Ampunan Allah hanya untuk yang...
Sahabat SantriLampung rohimakumullah; jika kita adalah orang yang pemaaf, kita hanya pemaaf kepada orang yang kita kenal. Sifat kepemaafan kita tidak dengan sendirinya memiliki implikasi kepada semua orang. Pada mereka yang tidak kita kenal atau tidak pernah menyampaikan permohonan maaf kepada kita, sifat pemaaf kita tentu tidak relevan.
Allah pun demikian. Allah "hanya" Maha Pengampun pada hamba-hamba yang bertaubat saja—tidak dengan sendirinya pada semua orang. Jika kita tidak bertaubat, tentu sifat kepemaafan Dia tidak relevan bagi kita. Namun begitu kita bertaubat, Dia akan menghadapkan diri-Nya pada kita, dan menjadi Rabb yang Maha Pengampun.
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِّمَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَىٰ
Dan sesungguhnya Aku adalah Maha Pengampun bagi siapa pun yang bertaubat, beriman, beramal shalih, kemudian tetap mengikuti petunjuk. – Q.S. Thaahaa [20]: 82.
Di sisi lain, jika kita telah diberinya rasa dan keinginan untuk bertaubat, namun menolak panggilan-Nya untuk kembali kepada Allah—tidak bertaubat—maka kita akan termasuk golongan yang zalim. Kenapa? Karena definisi zalim, menurut Al-Qur’an, adalah “tidak bertaubat”.
وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُولَـٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. – Q.S. Al-Hujuraat [49]: 11.
Jangan lupa baca syarat diterimanya Taubat.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan