Adab Sholat Jum'at
Jika subuh telah tiba, mandilah dengan niat mandi Jumat karena mandi pada hari Jumat hukumnya sunahmuakkad. Kemudian berhiaslah dengan memakai pakaiÂan putih karena itulah pakaian yang paling dicintai Allah Swt, lalu pakailah parfum yang paling wangi yang kaÂmu miliki, dan bersihkan badanmu dengan bercukur rambut, menggunting kuku, bersiwak, dan yang lainnya, kemudian segeralah bergegas menuju mesjid dan berjalanlah dengan perlahan dan tenang. Nabi Saw. berÂsabda, "Siapa yang pergi untuk salat Jumat di waktu yang pertama seakan-akan ia telah berkurban unta, siÂapa yang pergi pada waktu kedua seakan-akan ia berÂkurban sapi betina, siapa yang pergi di waktu ketiga, seakan-akan ia berkurban kambing kibas, siapa yang pergi di waktu ke empat seakan-akan ia berkurban ayam, siapa yang pergi di waktu kelima seakan-akan ia berÂkurban telur. Jika imam sudah keluar atau naik mimÂbar, maka lembaran-lembaran itu pun dilipat dan penaÂ-pena diangkat, sementara para malaikat berkumpul di mimbar untuk mendengarkan zikir / peringatan."
Disebutkan bahwa kedekatan manusia dalam panÂdangan Allah SWT, bergantung pada cepatnya mereka menuju salat Jumat. Kemudian, apabila engkau berada di mesjid, usahakan untuk berada di shaf yang pertama. Jika manusia sudah banyak berkerumun, jangan meleÂwati pundak mereka dan jangan pula lewat di hadapan mereka yang sedang salat. Duduklah dekat tembok agar mereka tidak lewat di depanmu. Sebelum itu lakukanÂlah salat tahiyyatul masjid. Lebih baik lagi, kalau engkau salat sebanyak empat rakaat. Dalam setiap rakaat, seteÂlah membaca surat al-Fatihah, engkau membaca surat al-ÂIkhlas sebanyak lima puluh kali. Disebutkan dalam satu riwayat bahwa siapa yang melakukan amalan tersebut, ia tidak akan meninggal dunia sampai melihat tempat duÂduknya di surga atau hal itu diperlihatkan padanya. Jangan sampai engkau meninggalkan salat tahiyyatul masjid walaupun imam sedang berkhotbah. Disunahkan agar dalam empat rakaat itu engkau membaca surat al-ÂAn'am, surat al-Kahfi, surat Thaha, dan surat Yasin. Jika tidak mampu, engkau bisa membaca surat Yásin, surat ad-Dukhan' , surat Alif Lam Mim, as-Sajadah, dan surat al-Mulk. Sebaiknya engkau membaca surat tersebut paÂda malam Jumat karena di dalamnya banyak sekali keÂutamaan. Siapa yang tak bisa, perbanyaklah membaca surat al-Ikhlas.
Perbanyaklah membaca salawat atas Rasulullah SAW. khususnya pada hari tersebut. Manakala imam atau khatib sudah naik mimbar, berhentilah dari salat dan berbicara. Sibukkan dirimu dengan menjawab panggilan azan serta dengan mendengarkan khotbah dan ceramah. Sama sekali tak boleh berbicara ketika khatib sedang berkhotbah. Dalam riwayat disebutkan, "Siapa yang berÂkata kepada temannya, `Diamlah" saat imam berkhotÂbah maka ia telah berbuat sia-sia. Dan siapa yang berÂbuat sia-sia, maka ia tak mendapat keutamaan Jumat." itu karena perintah diam itu sendiri berbentuk ucapan. Sebaiknya larangan diberikan dalam bentuk isyarat, buÂkan dengan kata-kata.
Lalu ikutilah perbuatan imam seperti telah disebutÂkan sebelumnya. Apabila telah selesai, sebelum berbiÂcara bacalah surat al-Fatihah, surat al-Ikhlas, surat al‑Falaq dan surat an-Naas, masing-masing tujuh kali. Itu akan melindungimu dari Jumat ke Jumat, juga akan menjagamu dari setan. Setelah itu, bacalah:
"Allahumma yaa ghaniyy yaa hamiid yaa Mubdii yaa mu'iid yaa rahiimi yaa waduud aghninii bihalalika 'an haramika bi fadhlika 'an ma'shiyatika wabifadhlika 'amman siwaak."
"Ya Allah wahai Zat Yang Mahakaya, Maha Terpuji, Maha Memulai, Maha Mengembalikan, Maha PenyaÂyang, dan Maha Pemberi. Berilah kecukupan padaku dengan yang halal bukan yang haram; dengan taat, buÂkan maksiat; dan dengan karunia-Mu, bukan selain-Mu."
Setelah itu, lakukanlah salat dua rakaat atau enam rakaat yang dilakukan dengan dua-dua. Semua itu terÂdapat dalam riwayat yang berasal dari Rasulullah Saw. dalam kondisi yang berbeda-beda.
Kemudian menetaplah di mesjid sampai waktu maghrib atau asar. Hendaknya engkau selalu memperhatikan waktu yang mulia. Sebab, waktu mulia tersebut terdapat sepanjang hari itu, tapi tidak ditentukan secara pasti. Mudah-mudahan engkau memperolehnya ketika sedang berada dalam kondisi yang khusyuk dan tunduk kepaÂda Allah SWT. Selama di mesjid, jangan engkau mendeÂkati majelis cerita dan kisah. Tapi, hendaknya engkau menghampiri majelis yang berisi ilmu yang bermanfaat. Majelis itulah yang bisa membuatmu lebih takut kepada Allah dan membuatmu kurang cinta pada dunia. Jika suatu ilmu tak mampu mengajakmu untuk meninggalÂkan dunia menuju akhirat, maka lebih baik tak usah mengetahui ilmu tersebut. Berlindunglah kepada Allah dari ilmu yang tak bermanfaat.
Perbanyaklah berdoa ketika matahari terbit, tergelinÂcir, dan terbenam, ketika khatib naik mimbar, dan keÂtika orang-orang berdiri untuk menunaikan salat, karena kemungkinan besar itulah waktu-waktu yang mulia.
Berusahalah untuk bersedekah semampumu pada hari tersebut walaupun sedikit. Dengan demikian, engÂkau telah mengumpulkan antara salat, puasa, sedekah, membaca Alquran, zikir, dan iktikaf. Jadikan hari terÂsebut sebagai waktu yang khusus kau peruntukkan bagi akhiratmu ; barangkali is menjadi penebus dosa bagi hari-hari lainnya dalam seminggu.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan