Bantu SantriLampung Berkembang Donasi Sekarang

Prasangka kerap Merusak Ukhuwah

Assalamu'alaikum wr wb.

Sikap menaruh curiga kerap sekali meracuni pikiran dan tindakan seseorang. Kalau prasangka sudah mengejala, kecurigaan kian menggila. Racun – racun prasangka mampu mengubah penilaian yang tadinya putih menjadi hitam. Paling tidak, abu –abu.

Berawal dari prasangka yang mungkin dianggap sepele, lahir berbagai perbuatan buruk. Dari prasangkalah seseorang begitu ringan melakukan ghibah, membicarakan aib saudaranya sesame muslim. Juga, dari prasangka timbul hawa permusuhan. walau terhadap sesame mukmin.bahkan, pada puncaknya, prasangka bisa memunculkan pertumpahan darah. Padahal, kedua pihak sama – sama merasa sedang berjuang dalam menegakkan kebenaran.

Orang yang terhinggapi prasangka biasanya tidak sadar kalu ia sedang tidak ”lurus”. Ia hanya merasa kegelisahan dan ketidaknyamanan. Rasa tak nyaman itu kian menguat ketika orang berpenyakit ini berinteraksi dengan sasaran prasangka. Apapun yang dilakuakan sasaran akan bernilai negative. Termasuk perbuatan baik. ’ah, Cuma bersandiwara, paling – paling ada maunya,” begitulah kira – kira komentar perilaku prasangka.

Anehnya, sasaran prasangka bisa ditujukan kepada siapa saja. Bahkan kepada orang terdekat sekalipun. Prasangka menjadikan kehidupan lingkungan menjadi gersang, saling curiga, was – was, dst.

Orang yang dihinggapi penyakit prasangka terjebak pada pandangan luar. Bukan pada isi masalah. Hatinya sibuk dengan siapa yang bicara. Bukan pada isi pembicaraan. selalu sibuk dengan siapa yang diprasangkakan. Bukan pada isi prasangkaan. Mungkin, inilah yang membedakan antara prasangka dengan rasa ingin tahu. Kalau rasa ingin tahu akan berhenti pada bukti, tapi prasangka, tidak akan bernah berhenti walaupun bukti – bukti tidak sesuai dengan apa yang di prasangkakan.

Bahkan prasangka bisa merusak rasa ingin tahu. Anugerah Allah yang teramat berharga ini bergeser ke kiri. Prasangka menjadikan rasa ingin tahu, hanya sebagai alat bukti. Bahkan parasangkaan buruknya memang benar- benar kenyataan. saat itulah prasangka benar- benar merasa puas. “tuh, benarkankan!”

Jika dibiarkan bebas, prasangka akan lahir dari ucapan. Bahkan, tindakan. Jelamaan prasangka dalam ucapan berupa fitnah. Atau, tuduhan buruk yang dilemparkan kepada seseorang yang belum terbukti kebenarannya.

Orang yang terhinggapi prasangka punya kecenderungan menularkan prasangkanya ke yang lain. Kepada siapapun, tanpa batas. Disinilah repotnya kalau biang prasangka   adalah seorang tokoh. Karena pengikutnya akan punya terjemahan sendiri. Bayangkan kalu satu kelompok menebar prasangka ke kelompok lain. Dan kelompok yang diprasangkakan pun membalas dengan prasangka, maka terjadilah perang prasangka(prasangka missal).

Betapa bahaya sebuah prasangka, karena prasangka menyimpan segudang dosa .

Allah berfirman dalam QS.49:12, “Hai orang – orang yang beriman, Jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari – cari kesalahan orang lain dan janganlah mempergunjingkan sebagian yang lain…”.

Lahirnya prasangka dalam hati seorang hamba Allah sebenarnya memperlihatkan kelemahan hamba itu sendiri. Tiga hal yang membuat seorang hamba terjebak dalam kubangan prasangka yaitu; lemahnya pendekatan diri dengan Allah, pengalaman masa lalu, pengaruh lingkungan.

Sungguh, kebodohan manusia kerap menjebak manusia pada prasangka, kepada sesame mukmin atau kepada Allah swt.kebodohan seperti itu tak ubahnya seperti anak kecil yang buruk sangka pada obat. Ia hanya tahu obat itu pahit.

Seorang mukmin sejati takkan pernah lelah merawat hati, ia senantiasa menyiram tanaman dengan air ruhiyah yang bermineral tinggi, menebar pupuk amal yang tak pernah henti. Dan juga mencabut segala bentuk prasangka dan dengki.

Mampukah kita mengumpulkan 99 kebaikan saudara kita (sasaran)?? kalau tidak?, mengapa ada prasangka?.


Baca juga :
Alumni Universitas Islam Negeri Lampung.
Suratku untuk Tuhan

Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya


Donasi

Mandiri 9000046481967