Mbah Busthom Mursyid Kharismatik Lampung

Sosok nama Kiyai Bustham, beliau merupakan salah satu sandaran sanad keilmuan dan tasawuf owner SantriLampung dari jalur Mbah Yai Jamal. Nama beliau sudah tidak asing lagi bagi kalangan masyarakat muslim umumnya terutama bagi jamaah dzikir Thoriqoh, khususnya warga nahdliyyin di Provinsi Lampung. Beliau adalah salah satu tokoh kharismatik Thariqah di Bumi Ruwa Jurai ini.


Beliau lahir di Lengkong Wonoresik Wonosari Kebumen Jawa Tengah pada tahun 1890. Ayahnya bernama Sandikrama bin Dulah Siroj, sedang ibunya bernama Syartiyah. Masa kecil Bustham dihabiskan di kampung halaman tempat kelahirannya sampai menginjak remaja. Perjalanan intelektual keilmuannya semasa remaja hingga beranjak dewasa menempa pendalaman ilmu keagamaan (tafaqquh fiddiin) di beberapa Pondok Pesantren di Jawa Tengah, seperti Pesantren Kemanggungan Kroya Cilacap, Pesantren Bogangin Sumpiyuh Banyumas, Pesantren Parakan Canggah Purbalingga, hingga berguru pada Kiai Busyro Banjarnegara.


Puncak keilmuan dan spiritualitas Bustham muda ketika ia berguru kepada guru sufi kharismatik yang bernama KH Husein Zamakhsyari dari Desa Parid Kawunganten Cilacap. Beliau adalah Kiai Mursyid Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah. KH Husein Zamakhsyari inilah yang memberikan keteladanan sekaligus membentuk totalitas karakter laku sufi pada pribadi Bustham muda.


Keistimewaan – keistimewaan Bustham sudah mulai nampak sejak remaja, ia sosok yang tampan rupawan dilengkapi pula dengan suara yang merdu, sehingga banyak gadis – gadis yang terpesona, terpikat dengan Bustham muda.


Dalam buku "Mbah Bustham Lampung : Mengenal Guru Thariqah Lintas Jawa Sumatra, Biografi dan Wejangan Thariqahnya"


Kiai Muslihudin, selaku penulis, menguraikan perjalanan Kiai Bustham dari Kebumen Jawa Tengah hingga ke Propinsi Lampung.


Kiai Bustham muda memasuki Lampung pada tahun 1952, tanah pertama kali yang ia singgahi di Lambau Gisting Lampung Selatan (sekarang Tanggamus). Dan daerah tambatan terakhirnya adalah Way Lunik, atau saat ini lebih populer dengan Kampung Purwosari Padangratu Kabupaten Lampung Tengah.


Pada tahun 1971 Kiai Bustham serta dibantu para putra – putranya mendirikan lembaga pendidikan Pondok Pesantren bernama Raudlatus Sholihin, dan pada tahun ini beliau Kiai Bustham menunaikan ibadah haji di tanah suci, dan sepulang dari tanah suci ini dengan anugerah nama baru oleh Syaikhulhajj Makkah menjadi KH Nur Muhammad Abdurrahim Busthamil Karim.



Sejumlah tokoh – tokoh Thariqah dan alumni dari Pondok Pesantren Raudlatush Sholihin Purwosari Padangratu Lampung Tengah antara lain KH Zainudin Belitang OKU Timur Sumatera Selatan, Kiai Mundzir Kalirejo Lampung Tengah, Kiai Baidlowi Metro Lampung, Kiai Abdul Basyir Batanghari Lampung Timur, dan Kiai Abdullah Ahmad Parerejo Pringsewu. Selain itu juga Kiai Abu Syuja Sendang Mulyo Kalirejo Lampung Tengah, KH Misbahul Munir Ciamis Jawa Barat, KH Sudasi Cilacap Jawa Tengah, KH Zaenal Arifin Pacitan Jawa Timur, KH Sholeh Ponorogo Jawa Timur, Kiai Junaidi Tanggamus, dan Kiai Mansur Lampung Selatan.


KH Busthamil Karim wafat pada tanggal 3 November 1979 atau 11 Dzulhijah 1399 H. Selama hidupnya KH Nur Muhammad Abdurrahim Busthamil Karim menikah tiga kali, nama – nama istri beliau adalah Nyai Muthi'ah,  Nyai Salbiyah / Nyai Memunah dan Nyai Munt'iah. Dari pernikahannya, beliau dikaruniai 17 Putra dan Putri. Yaitu Kiai Asmungi, Kiai Zarqoni, KH Asyiq, Nyai Ruqoyah, Nyai Taslimah, Nyai Jurumiyah, Nyai Chomsiyah, Kiai Harunur Rasyid, Kiai Ridwan, KH Jamaludin, Kiai Jumrotul Mu'minin, Nyai Surotul Jusmaniyah, Kiai Juli Khofi, Kiai Albadji,  Muhajir, KH Miftahudin, dan Nyai Siti Asiyah.


Dengan hadirnya buku ini dapat menggugah hati kita tergerak untuk mengetahui, memahami, dan meneladani tokoh, dan selanjutnya memuliakan mereka.  Sebagaimana pepatah Arab menyatakan, "Tirulah mereka, meskipun tidak mencapai seperti mereka. Karena meniru orang–orang besar itu saja sudah merupakan suatu kemenangan".



Refrensi
Mbah Bustham Lampung - Mengenal Guru Thariqah Lintas Jawa, Sumatra, Biografi dan Wejangan Thariqahnya oleh : Muslihudin, Sabda Media, Yogyakarta Terbit September, 2014 ISBN   : 978-979-7915709-0-9


Baca juga :
Pasang Iklan

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Santri Lampung

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Muhasabah Diri

  1. Siapakah aku ?
  2. Siapa yang menghidupkan aku ?
  3. Untuk apa aku dihidupkan ?
  4. Hidup dibumi siapa aku ?
  5. Kemana umurku menuju ?

  • Kenapa aku belum siap ?
  • Bagaimana jika esok mati ?
  • Siapa aku setelah itu ?
  • Apa saja perbekalanku ?
  • Di syurga atau neraka nasibku ?

Mbah Kholil Ganteng
Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk