Sifat sifat Allah
Sahabat SantriLampung yang dimuliakan Allah, Aamiin. Dalam mengkaji Ilmu Aqidah sebagai Muslim kita wajib mengenali Allah swt Tuhan seluruh Alam, Karena kemahabesaranNya kita tidak dapat melihat Allah, Kita (manusia sangatlah kecil lagi lemah). Meyaqini adanya Allah bisa ditempuh melalui ciptaanNya, atau sifat sifat yang mensifatiNya.
Allah swt., memiliki beberapa sifat yang harus diyakini oleh setiap Muslim.
SIFAT–SIFAT WAJIB ALLAH
- Wujud artinya “ada”
- Qidam berarti “Dahulu “
- Baqo’ berarti “kekal”
- Mukhoolafatul lil hawaadist Artinya bahwa Allah tidak sama dengan yang baru ( alam/makhluk).
- Qiyamuhu Binafsih Artinya Allah berdiri sendiri, tidak membutuhkan pertolongan dari makhluk Nya
- Wahdaniyah berarti bahwa Allah bersifat “esa” dan tidak berbilang
- Qudrat berarti bahwa Allah Maha Kuasa
- Irodat berarti bahwa Allah berkehendak segala sesuatu atau bahwa Allah maha berkeinginan atas segala sesuatu
- Ilmu berarti bahwa Allah Maha mengetahui atas segala sesuatu
- Hayat artinya Hidup, yakni bahwa Allah Maha Hidup
- Sama’ artinya Maha Mendengar
- Bashar artinya Maha Melihat
- Kalam artinya berkata-kata atau bercakap-cakap
- Qoodirun Artinya Maha kuasa
- Muriidun Artinya yang maha Menentukan
- AAlimun Artinya Maha mengetahui
- Hayyun Artinya Maha Hidup
- Samii’un berarti bahwa Allah Maha Mendengar
- Bashiirun berarti bahwa Allah Maha Melihat
- Mutakallimun berarti bahwa Allah maha berbicara.
Selanjutnya sifat mustahil Allah, adalah sifat yang berlawanan dengan sifat wajib Allah, dan kita wajib untuk tidak meyakini bahwa sifat sifat mustahil melakat pada Dzat Allah. kita harus menolak sifat sifat Allah berikut ;
SIFAT SIFAT MUSTAHIL ALLAH
- ‘Adamun: Tiada
- Hudutsun: Baru
- Fanaun: Binasa
- Mumatsalatul Lil Hawadisi: Menyamai Dengan Makhluknya
- Qiyamuhu Bi Ghairihi: Berdiri-Nya Dengan Yang Lain
- Ta’addud: Berbilang-Bilang
- Ajzun: Lemah
- Karahah: Terpaksa
- Jahlun: Bodoh
- Mautun: Mati
- Summun: Tuli
- ‘Umyun: Buta
- Bukmun: Bisu
- Ajizan: Yang Lemah
- Karihan: Yang Dipaksa
- Jahilan: Yang Dibodohi
- Mayyitan: Yang Dimatikan
- Asoma: Yang Tuli
- A’ma: Yang Dibutakan
- Abkama: Yang Dibisukan.
Disamping sifat sifat wajib dan mustahil bagi allah ada lagi sifat boleh atau sifat jaiz yang dimiliki oleh Allah. Boleh atau mungkin bagi Allah menjadikan sesuatu itu ”ada” atau boleh atau mungkin membuatnya ”tidak ada”, maksudnya disini boleh melakukannya atau meninggalkannya. Allah sangat berkuasa untuk membuat sesuatu atau meninggalkannya. Contohnya, boleh atau mungkin bagi Allah menciptakan langit, bumi dan matahari dll dan dilain fihak boleh atau mungkin juga bagi Allah untuk tidak menciptakannya.
Tidak wajib bagi Allah membuat sesuatu seperti menghidupkan atau mematikan tapi Allah mempunyai hak muthlaq untuk memnghidupkan atau mematikan.
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia).
(al-Qashash 68)
Hikmah Dan Atsar
Tidak seorangpun dari makhluk Allah yang berhak untuk memaksa Allah untuk melaksanakan atau meninggalkan sesuatu. Karena Allah adalah Dzat yang Maha Kuasa, tidak bisa dipaksa atau dikuasai. Sedangkan usaha dan doa manusia hanya sekedar perantara untuk mengharap belas kasih Allah dalam mengabulkan apa yang diinginkan. Keputusan akhir adalah mutlak ada pada kekuasaa Allah.
وَللَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
”Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
(al-Ma’idah: 17)
Jelasnya, tidak seorangpun dari makhluk Allah yang berhak untuk memaksa Allah untuk melaksanakan atau meninggalkan sesuatu. Karena Allah adalah Dzat yang Maha Kuasa. Kekuasaanya tidak bisa dipaksa. Jika bisa dipaksa berarti wajib dilakukan. Maka mustahil bagi Allah memiliki sifat itu.
“Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Dia mempunyai asmaa’ul husna (nama-nama yang baik).” –
(Q.S. Thaa-Haa : 8)
Katakanlah:
“Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaa’ul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu” –
(Q.S Al-Israa’: 110)
“Allah mempunyai asmaul husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”.
(QS. Al-A’raaf : 180)
Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata Nabi Muhammad Saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah Swt mempunyai 99 nama, yaitu seratus kurang satu, barangsiapa menghitungnya (menghafal seluruhnya) masuklah ia kedalam surga.”
(HR. Bullkhari)

71834
24284
74042
Mau donasi lewat mana?
Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Gabung dalam percakapan