Cara Bertawasul

Tawassul adalah mendekatkan diri dengan suatu perantaraan (wasilah) atau menjadikan sesuatu yang menurut Allah mempunyai nilai, derajat dan kedudukan yang tinggi, untuk dijadikan sebagai perantaraan (wasilah) agar doa dapat dikabulkan. dengan mutawassil bentuk plural dari kata wasil.

Tawasul itu berarti lantaran, saya akan menemui habib luthfi (kita tahu beliau adalah guru besar bagi para mursyid yang juga presiden thoriqoh se asia tenggara, sekaligus penasihat presiden di era jabatannya), nah untuk menemui beliau itu tidak mudah, tidak bisa secara langsung, harus melalui lantaran. Melalui salah satu guru kita yang dekat dengan beliau mungkin, atau boleh jadi melalui janji terlebih dahulu dengan pihak ndalemnya habib luthfi. Nah guru kita yang dekat, atau orang ndalemnya hahib lutfi inilah yang disebut lantaran atau washilah. Demikian halnya dengan doa, kita tahu dosa kita banyak, maka kita rasa perlu tawashul dengan orang orang shalih untuk untuk mengangkat doa kita agar doa kita lekas sampai kepada Allah dan diijabah. 

Tawasul juga bisa diartikan wujud terima kasih dan syukur kepada yang kita wasilahi, seperti kepada guru yang telah mengajari kita ilmu agama.

Tawashul juga berarti tujuan yang di khususkan, bisa kepada hajat atau maksud tertentu.

Tata Cara Tawassul  

Tawasul dapat dilakukan dengan berbagai cara, bisa melalui sedekah, dengan sedekahan itu kita berwashilah agar diberikan ketentraman dalam keluarga misalnya; namun yang lazim umum dilakukan adalah sebagai berikut : 

Membaca ayat Al Quran, tahlil, Ratib, dll. Kemudian pahalanya dihadiahkan kepada para nabi, wali dll (orang yang akan dijadikan perantara).

Lalu berdoa untuk ahli kubur yang diziarahi, misalnya dengan doa: Allohummaghfir lahum warhamhum wa’afihim wa’fu ’anhum.

Kemudian berdoa kepada Allah swt dengan doa yang dikehendaki.

Setelah selesai berdoa baru bertawasul memohon pada Allah swt agar berkenan mengabulkan pemintaannya dengan lantaran tokoh yang dijadikan perantara sebab keshalihannya atau tokoh yang diziarahi.