Cinta Rosulullah pada Ummat



Sahabat SantriLampung yang dirahmati Allah, Mengalir air mata Nabi Muhammadﷺ ketika membaca ayat, yang mengatakan bahwa Nabi Isa Alaihissalam melepas diri dari ummatnya yang pendosa, Nabi Musa Alaihissalam melepas diri dari ummatnya yang pendosa”. Maka menangislah sang Nabi hingga turun Jibril Alaihissalam dan bertanya: ” Apa yang membuatmu menangis wahai Rasulullahﷺ?”,


Maka Rasulullahﷺ berkata: Ummatku, ummatku sungguh aku tidak boleh melepas diri dari ummatku yang pendosa. Tidak ada yang lebih mencintai umatnya melebihi Rasulullahﷺ , tidak di dunia dan tidak pula di akhirat. Karena di akhirat kelak semua orang tidak mau mendekat dengan pendosa.


Baca juga :

Seorang ayah pun tidak mau mengakui anaknya yang pendosa karena takut dituntut oleh anaknya. Demikian pula seorang anak tidak juga mau mengakui ayahnya yang pendosa karena takut dituntut juga, demikian pula teman dengan teman, kekasih dengan kekasih, suami dan istri, istri dan suami.


Akan tetapi justru Sayyidina Muhammad yang mengalirkan air mata dengan berkata: ” Wahai Jibril, aku tidak bisa meninggalkan ummatku yang pendosa ”Maka Jibril Alaihissalam naik dan menghadap Allahﷻ dan kemudian kembali kepada Rasulullahﷺ dan berkata: ” Wahai Rasulullahﷺ, Allahﷻ telah menjawabmu,  Allahﷻ berkata: ” Aku tidak akan mengecewakanmu dengan masalah ummatmu. Engkau akan memberi syafaat kepada semua ummatmu walaupun mereka penuh dosa, pasti mereka akan sampai ke surga Allahﷻ dengan syafaatmu”.


Air Mata Rasulullahﷺ  mengalir mendengar firman ALLAHﷻ.


image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
70227 23479 72435

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk