Sepucuk Nasihat Kehidupan
Sahabat SantriLampung yang dimuliakan Allah, semua yang kita miliki tidak ada satupun yang dapat kita bawa pada saat kematian, kecuali amal baik dan amal buruk yang telah kita lakukan selama hidup yang kemudian akan diminta pertanggungjawabannya kelak di yaumul hisab. harta, tahta, semua yang kita miliki adalah cuma titipan yang sewakt-waktu Allah dapat mengambilnya kembali dari kita.
Waktu adalah kehidupan, jika digunakan untuk berpikir akan menjadi kekuatan. Jika digunakan untuk berdoa akan menjadi keberkahan dan rahmat. Jika digunakan untuk bekerja, akan membawa keberhasilan. Jika digunakan untuk beramal, maka akan mengantarkan kita ke surga.
Islam mengajarkan kepada umatnya agar memperbanyak istighfar. Rasulullah sendiri sehari minimal 70 kali mengucapkan Istighfar (Riwayat Bukhari). Rasulullah yang sudah dijamin suci dari dosa (ma'sum) masih melakukan hal itu, apalagi kita, mestinya lebih banyak lagi beristighfar,
Orang yang sholeh akan memperhatikan waktu-waktu ibadahnya dalam keadaan apapun. Tentu saja, dia akan memerhatikan waktu-waktu shalat yang merupakan amal ibadah yang penting, melaksanakannya pada waktu-waktunya yang terbaik (awal waktu), dan tidak memikirkan pekerjaan lain selama waktu-waktu itu.
NAFSU, mengukur wanita itu atas dasar paras rupanya. AKAL, menilai wanita atas dasar kepintarannya. Dan HATI, menobatkan wanita itu atas dasar keteguhan imannya.
Tertundanya pemberian setelah engkau mengulang-ulang permintaan dengan segala do'amu, janganlah membuatmu patah harapan.
Allah menjamin pengabulan doa sesuai dengan apa yang Allah pilihkan untukmu, bukan menurut apa yang engkau pilih sendiri, dan pada saat yang Allah kehendaki, bukan pada waktu yang engkau inginkan. (al-Hikam).
Sejatinya ikhlas adalah seseorang beramal dengan mengharap segala apa yang ada di sisi Allah, yaitu mengharap surga dengan segala kenikmatannya termasuk dlm hal ini adalah ingin melihat Allah di akhirat kelak, Begitu juga ikhlasnya seseorang beribadah karena takut akan siksa neraka. Semoga Allah senantiasa menganugerahkan kita keikhlasan dalam beramal, harapan yang kuat untuk meraih surga-Nya dan rasa takut akan siksa neraka-Nya.
Perilaku jujur ini hampir langka. Lihatlah di negeri ini pengurusan birokrasi yang seringkali dipersulit dengan kedustaan sana-sini, yang ujung-ujungnya bisa mudah jika ada uang pelicin. Lihat pula bagaimana di pasaran, para pedagang banyak bersumpah untuk melariskan barang dagangannya dengan promosi yang penuh kebohongan.
Untuk mencapai ketenangan jiwa, dzikir tidak hanya dilakukan dalam bentuk menyebut nama Allah, tapi juga dzikir dengan hati dan perbuatan. Karena itu, seorang mu'min selalu berdzikir kepada Allah dalam berbagai kesempatan, baik duduk, berdiri maupun berbaring.
"Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam syurga-Ku".(QS 89:27-30).
Setiap menghadapi cobaan hendaklah seseorang tahu setiap yang Allah takdirkan pastilah terjadi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi."[ HR. Muslim no. 2653] Beriman kepada takdir, inilah landasan kebaikan dan akan membuat seseorang semakin ridho dengan setiap cobaan.
Milikilah rasa optimis, karena optimisme akan mempermudah pencapaian cita-cita dan keinginan. Orang yang optimis tidak pernah mengenal kata putus asa. Karena Allah SWT melarang hambaNya sikap berputus asa (Q.S. Yusuf [12]: 87). Setiap kali ia ditimpa cobaan ia selalu mengevaluasi diri (muhasabah) agar bisa lebih baik lagi di masa mendatang. Orang yang optimis tidak pernah takut akan bagian rezeki yang diperolehnya.
Tanggung jawab tidak akan bisa terwujud jika tidak didukung dengan kesetian. Keduanya akan selalu menyatu. Seorang suami atau istri akan selalu setia, jika ia selalu memiliki rasa tanggung jawab pada keluarga. Sekalipun mendapat godaan berat, Allah menjamin mereka yg menaati ketentuan yang digariskan oleh islam akan memperoleh kehidupan keluarga dan hubungan suami istri yang memberi kebaikan, rahmat, dan berkah.
Selalu melihat orang yang di bawah dari sisi kehidupan dunia misalnya dalam masalah rizki karena dengan begitu kita tidak akan meremehkan ni'mat Allah yang diberikan-Nya kepada kita. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Lihatlah orang yang di bawah kalian dan jangan melihat orang yang di atas kalian karena dengan lebih pantas untuak kalian tidak meremehkan ni'mat Allah yang dilimpahkan- Nya kepada kalian."
Tidaklah Allah menciptakan manusia melainkan Allah juga menciptakan setan untuk mengujinya. Secara fitrah manusia akan selalu cenderung pada kebaikan.Tetapi untuk selalu sejalan dengan fitrahnya sangatlah sulit. Karena ketika manusia hendak memilih kebaikan akan selalu ada bisikan-bisikan terkutuk yang menghalanginya dan menganjurkan ke arah yang sebaliknya.
Lebih baik disiksa di dunia daripada disiksa di neraka, Karena siksa neraka amatlah pedih dan lama. maka, apabila kita mendapat musibah, bersyukurlah karena Allah ta'ala masih sayang kepada kita dengan memberi peringatan agar segera bertaubat kepadaNya. Dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memberikan pula ampunan kepada hamba-hamba-Nya yg Ia kehendaki dalam musibahnya itu.
Seorang mu'min tidak akan hancur karena kesusahan dan tidak akan kufur karena kenikmatan. Hanya orang-orang berimanlah yang bisa melewati ujian-ujian berat dengan tetap tegar, dan mereka selalu bersyukur atas apa-apa yang diterimanya baik kenikmatan maupun ujian yang buruk serta selalu berharap ganjaran yang baik dari musibahnya itu.
Yang mendatangkan kenikmatan dan kesedihan hanyalah Allah, Jadi, mengadulah segala keresahan dalam hidup kepada Allah, mengadulah segala kesusahan dan kesedihan yang menimpa kepada Allah karena hanya Dialah tempat untuk mengadu, hanya kepada Dialah tempat mengadu segala persoalan hidup yang dihadapi. Dialah yang mendatangkan dan kepada Dialah tempat untuk kembali. Allah Maha Besar lagi Maha Mengetahui.
Benarkah Cinta itu buta..?
Cinta itu sesuatu yang suci.
Datangnya Islam demi memelihara kesuciannya..
Bagi orang-orang yang beriman , cinta mereka tidak buta..
…Dengan cinta, mereka tetap mampu mengontrol dirinya, mengontrol rasionalnya. Dengan cinta, mereka tidak bermaksud menyeret dirinya untuk jatuh pada lubang kehinaan.
Penyebabnya,.?
Iman dalam dada…
Ya, iman kuncinya..
"Seorang hamba do'anya akan senantiasa dikabulkan selama tidak berdo'a untuk perbuatan dosa, atau memutuskan silaturahim, serta selama tidak tergesa-gesa." Beliau ditanya, Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan tergesa-gesa?" Rasulullah menjawab, "Aku telah berdo'a, aku telah berdo'a, tetapi aku belum melihat do'aku dikabulkan. Lantas ia merasa kecewa dengan hal itu, sehingga ia pun tidak mau lagi berdo'a". (HR Muslim).
Munajat kala senang menunjukkan bahwa pelakunya adalah mukmin sejati. Karena ia masih mampu memiliki hati yg tetap terpaut kebenaran disaat godaan dunia menghiasi matanya. Ia dapat memelihara kedekatan dengan Rabbnya meski kenikmatan syahwat dengan mudah direngkuhnya. Berbagai kemudahan dan ringannya beban jiwa ia rasakan sebagai karunia Allah natijah (buah) dari kelembutan hati.
Manusia diciptakan Allah di antara dua sifat, yaitu antara kelemahan dan kemuliaan. Kita harus menyadari bahwa kita diciptakan dengan segala keterbatasan baik fisik maupun pikiran. Sementara kita juga diberikan kemuliaan dengan berbagai kelebihan dibandingkan makhluq lainnya. Kelemahan dan kemuliaan ini diberikan bersamaan kepada diri manusia oleh Allah.
Untuk mencapai kebahagiaan, kita perlu merubah cara pandang. Sumber bahagia ada dalam diri kita, bukan dari luar diri kita. Jangan pusingkan perilaku orang lain, belajarlah memaafkan. Pahamilah bahwa orang melakukan kesalahan karena ia tidak tahu. Untuk mencapai kebahagiaan, berhentilah menyalahkan orang lain. kesempurnaan manusia terletak pada ketidaksempurnaannya. karena Hanya Allah yang Maha Sempurna.
Jagalah hatimu untuk selalu menganggap kecil amal perbuatanmu. Sebab, dengan demikian engkau terjaga dari kemungkinan berbelok dan tergoda pada pamrih dunia. Biarkan perbuatan baikmu tumbuh dan berkembang secara alami, dalam siraman air kejernihan (ikhlas).
Hakekatnya iman secara keseluruhan merupakan kesabaran untuk menetapi apa yang dicintai Allah dan diridhai-Nya serta senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya, harus sabar dalam menjauhi hal-hal yang diharamkan Allah. karena sesungguhnya agama ini berporos pada tiga pokok utama:
[1] membenarkan berita dari Allah dan rasul-Nya,
[2] menjalankan perintah Allah dan rasul-Nya, dan
[3] menjauhi larangan-larangan keduanya…"
Di dunia ini tidak ada kebaikan kecuali bagi dua orang berikut;
Pertama, seorang yang banyak berbuat dosa kemudian bertobat dan memperbaiki segala kesalahannya.
Kedua, Seorang yang senantiasa bergegas untuk melakukan berbagai amal kebajikan.*(Ali bin Abi Thalib Karomallaahu wajhah).
Jenuh dengan Dosa yang selalu ku perbuat terdeteksi di saat muhasabahku sebelum tidur Mengapa perbuatan itu selalu terulang ?? Jenuh….Jenuh dengan sikap malas yang terkadang menghampiri malas untuk bermunajat di sepertiga malammu…Ya Rabbi jauhkanlah aku dari sifat jenuh yang seperti itu…
Terkadang, kita memang perlu melakukan tindakan tegas kepada orang yang kita cintai sekalipun. Bukan berarti kita telah kehilangan cinta, tapi itulah bukti bahwa kita mencintainya. Bahwa cinta tak selamanya mendukung apa yang diperbuatnya jika itu salah. Salah satu bentuk cinta agar ia tak kian tenggelam dalam perbuatan yang tidak benar, agar ia sadar akan kesalahannya.
Akan sangat mustahi kalau ditemukan sepasang suami istri yang benar-benar sama dalam segala sesuatu. Artinya sebuah pernikahan adalah mengumpulkan dua insan yang berbeda, Yang bisa dilakukan adalah saling memamami dan menghargai, "Wahai suami pahamilah istrimu dan wahai istri pahamilah suamimu".
Hidup tetap berjalan…Walau airmata terus mengalir di tiap sela doa…Hamba yakin akan ada ketetapan indah di depan sana…Ketetapan indah atas segala keikhlasan yang ada…Ku berserah padaMu Yaa Allah…Berikan selalu bimbingan dan petunjukMu atas diri yang lemah ini…Limpahkan ketabahan dan keikhlasan atas segala yang telah terjadi dan yang akan terjadi…
Wahai masa depan, engkau masih dalam kegaiban. Maka, aku tidak akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah dugaan. Aku pun tak bakal memburu sesuatu yang belum ada, karena esok hari mungkin tak ada sesuatu. Esok hari adalah sesuatu yang belum diciptakan dan tidak ada satupun darinya yang dapat disebutkan."
Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajjud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Robb-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. Dan katakanlah, Ya Robbi, masukkan aku ke tempat yang benar dengan cara masuk yang benar dan keluarkan pula aku ke tempat keluar yang benar dengan cara yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisiMu kekuasaan yang dapat menolongku..(QS.17:79-80).
Sesungguhnya saat engkau meninggalkan kebenaran, engkau pasti sedang menuju kepada kebatilan; dan saat engkau meninggalkan sesuatu yang benar, engkau meninggalkannya menuju kesalahan. Orang yang baik adalah yang mampu mengatur nafsunya dan menolaknya dari segala keburukan. mencegah nafsu yang bertentangan dengan akal, yaitu dengan menentang keinginannya.
Salah satu dari bentuk sabar adalah sabar atas cobaan dunia dan bencana, tak seorangpun yang luput darinya. Tidak ada seorangpun yang terbebas dari keresahan bathin, penyakit fisik, kehilangan orang yang dicintai, kerugian harta benda, gangguan, kesengsaraan kehidupan dan peristiwa yang tiba-tiba terjadi yang tidak dapat diduga.
Jangan mendaki puncak hanya untuk meninggikan tempat jatuh..
Jangan memburu fatamorgana kemewahan dunia hanya untuk ditipu olehnya.. Ingatlah wahai diri, jika engkau menjadi pemburu dunia, maka yang akan kau dapati adalah kesibukan yang tanpa henti, keletihan yang tiada akhir, kejemuan yang mencengkam, kekhawatiran tanpa kesudahan.
Kesengsaraan itu masih bisa disabari oleh setiap Mukmin, tetapi kesenangan itu jarang sekali dapat disabari kecuali oleh orang yang mempunyai tingkat shiddiq. Bahkan dikatakan, sabar terhadap kesenangan itu lebih berat daripada sabar terhadap bala (kesengsaraan).
Kondisi seseorang pada detik-detik terakhir kehidupannya ini, tergantung amal perbuatan pada masa lampau. Barangsiapa yang mengisi hidupnya dengan berbuat baik, -Insya Allah- akhir hidupnya baik. Dan jika sebaliknya, maka sudah tentu kejelekan yang akan menimpanya. Allah tidak akan pernah menzhalimi para hamba-Nya, meskipun sedikit.
Pendeknya waktu dunia dan kenikmatannya yang fana dibandingkan dengan abadinya akhirat dan kenikmatannya, seperti air yang menempel pada jari tangan seseorang setelah dicelupkan di laut dengan banyaknya air laut, sungguh tidak sebanding, yang pasti akan hilang dan punah, maka kita tidak akan mengutamakan yang fana atas yang abadi. "Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal." (QS. Al-Nahl: 96).
Teruslah berbuat baik, waLaupun tak banyak orang mengenalmu. Jadilah seperti jantung yang tak terlihat tetapi terus berdenyut setiap saat, hingga membuat tubuh menjadi tetap hidup. Dengan begitu kehidupan yang akan di jalani tidaklah menjadi sebuah pilihan, tetapi menjadi sebuah keputusan.. !
Internet sangat bermanfaat sebagai media silaturrahmi, ibadah, menolong orang dll, itu memang tidak dapat dipungkiri, kita tinggal cari topiknya lalu klik, terbukalah jendela informasi yang ingin kita ketahui, namun sekali lagi hati-hatilah bila ada interaksi dengan lawan jenis apapun namanya sudah membuka pintu terjadinya perselingkuhan.
Tatkala kita terlahir, orang-orang dekat kita menangis bahagia, lalu ketika kita tutup usia orang-orang dekat kita menangis pilu, dan apakah kita ikut tertawa bahagia atau menangis pilu karena akan berjumpa dengan Allah swt ? besar mana amal dan dosa selama hidup yang singkat ini…apakah kita lahir kemudian mati utk dilupakan orang, ataukah hanya sekedar pasrah menanti cemas dibantalan tanah menanti pengadilan akhir yang pasti tiba ?…
Hari gini belum punya NPWP? apa kata dunia..?!Kalau pajak aja bisa bikin slogan begitu… sudah saatnya kita punya slogan juga "Hari gini masih pake riba..? apa kata akhirat..?! Kalau dunia saja sudah kita khawatirkan, apalagi akhirat makin lebih perlu lagi kita perhatikan. Apalagi bahaya riba dan segala turunannya ini dahsyat walaupun tdk langsung terasa. Dan bahayanya pun dunia dan akhirat.
Rahasia kecukupan kita adalah ketawakalan kita dan prasangka baik kepada Allah, lalu : "Lainsakartum laadziddanakum,"Barangsiapa yang pandai mensyukuri nikmat yang ada, Allah akan membuka nikmat lainnya. Jadi jangan takut dengan belum ada, karena yang belum ada itu bisa ada kalau pandai mensyukuri yang telah ada.
Barangsiapa yang hatinya akrab dengan Allah dan yakin segala sesuatu milik Allah, tiada yang punya selain Allah, kita milik Allah. Kita hanya mahluk dan yang membagi, menahan dan mengambil rezeki adalah Allah. Orang yang yakin seperti itu akan dicukupi oleh Allah.
Sesungguhnya masa muda merupakan masa dimulainya seseorang memulai menumpuk amal kebajikan, masa menghitung dan introspeksi diri, masa penuh semangat dan jiwa membara untuk membangun dan beramal sebanyak-banyaknya. Masa di mana segenap kemampuan dan tenaga dicurahkan serta masa yang penuh dengan kesempatan emas untuk melakukan berbagai ketaatan dan kebaikan.
Pemahaman orang-orang beriman tentang sikap memaafkan sangatlah berbeda dari mereka yang tidak menjalani hidup sesuai ajaran Al Qur'an. Meskipun banyak orang mungkin berkata mereka telah memaafkan seseorang yang menyakiti mereka, namun perlu waktu lama untuk membebaskan diri dari rasa benci dan marah dalam hati mereka.
Ungkapan lidah sering tak sesuai dengan keyakinan hati, Dan beribu ucapan tidak sesuai dengan amal perbuatan. Mukmin yang benar dan jujur adalah yang sesuai antara perkataan dengan perbuatannya. Sedangkan orang munafik, secara lahiriah kelihatan bagus Dan bersih, namun hatinya keras bagaikan batu, bahkan lebih keras lagi.
Salah satu faktor yang membuat jiwa seseorang tidak tenang adalah karena selalu mengikuti penilaian orang terhadap dirinya. Terombang ambing oleh sikap dan gaya hidup orang kebanyakan. Sedangkan seseorang akan memiliki pendirian yang kuat jika berpegang kepada prinsip-prinsip yang datang dari Allah (al-Islam). Betapa melelahkannya hidup ini bila segala hal yang ada di dunia ini kita ikuti.
Janji Allah untuk mengabulkan doa kita merupakan tahrid (motivasi) untuk bersegera berbuat baik, dan tarbiyah (mendidik) agar kita mengakui dan merasakan nikmat Allah sehingga jiwa kita semakin terdorong untuk selalu bersyukur. Sebab rasa syukur itu pula yang mendorongnya untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah.
Cermin yang paling baik adalah masa lalu, setiap individu memiliki masa lalu yang baik ataupun buruk, dan sebaik-baik manusia adalah selalu mengevaluasi dengan bermuhasabah diri dalam setiap perbuatan yang telah ia lakukan. Sebagaimana pesan Sahabat Nabi Amirul Mukminin Umar bin Khottob : " Evaluasilah (Hisablah) dirimu sebelum kalian dihisab dihadapan Allah kelak"
Sahabat, bahwa hidup yang kita jalani hari ini bukanlah faktor kebetulan tetapi sebuah kesengajaan yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Hidup bukanlah sekedar mencari karir, pangkat, dan jabatan, melainkan rasa tanggung jawab terhadap masa depan. Hidup adalah perjalanan kesadaran untuk memanfaatkan potensi diri, menggapai kebenaran hakiki dalam menuju keridhaan Ilahi.
Ya Allah, jauhkan hati ini dari segala kebusukan hati. Berikan kepada kami kebahagiaan seperti nikmat yang Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih. Berikan kepada kami kesanggupan rendah hati dan kenikmatan beramal dengan tulus dan ikhlas. Wahai Allah, hanya Engkaulah tumpuan harapan kami, kepada-Mu-lah kembalinya segala urusan, terimalah amal-amal kami.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan