtihad dari Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abbas. Tidak tertutup kemungkinan ada versi lainnya.

Orang yang mengusahakan bantuan bagi janda dan orang miskin, ibarat shalat malam yang tidak perbah jenuh, dan ibarat berpuasa yang tidak pernah berbuka. (HR. Bukhori)