Assalamu'alaikum Sahabat beriman

Salah Persepsi tentang Hidmat Pesantren

Salah kaprah dalam memahami Khidmat Pesantren

Pengertian Khidmat

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) khidmat itu berarti hormat dan takzim kepada orang yang berjasa. Berkhidmat berarti bersopan santun, mengabdi dan setia.

Dalam Bahasa Arab kata khidmat itu berasal dari kata khadama yakhdumu yang berarti melayani, membantu, memberi pelayanan, bersikap loyal kepada seseorang. Khidmah bisa diartikan dengan pelayanan, kebaikan, tugas, pekerjaan dan pengabdian. 

Pesantren dan Khidmat Santri

Pesantren, atau pondok pesantren adalah lembaga pendidikan agama Islam di Indonesia, Di dalamnya terdapat banyak santri yang muqim (menetap) untuk mendalami ilmu Agama Islam dengan para Ustadz dibawah asuhan dan pengawasan seorang guru (Kiyahi) yang mendirikan pesantren.

Dalam tradisi pesantren, khidmah dipandang sebagai bentuk pengabdian tulus kepada guru, lembaga, dan sesama santri. Ia lahir dari ajaran tasawuf: melatih keikhlasan, menundukkan ego, dan menanamkan adab dalam melayani.

Santri yang khidmah dipercaya akan mendapat barakah ilmu dan doa dari gurunya. Nilai ini menjadi fondasi penting dalam pembentukan karakter santri disiplin, rendah hati, dan tangguh.

Namun, khidmah sejatinya bukan pekerjaan fisik tanpa batas, melainkan latihan spiritual yang tetap menjunjung nilai kemanusiaan. Ketika makna ini bergeser menjadi kewajiban tanpa perlindungan, maka khidmah kehilangan ruhnya dan berubah menjadi bentuk subordinasi.

Istilah khidmah merujuk pada hadis Nabi berikut ,

أي الصدقة أفضل قال خدمة عبد في سبيل الله

Sedekah apa yang paling utama? Rasulullah  menjawab: berkhidmah di jalan Allah (HR. Tirmidzi).

Khidmat Santri

Khidmat Santri adalah pengabdian santri yang telah lulus kepada guru yang telah membimbingnya dalam kurun waktu tertentu, bisa juga berarti wujud terima kasih santri kepada guru/kiyahi yang telah mendidiknya selama dipesantren. 

Selain itu kegiatan khidmat merupakan "gerbang kesempatan" yang diberikan pesantren kepada santri setelah lulus diniyahnya untuk mengembangkan bakat. Bentuk khidmat itu bermacam-macam, ada yang ngulang (mengajar) bagi santri yang berkompeten mengajar, tujuannya menularkan ilmu kepada adik tingkat dan kelak ilmu yang ditularkan menjadi aset jariyah fahala baginya yang akan terus mengalir, lalu ada yang membantu di dapur khidmat dalam masalah ini pun memiliki nilai dan keutamaan yang besar karena melayani santri yang statusnya fiy sabilillah, ada yang aktif dalam hubungan kemasyarakatan dengan pesantren mencari donasi, sosialisasi pesantren, sosialisasi kegiatan PHBI, ada juga yang aktif di kepengurusan pesantren yang bertanggungjawab mendidik santri untuk disiplin belajar, membentuk karakter yang religius serta membiasakan santri disiplin ibadah, ada yang menjadi santridalemnya kiyahi atau menjadi asisten yang melayani aktifitas kiyahi dan lain sebagainya. Semua bentuk khidmat tersebut berfahala besar jika hidmatnya dilakukan dengan ikhlas dan semata mata mengharap ridho Allah. 

Merupakan persepsi yang salah jika hidmatnya santri dipesantren dimaknai perbudakan atau eksploitasi karena khidmatnya santri dipesantren bersifat fleksibel, tidak ada unsur  paksaan, tidak pakem dalam arti tidak wajib atau harus. Santri yang kebetulan setelah lulus diniyah lalu keadaan membuatnya tidak bisa  berkhidmat maka diperbolehkan untuk boyong (pulang) semisal karena sesuatu hal ia harus pulang maka diperbolehkan pulang.

Hasyim As'ariy yang hari ini dan selamanya terknal sebagai Hadrotus Syeikh K.H. Hasyim Asy'ariy, menjadi Ulama besar, pendiri NU dan Pondok Tebu Ireng itu dahulunya juga khidmat kepada guru selama dipesantren bahkan pernah menjadi Santri ndalemnya Kiyahi yang hari harinya mengurusi kuda peliharaan kiyahinya, tetapi barokah dari ketulusan dan keikhlasan dalam khidmat kepada kiyahi akhirnya beliau menjadi ulama yang Masyhur, namanya Harum sepanjang masa, karyanya menjadi rujukan dalam pembelajaran terutama dalam memahami ilmu Agama Islam di negara negara Islam dunia. 

Gelar Hadrotus Syeikh bukan gelar sembarangan atau gelar tanpa syarat. Untuk mendapatkan gelar tersebut harus hafal dan faham Al Qur'an, lalu hafal dan faham minimal kutubus sittah (6 kitab hadits) dan maksimal kubut tis'ah (9 kitab hadits).

Halaman SantriLampung yang sedang anda baca ini, juga tidak akan ada tanpa peran khidmat kepada Kiyahi. Al Hamdu... Lillah... Akhirnya semoga apa yang kami sampaikan dapat menjadi tambahan ilmu yang manfaaat, lalu kita dan keluarga kita diluaskan ilmunya sehingga tidak mudah salah dalam memahami segala sesuatu.

Baca Juga yang ini ya :
Pasang Iklan

Mau donasi lewat mana?

BSI a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (7310986188)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Alumni Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung - Blogger, Designer, Writer and Copy Creator.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK BSI 7310986188
an.Kholil Khoirul Muluk