Membangun Benteng Takut

Sahabat SantriLampung yang dirahmati Allah, Sifat/sikap "Takut" merupakan sifat alami bawaan (fitrah) bagi setiap manusia dari Dzat yang menciptakannya supaya tunduk. Sehebat-hebat apa pun manusia pasti memiliki sifat/sikap tersebut. Dalam Islam sifat/sikap takut merupakan bagian daripada Iman, karena berfungsi sebagai pendorong bagi orang orang mukmin untuk berhati-hati agar tidak merasakan azab Allah di akhirat. Berikut ini adalah sifat/sikap takut yang harus kita bangun guna membentengi diri.

Takut terhadap Azab Allah 

Allah berfirman, Dan mereka takut terhadap azab-Nya (al-Isra: 57). Dan Dia berfirman, Mereka takut kepada Tuhan yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka) (an- Nahl: 50). 

Takut terhadap azab Allah adalah wasilah untuk menghindari azab-Nya dengan ketakwaan. Orang mukmin yang baik akan selalu merasa di awasi Allah sehingga ia selalu takut saat ia melanggar perintah dan/atau melaksanakn larangan Allah, karena ada azab yang dijanjikan atas pelanggaran yang hendak dilakukannya.

Takut terhadap Makar Allah 

Allah berfirman, Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang yang merugi (al-A'raf: 99). Takut terhadap makar Allah merupakan wasilah perbaiki perbuatan serta mengurangi hal-hal tercela. 

Takut atas Azab yang Tiba-tiba 

Allah berfirman, Maka apakah penduduk negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka tidur? Atau apakah penduduk negeri itu merasa aman dari kedatangan siksa Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka bermain? (al-A'raf: 97-98). 

Takut terhadap Hari Kiamat 

Allah berfirman, Mereka takut akan hari ketika hati dan pandangan banyak orang dibolak-balik (an-Nur: 37). Dan Allah berfirman, Dan takutlah akan suatu hari ketika kalian dikembalikan kepada Allah (al baqarah: 281). Dia juga berfirman, Dan orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat itu benar (akan terjadi) (asy-Syura: 18). 

Takut terhadap hari qiyamat merupakan wasilah untuk mempersiapkan diri menghadapinya. 

Takut Akan Buruknya Perhitungan  

Alah berfirman, Mereka takut akan perhitungan yang buruk (ar- Rad: 21). 

Takut akan buruknya perhitungan amal nanti di akhirat merupakan wasilah untuk mengevaluasi diri sebelum kau dievaluasi. dan menimbang amal sebelum amalmu ditimbang kelak di akhirat. 

Takut Saat Menghadap Allah 

Allah berfirman, Dan bagi siapa yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua Surga (ar-Rahman: 46). Dan Allah berfirman, Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (menghadap) ke hadirat-Ku dan takut akan ancaman-Ku (lbrahim: 14). Dia juga berfirman, Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhanmya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya sungguh surgalah tempat tinggal(nya) (an-Naziat: 40). 

Takut saat menghadap Allah merupakan wasilah untuk merasa malu kepada Allah dan malu untuk melanggar perintah-Nya serta perantara untuk meningkatkan kualitas ketaatannya. 

Bergetar Takut pada Azab Allah 

Allah berfirman, Sesungguhnya Ibrahim adalah orang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun (at-Taubah: 114). 

Bergetar karena takut pada azab Allah merupakan wasilah untuk menghindarinya dengan ketakwaan. 

Bergetar Takut Sambil Memperbaiki Amal 

Allah berfirman, Dan orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan dengan yang takut (al-Mu'minun: 60). Dan Dia berfirman, Dan orang yang takut kepada Tuhan mereka dari atas mereka dan mereka mengerjakan apa yang diperintahkan kepada mereka (an- Nahl: 50). Dan Rasulullah saw. adalah orang yang paling besar takut-nya kepada Tuhannya. Rasa takut disertai perbaikan diri merupakan perantara untuk bersandar kepada Allah, bukan pada perbuatan. 

Meningkatkan Rasa Takut kepada Allah  

Rasulullah saw. bersabda, Seandainya orang beriman tahu hukuman yang ada disisi Allah niscaya tidak ada seorang pun yang mengangankan surga." 

Memperbesar rasa takut kepada Allah mencegah dari segala yang dilarang Allah dan buah dari memperhatikan besarnya siksa dan pembalasan Allah. Jika Allah mengazab penduduk langit dan bumi maka sungguh hal itu merupakan bentuk keadilan-Nya. 

Berhati-hati kepada Allah 

Allah berfirman, Dan ketahuilah sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada dalam jiwa kalian maka berhati-hatilah (al-Baqarah: 235). Dan Dia berfirman, Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)Nya (Ali Imran: 28, 30). Berhati-hati kepada Allah akan mengantarkan menuju takwa karena takut pada hukuman-Nya. 

Berhati-hati terhadap Apa yang Membuatmu Lalai 

Allah berfirman, "Wahai orang yang beriman, sesungguhnya diantara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka, berhati-hatilah (at-Taghabun: 14)." Dan Dia berfirman, Wahai orang yang beriman, janganlah harta benda dan anak-anakmu melalaikanmu dari mengingat Allah' (al-Munafiqun: 9). Dia juga berfirman, Orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah (al-Nur: 37). 

Berhati-hati dari segala sesuatu yang membuat kita lalai dari mengingat Allah merupakan wasilah untuk menghadap Allah dengan sepenuh hati. 



Baca juga :
Pasang Iklan

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Santri Lampung

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

T A F A K U R

  1. Siapakah aku ?
  2. Siapa yang menghidupkan aku ?
  3. Untuk apa aku dihidupkan ?
  4. Hidup dibumi siapa aku ?
  5. Kemana umurku menuju ?

  • Kenapa aku belum siap ?
  • Bagaimana jika esok mati ?
  • Siapa aku setelah itu ?
  • Apa saja perbekalanku ?
  • Di syurga atau neraka nasibku ?

Mbah Kholil Ganteng
Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk