Terjemah Hadits Proses Mi'raj Nabi
Rosulullah Bersabda : Ketika aku sedang berbaring di dekat Hathim, (Ka'bah), tiba-tiba datang seseorang (malaikat) kepadaku, lalu ia membelah dadaku mulai dari sini hingga ke sini dan ia mengeluarkan hatiku. Kemudian didatangkan kepadaku sebuah piala emas yang dipenuhi dengan iman; hatiku dicuci dengan air zamzam, lalu diisi dengan iman, setelah itu dikembalikan ke tempat semula. Kemudian didatangkan ke padaku seekor hewan yang lebih rendah daripada bighal tetapi lebih tinggi daripada keledai; hewan tersebut berbulu putih dan dikenal dengan nama Buroq. Hanya dengan sekali langkah Buroq dapat sampai ke tempat sejauh mata memandang, Aku dinaikkan ke atas Buroq, lalu Malaikat Jibril berangkat denganku hingga sampai ke langit pertama.
Malaikat Jibril mengetuk pintu langit, lalu ada yang bertanya: "Siapa Anda?" Malaikat Jibril menjawab, "Aku Jibril." Penanya (Malaikat penjaga pintu langit pertama) bertanya kembali, "Siapa yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Dia adalah Muhammad." Penanya bertanya kembali, "Apakah ia telah diutus untuk menghadap kepada-Nya?" Jibril menjawab, "Ya." Penanya berkata, "Selamat datang dengannya, sebaik-baik orang yang ditunggu kedatangannya telah datang." Lalu pintu langit pertama dibuka; ketika aku masuk, tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Adam. Malaikat Jibril berkata, "Ini adalah ayahmu Adam, ucapkanlah salam kepadanya." Maka aku mengucapkan salam kepadanya, dan dia menjawab salamku. Selanjuinya ia (Adam) mengatakan, "Selamat datang Nabi yang saleh, anak yang saleh."
Kemudian Malaikat Jibril membawaku naik ke langit kedua; Malaikat Jibril mengetuk pintu langit kedua, lalu malaikat penjaga pintu langit kedua bertanya, "Siapakah Anda?" Malaikat Jibril menjawab, "Aku adalah Jibril." Kemudian bertanya kembali, "Siapakah orang yang bersamamu?" Malaikat Jibril menjawab, "Dia adalah Muhammad." Kemudian bertanya kembali, "Apakah dia telah diutus untuk menghadap kepada-Nya?" Malaikat Jibril menjawab, "Ya." Lalu penjaga langit itu mengatakan, "Selamat datang dengannya, sebaik-baik orang yang ditunggu kedatangannya telah datang." Lalu pintu langit dibukanya; ketika aku memasuki langit kedua, tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Isa, keduanya adalah anak bibi (ku). Malaikat Jibril berkata, "Ini adalah Yahya dan Isa, ucapkanlah salam kepada keduanya." Lalu aku mengucap kan salam kepada keduanya, dan keduanya menjawab salamku, lalu mengatakan: "Selamat datang dengan Nabi yang saleh dan saudara yang saleh."
Kemudian Malaikat Jibril membawaku naik ke langit yang ketiga; ia mengetuk pintu langit ketiga, maka penjaga pintu langit ketiga bertanya, "Siapakah Anda? Malaikat Jibril menjawab, "Aku adalah Jibril." Kemudian ia bertanya kembali, "Siapakah orang yang bersamamu?" Malaikat Jibril menjawab, "Dia adalah Muhammad." Kemudian ia kembali bertanya, "Apakah dia telah diutus untuk menghadap kepada-Nya?" Malaikat Jibril menjawab, "Ya." Penjaga pintu langit ketiga mengatakan, "Selamat daiang dengan dia, sebaik-baik orang yang ditunggu kedatangannya telah datang." Lalu penjaga pintu membuka pintu langit yang ketiga, dan ketika aku masuk, tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Yusuf. Malaikat Jibril berkata, "Ini adalah Yusuf, maka ucapkanlah salam kepadanya." Aku mengucapkan salam kepadanya, dan dia pun menjawab salamku, setelah itu ia mengatakan, "Selamat datang dengan Nabi yang saleh, saudara yang saleh."
Kemudian Malaikat Jibril membawaku naik ke langit yang keempat, lalu ia mengetuk pintu langit yang keempat. Penjaga pintu langit keempat bertanya, "Siapakah Anda?" Malaikat Jibril menjawab, "Aku Jibril." Kemudian ia bertanya, "Siapakah yang bersama Anda? Malaikat Jibril menjawab, "Dia adalah Muhammad." Kemudian ia kembali bertanya, "Apakah dia telah diutus untuk menghadap kepada-Nya." Malaikat Jibril merjawab, "Ya." Penjaga pintu langit keempat mengatakan, "Selamat datang dengannya, sebaik-baik orang yang ditunggu kedatangannya telah datang." Lalu penjaga pintu membuka pintu langit yang keempat, dan ketika aku masuk ke langit keempat, tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi ldris. Malaikat Jibril berkata, "Ini adalah ldris, ucapakanlah salam kepadanya." Lalu aku mengucapkan salam kepadanya, dan dia menjawab salamku, selanjutmya dia mengatakan, "Selamat datang dengan saudara yang saleh, Nabi yang saleh."
Kemudian Malaikat Jibril membawaku naik ke langit yang kelima, lalu ia mengetuk pintu langit yang kelima, penjaga langit kelima bertanya, "Siapakah Anda?" Malaikat Jibril menjawab, Aku Jibril" la kembali bertanya, "Siapakah yang bersamamu?" Jibril menjawab, Dia Muhammad" ia kembali bertanya, "Apakah dia telah diutus untuk menghadap kepada-Nya? Jibril menjawab, "Ya." la mengatakan, Selamat dalang dengannya, sebaik-baik orang yang ditunggu kedatangannya telah dalang, Ketika aku memasuki langit kelima, tiba-tiba aku bersua dengan Nabi Harun; Malaikat Jibril berkata, "Ini adalah Nabi Harun, ucapkanlah salam kepadanya., Aku mengucapkan salam kepadanya, dan dia menjawab salamku, selanjutnya dia mengatakan selamat datang dengan saudara yang saleh, Nabi yang saleh.
Kemudian Malaikat Jibril membawaku naik ke langit keenam, lalu Malaikat Jibril mengetuk pintu langit keenam. Penjaga pintu langit keenam bertanya: "Siapakah Anda?" Jibril merjawab, "Aku Jibril." la bertanya kembali, "Siapakah yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Dia Muhammad." Ia bertanya kembali, "Apakah ia telah diutus untuk menghadap kepada-Nya?" Jibril menjawab, "Ya." la berkata, "Selamat datang dengannya, sebaik-baik orang yang ditunggu kedatangannya telah dalang." Ketika aku memasuki langit keenam tiba-tiba aku bersua dengan Nabi Musa; Malaikat Jibril mengatakan, "Ini adalah Musa, ucapkanlah salam kepadanya." Aku mengucapkan salam kepadanya, dan dia menjawab salamku, lalu dia mengatakan, "Selamat datang dengan saudara yang saleh, Nabi yang saleh." Ketika aku melewatinya ia menangis; lalu ditanyakan kepadanya, "Apakah gerangan hal yang menyebabkan engkau menangis?" Nabi Musa menjawab, "Aku menangis karena ada seorang pemuda yang diutus sesudahku yang umatnya lebih banyak yang masuk surga daripada umatku."
Kemudian Malaikat Jibril membawaku naik ke langit ke tujuh; lalu Malaikat Jibril mengetuk pintu langit keujuh, maka penjaga langit ke tujuh mengatakan, "Siapakah Anda?" Jibril menjawab: "Aku Jibril." la bertanya, Siapakah yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Dia Muhammad." Ia bertanya kembali, "Apakah dia telah diutus untuk menghadap kepada-Nya?" Jibril menjawab, "Ya." la berkata, "Selamat daiang dengannya, sebaik-baik orang yang ditunggu kedatangannya telah datang." Ketika aku memasuki langit ketujuh, tiba-tiba aku bersua dengan Nabi lbrahim; Malaikat Jibril berkata, "Ini adalah ayahmu, Ibrahim, ucapkanlah salam kepadanya." Lalu aku mengucapkan salam kepadanya, dan dia menjawab salamku, lalu ia mengatakan, "Selamat datang dengan anak yang saleh, Nabi yang saleh."
Selanjutnya Sidratul Muntaha ditampakkan ke hadapanku, tiba-tiba buahnya seperti gentongnya orang-orang Hajar, dan dedaunannya seperti telinga gajah. Malaikat Jibril berkata, "Inilah Sidratul Muntaha." Tiba-tiba di dalamnya terdapat empat buah sungai; dua buah sungai berada di dalam, sedangkan yang duanya lagi berada di luar, aku bertanya, "Apakah ini, hai Jibril?" Malaikat Jibril menjawab, Dua buah sungai yang berada di dalam, kedua nya merupakan sungai dalam surga. Dan adapun mengenai dua buah sungai yang berada di bagian luar, maka keduanya merupakan sungai Nil dan sungai Eufral.
Kemudian Baitul Ma'mur ditampakkan di hadapanku; lalu aku bertanya, hai Jibril, apakah ini?" Malaikat Jibril menjawab, "Ini adalah Baitul Ma'mur, setiap harinya ia dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat, apabila mereka keluar darinya, maka mereka tidak lagi kembali kepadanya." Setelah itu didatangkan kehadapanku sebuah wadah yang berisikan khamar (surga), sebuah wadah yang berisi susu, dan sebuah wadah lagi berisi madu; aku mengambil wadah yang berisi susu, maka Jibril berkata: "Itulah fitrah (agama Islam) yang dijalankan olehmu dan oleh umatmu." Kemudian difardukan kepadaku lima puluh kali salat untuk setiap hari- nya. Aku kembali seraya melewati Nabi Musa, lalu Nabi Musa bertanya, "Apakah yang diperintahkan kepadamu?" Aku menjawab, "Aku diperintahkan untuk menjalankan salat lima puluh kali untuk setiap hari." Nabi Musa berkata, "Sesungguhnya umamu tidak akan mampu mengerjakan salat lima puluh kali setiap hari. Sesungguhnya aku telah mencoba orang-orang sebelummu dan aku telah memerintahkan kaum bani Israil dengan perintah yang berat (ternyata mereka tidak mampu mengerjakannya), sekarang kembalilah kamu kepada Rabbmu, dan mintalah keringanan dari-Nya untuk umatmu." Lalu aku kembali, dan Allah meringankan untukku sebanyak sepuluh kali salat. Lalu aku kembali kepada Nabi Musa, dan ia ternyata mengatakan perkataan yang sama, lalu aku kembali lagi dan Allah meringankan untukku sepuluh kali salat lagi. Aku kembali kepada Nabi Musa dan ternyata ia mengatakan hal yang serupa, lalu aku kembali lagi kepada-Nya, dan Dia meringankan sepuluh kali salat lagi untukku. Maka aku diperintahkan untuk mengerjakan sepuluh kali salat untuk setiap harinya, dan ternyata Nabi Musa masih mengatakan hal yang serupa. Aku kembali lagi kepada Rabbku, akhirnya Dia me-merintahkan aku untuk mengerjakan salat lima waktu untuk setiap harinya, dan aku kembali lagi kepada nabi Musa, lalu ia bertanya, "Apakah yang diperintahkan kepadamu?" Aku menjawab, "Aku diperintahkan untuk mengerjakan salat lima waktu setiap hari." Nabi Musa berkata, "Sesungguhnya umatmu tidak akan mampu mengerjakan salat lima wakiu setiap hari, dan sesungguhnya aku telah mencoba orang-orang sebelummu; aku telah memerintahkan kaum Bani Israil dengan perintah yang berat (ternyata mereka tidak mampu), maka kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah dari-Nya keringanan buat umatmu." Aku menjawab, "Aku telah banyak meminta kepada Rabbku sehingga aku merasa malu kepada-Nya, sekarang aku rela dan berserah diri saja (kepada-Nya)." Ketika aku melewatinya (Nabi Musa), terdengar lah suara menyeruku: "Aku telah menugaskan kefarduan-Ku, dan Aku telah memberi keringanan kepada hamba-hamba-Ku."
Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim melalui Malik ibnu Sha'sha'ah.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan