Taubat yang diterima
Sahabat SantriLampung yang berbahagia; Taubat adalah syarat diangkatnya keburukan-keburukan dalam diri kita, agar diganti Allah dengan kebaikan. Kita dapat mempelajari dalam ayat ini:
إِلَّا مَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَـٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّـهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّـهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. – Q.S. Al-Furqaan [25]: 70
Jika kita bertaubat, kemudian beriman lalu beramal shalih, maka Allah akan mengganti keburukan-keburukan dalam diri kita menjadi kebaikan-kebaikan. Bagaikan pohon, setelah dedaunan yang kusam dan layu digugurkan dan dibersihkan, ia akan menumbuhkan dedaunan yang baru, yang segar: untuk menerima cahaya, agar ia bisa berbuah.
Namun, tidak semua taubat diterima—apalagi jika hanya ucapan saja. Taubat yang diterima Allah adalah taubat yang diikuti dengan upaya perbaikan, atau “ishlah”. Al-Qur’an menjelaskan sangat gamblang tentang hubungan zalim, taubat, dan upayakan perbaikan di ayat berikut:
فَمَن تَابَ مِن بَعْدِ ظُلْمِهِ وَأَصْلَحَ فَإِنَّ اللَّـهَ يَتُوبُ عَلَيْهِ ۗ إِنَّ اللَّـهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Maka barangsiapa bertaubat setelah zalimnya dan mengadakan perbaikan, maka sungguh, Allah akan menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. – Q.S. Al-Ma'idah [5]: 39.*
(*) Lihat juga penegasan yang senada di Q.S. An-Nuur [24]: 5 dan Q.S. Al-An’aam [6]: 54.
Note : baca juga hasanah seputar taubat agar pemahamannya menjadi sempurna.
Akhirnya semoga bermanfaat dan semoga Allah memberi kita kuat menjadikan taubat sebagai laku sepanjang hayat. Amiin.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan