Keteguhan Sahabat Bilal

Sahabat pembaca SantriLampung yang dimuliakan Allah di manapun berada, sejenak mari kita membaca rekaman sejarah sahabat nabi yang bernama Bilal bin Rabbah siapa tahu dengan membaca kisah beliau kita tertular dapat memiliki keteguhan aqidah yang luar biasa sebagaimana beliau.

Saiyidina Bilal (sahabat nabi yang terkenal berkulit hitam pekat) beliau adalah di antara 7 orang sahabat yang pertama menzahirkan ke-Islaman secara terang-terangan meskipun diancam oleh kafir musyrik. Ketika Tuan atau majikan bilal mengetahui bahwa Bilal (sibudak tuan) telah memeluk Islam, tuannya menyiksa Bilal dengan memakaikan baju besi dan kemudian dijemur di padang pasir yang sangat panas. Ketika ditanya tentang keyakinan agamanya, Bilal tetap mengatakan 'Ahad! Ahad!' (Allah Yang Maha Esa, Hanya Allah Yang Esa).

Bilal kemudian diseret hingga ke lereng-lereng gunung tetapi Bilal tetap memperkatakan 'Ahad! Ahad!'. Imannya tidak bergoncang sedikitpun. Melihatkan tidak apa perubahan berlaku dalam diri Bilal, mereka kemudian mempertingkatkan seksaan dengan meletakkan batu besar di atas badannya yang terjemur di tengah kepanasan matahari. Namun tiada ucapan lain yang keluar dari mulut Bilal kecuali 'Ahad! Ahad!'  Bilal rela mati daripada menukar keyakinan agamanya yang haq kepada yang bathil. 

Kemudian Saiyidina Abu Bakar diberitahu tentang siksa yang dialami oleh sahabat Bilal, Kemudian Abu Bakar melihat bagaimana Umaiyah yang sedang menyiksa Bilal dan karena tidak sampai hati melihat bilal disiksa sampai sekarat dan hanya bilang ahad ahad kemudian Abu Bakar meminta Bilal dibebaskan. Sebagai ganti Abu Bakar menyerahkan seorang hamba hitam yang lebih kuat sebagai tebusan. Saiyidina Abu Bakar pun membebaskan Bilal dari perhambaan atau perbudakan. Sebagian riwayat mengatakan bahwa Abu Bakar membebaskan Bilal dengan membelinya.

Pelajaran yang dapat kita petik adalah :

1).  Iman yang kental dan keyakinan aqidah yang kokoh tidak dapat digugat sekalipun disiksa dengan berbagai siksaan.

Baca juga :

2).  Kemanisan iman tidak ada tolong banding di dunia dan akhirat.

3).  Allah tidak melihat kecantikan fisikal seseorang tetapi yang paling utama ialah kecantikan hati.

4).  Allah mempertingkatkan tahap atau derajat keimanan seseorang, dengan memberikan ujian dan cobaan.

5).  Selagi tidak diuji dengan kesusahan, tahap keimanan belum dapat dipastikan kebenarannya.

6).  Bertambah kuat iman seseorang, bertambah hebat ujian yang Allah ujikan kepadanya.

7).  Ujian dan bala yang ditimpakan kepada seseorang bukan berarti Allah membencinya, sebaliknya boleh jadi ia adalah suatu rahmat untuk meninggikan derajatnya di sisi Allah. 

8).  Bala' sebenarnya bukan 'bala' tetapi adalah satu nikmat yang patut disyukuri.

9).  Kekayaan dan kesenangan hidup belum tentu menjadi satu nikmat, bahkan ia satu cobaan/bala untuk menguji kita yakni akankah kita  mensyukuri bikmat Allah atau sebaliknya.

image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
72192 24461 74400

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk