Banyak cara Menjemput Hidayah

 


Sahabat SantriLampung yang budiman, Shalih dan Hidayah adalah hal yang tak terpisahkan,  menjadi pribadi shalih butuh banyak hidayah. Bagaimana meraih hidayah? Bacalah sejenak analogi dibawah ini.

Allah itu tidak akan bertanya 5 + 5 itu hasilnya berapa? Karena jawabannya adalah 10 dan ini adalah kebenaran universal artinya semua mengakui bahwa hasilnya pasti 10. Nah Allah itu justru akan bertanya begini; 10 itu hasil dari berapa tambah berapa ya? Jawabannya pasti akan banyak dan macam macam caranya, bisa 6 + 4, bisa 7 + 3, bisa 1 + 9, bisa 2 + 8.

Analogi di atas menggambarkan bahwa banyak cara untuk mendapatkan atau meraih  hidayah Allah artinya tidak cukup dengan 1 cara saja, sekali lagi bukan 5 + 5 berapa? Tapi 10 itu berapa ditambah berapa. (Syarifah Najwa Shihab).

Untuk jadi orang shalih itu gak harus melalui satu cara "menjadi santri dulu misalnya", ya meskipun cara tersebut adalah cara terbaik yang efektif dan di akui semua ulama. Namun itu bukan satu satunya cara. Siapa pun  dengan apa pun kesibukannya, apapun profesinya; ia bisa meraih hidayah menjadi pribadi yang shalih mau dia tukang becak, mekanik, petani, nelayan dll itu juga bisa meraih hidayah ditengah kesibukanya menurut profesinya tsb, karena apa; karena Allah menebar hidayah itu secara merata. Masalahnya adalah kembali pada diri kita, mau memikirkan jawaban dari 10 itu berapa tambah berapa atau tidak? Itu yang pertama. Kedua; kita mau mengingat atau tidak, bahwa ketika kita dulu ketuka baru lahir diharapkan oleh kedua orangtua kita kelak jadi anak shslih, lalu kemudian kita lihat praktiknya mau menyesuaikan apa enggak dengan harapan orangtua. Nah itulah masalah dikita... anak anak dan juga istri. [Mbah Kholil Al Andalasi]

Menjadi wali kekasih Allah pun begitu, artinya gak harus jadi kiyahi dulu baru jadi wali, orang gak jelas seperti Mbah Kholil pun berkesempatan menjadi wali kekasih Allah, sepanjang ia masih terus berjuang menjaga hubungan baik dengan Allah, tukang becak sekalipun ataulah pemulung bahkan mereka pun berkesempatan menjadi wali kekasih Allah. Tinggal masalahnya mau berjuang apa enggak.

Baca juga :

Lalu caranya bagaimana ? Caranya adalah dengan belajar, membaca buku buku yang dapat menunjang kualitas keislaman, mendengarkan ceramah ceramah, bisa juga dengan memperkaya dzikir, berkawan berteman dengan orang yang perangainya dan ilmu agamanya baik dan masih banyak lagi yang lainnya. Suatu contoh ; mau, berkenan meluangkan waktu membaca khazanah ini pun sudah merupakan hidayah. 

Setelah itu, pelan pelan diiringi dengan praktek dan berjuang untuk teguh istikomah melakukan ketaatan. Berjuang memenangkan kebenaran saat kebatilan dan kebenaran datang menyapa kita berdampingan sementara kebatilan menjanjinkan keuntungan.

Semoga bermanfaat, yang baca semoga orang orang shalih, jika belum dishalihkan sampai kemudian berhasil menjadi ahli syurga. (Mbah Kholil Ganteng).


*___________

Dinukil dari Bincang Nasihat Mba Najwa Shihab bersama Kang Rhoma.




Pasang Iklan
92252 94591

Mau donasi lewat mana?

BSI a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (7310986188)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Alumni Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung - Blogger, Designer, Writer and Copy Creator.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK BSI 7310986188
an.Kholil Khoirul Muluk