Ayat ayat Yatim Piatu
Sahabat SantriLampung yang dermawan dimana saja berada, suatu hari ada seorang yang dermawan yang memiliki hobi itu aneh, aneh sekali. senang memberi kalau gak memberi satu hari saja ia pusing dan stres., pokok demi kesenangannya itu ia semangat mencari rezeki, suatu hari ia melihat binatang yang rezekinya dicukupi Allah, bersamaa dengan saat saat sulitnya ia mencari rezeki, akhirnya dia berasumsi, ternyata gak perlu mencari rezeki akan Allah cukupi, lalu ia mengadukan hal yang di asumsikannya kepada gurunya, lalu kemudian gurunya memberikan nasihat, meniru itu sifat Allah yang memberi jangan meniru yang diberi, senang memberi itu itu udah bener, udah meniru salah satu sifat Allah yang boleh ditiru, jangan berhenti dari senang memberi, makin sulit kondisimu, kok engkau masih senang memberi makin besar cinta Allah padamu.
Sahabat yang dimuliakan Allah, Omong-omong soal memberi; berikut adalah beberapa ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang anjuran menyantuni dan menyangi anak-anak yatim yang dirasa akan sangat bermanfaat bila dikaji.
Pertama : Anjuran untuk berbuat baik kepada anak yatim piatu.
Umat islam dianjurkan untuk berbuat baik kepada anak yatim, yang mana berbuat baik tersebut merupakan bagian dari ibadah. Berbuat baik terhadap anak tersebut merupakan salah satu hal yang dianjurkan Allah dalam firman-Nya yang berbunyi:
وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. An-Nisa: 36).
Salah satu anjuran yang ada pada ayat di atas adalah anjuran untuk berbuat baik terhadap sesama termasuk kepada anak yatim. Adapun sebagai bentuk berbuat baik kepadanya kita dapat menghilangan berbagai kesulitan yang mungkin dialaminya dengan cara memberi bantuan dari sisi ekonomi, pendidikan, tempat tinggal dan lain sebagainya.
Kedua : Anjuran untuk memuliakannya
Selanjutnya, umat islam juga dianjurkan untuk memuliakan dan menghormati anak yatim baik dengan berbuat baik padanya atau dengan tidak menerlantarkan dan juga menghardiknya.
Saat seseorang tidak memuliakan anak yatim, bisa jadi disaat manusia merasa kekurangan dengan rezeki yang dimilikinya karena mendapat teguran dan peringatan dari Allah sebagaimana tercantum dalam surat Al Fajr ayat 16-17 berikut ini.
وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ . كَلَّا بَلْ لَا تُكْرِمُونَ الْيَتِيمَ
“Dan apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka ia berkata, ‘Tuhanku menghinakanku’. Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim.” (QS. Al-Fajr: 16-17)
Ayat diatas merupakan salah satu ayat yang menerangkan kondisi manusia yang tak mampu bersukur dan sabar atas segala nikmat dan ketentuan Allah. Disaat Allah memberikan kemuliaannya dengan harta, namun dengan kemuliaan tersebut manusia tersebut tidak menyantuni anak-anak yatim yang berhak untuk dimuliakan.
Ketiga : Perintah Mengurusinya dengan adil
Selanjutnya, bagi siapa saja yang mengurusi anak yatim, Islam menganjurkan agar mengurusinya dengan adil. Hal itu sebagaimana anjuran yang Allah perintahkan dalam firman-Nya berikut ini.
وَيَسْتَفْتُونَكَ فِى ٱلنِّسَآءِ ۖ قُلِ ٱللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِيهِنَّ وَمَا يُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ فِى ٱلْكِتَٰبِ فِى يَتَٰمَى ٱلنِّسَآءِ ٱلَّٰتِى لَا تُؤْتُونَهُنَّ مَا كُتِبَ لَهُنَّ وَتَرْغَبُونَ أَن تَنكِحُوهُنَّ وَٱلْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ ٱلْوِلْدَٰنِ وَأَن تَقُومُوا۟ لِلْيَتَٰمَىٰ بِٱلْقِسْطِ ۚ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِهِۦ عَلِيمًا
“Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para wanita. Katakanlah: “Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Al Quran (juga memfatwakan) tentang para wanita yatim yang kamu tidak memberikan kepada mereka apa yang ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin mengawini mereka dan tentang anak-anak yang masih dipandang lemah. Dan (Allah menyuruh kamu) supaya kamu mengurus anak-anak yatim secara adil. Dan kebajikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahuinya.” (QS. An-Nisa: 127).
Mengurusi anak yatim dengan adil dengan cara memenuhi hak-hak seperti anak lain pada umumnya akan memungkinkan mereka tumbuh secara wajar dan lebih baik sehingga mampu meraih masa depan yang lebih baik.
Keempat : Anjuran memberi makan kepadanya
Selanjutnya, Allah menganjurkan umat islam untuk memberi makan anak-anak yatim. Allah SWT berfirman:
وَيُطْعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 8).
Berdasarkan ayat di atas, siapa saja yang memiliki kecukupan harta agar memberi makanan kepada anak yatim dan juga orang yang membutuhkan.
Demikianlah uraian mengenai ayat-ayat yatim piatu, semoga menjadi motivasi bagi sahabat untuk senantiasa berbuat baik dan memuliakannya. Jika sahabat memiliki kelebihan harta, maka tidak ada salahnya jika menyisihkan untuk keberlangsungan hidup mereka sehingga mendapatkan kehidupan yang layak, baik dari sisi pendidikan, ekonomi, dan lainnya.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan