Kesunahah Sebelum Tidur

Sahabat SantriLampung yang berbahagia, Sejenak mari kita baca hasanah "Kesunahan kesunahan sebelum Tidur" yang telah diajarkan oleh kanjeng Nabi. 

1. MENGAMBIL WUDHU

Bersuci dengan melakukan wudhu sebelum tidur. Terdapat beberapa riwayat hadits nabi ﷺ yang menganjurkan wudhu sebelum tidur, di antaranya adalah hadits riwayat imam Al-Bukhari dan Muslim dari Al-Barra' bin Azib, dia berkata bahwa nabi ﷺ bersabda :

*إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ*

_“Apabila engkau hendak tidur, berwudhulah sebagaimana wudhu ketika hendak shalat”_

2. MEMBERSIHKAN TEMPAT TIDUR

Membersihkan tempat tidur, minimal dengan mengibasnya dengan sarung atau kain lain sebanyak tiga kali sembari membaca doa :

*بِاسِمَكَ رَبي وَضَعْتُ جَنْبي، وبك أرفعُهُ ، إنْ أَمْسكْتَ نَفْسي فارْحَمْها ، وإنْ أرْسَلتَها فَاحْفَظْها بما تَحْفظُ به عِبادَك الصالحينَ*

_Hal tersebut dilakukan karena kita tidak tau apa yang terjadi di tempat tidur kita selama kita tinggalkan. Maka di anjurkan untuk di bersihkan dahulu. Berdasarkan Hadits dalam shahih Bukhari (6320) dan Muslim (2714) dari Abu Hurairah._

3. BERBARING KE KANAN

*عَنْ حُذَيْفَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ مِنْ اللَّيْلِ وَضَعَ يَدَهُ تَحْتَ خَدِّهِ ثُمَّ يَقُولُ: اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَمُوتُ وَأَحْيَا. وَإِذَا اسْتَيْقَظَ قَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ*

_“Dari Hudzaifah radhiyallahu 'anhu dia berkata : Apabila nabi ﷺ hendak tidur di malam hari, beliau meletakkan tangannya di bawah pipi, kemudian beliau mengucapkan : Ya Allah, dengan nama-Mu aku mati dan aku hidup. Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan : Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kebangkitan”_

📚 (Shahih Muttafaqun 'Alaih)

4.  MEMBACA DZIKIR AL MUAWWIDZAT

_Dzikir Al-Muawwidzat yaitu surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas, kemudian meniupkannya ke telapak tangan lalu mengusapkannya ke kepala, wajah dan badan. Hal itu dilakukan sebanyak tiga kali. Berdasarkan Hadis shahih Bukhari (5416) dan Muslim (5017) dari Aisyah._

Hadits dari Aisyah radhiyallahu 'anha ia berkata :

Baca juga :

*كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ*

_“Nabi ﷺ ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut di tiup dan di bacakan Qul huwallahu ahad’ (surah Al-Ikhlash), Qul a'udzu birobbil falaq (surah Al-Falaq) dan Qul a'udzu birobbin naas (surah An-Nas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu di jangkau di mulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali”_

📚 (HR. Bukhari: 5017).

5. MEMBACA DUA AYAT TERAKHIR SURAH AL-BAQARAH

*Qs AL-BAQARAH 285*

*اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ  كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ  لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ*

*Qs AL-BAQARAH 286*

*لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ* 

6.  MEMBACA AYAT KURSI

*اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ  لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ*

_“Allah, tidak ada tuhan selain dia. Yang maha hidup, yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan dia maha tinggi maha besar”_

7.  MEMBACA SURAH AL-KAFIRUN

*قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ، لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ، وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ، وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ، وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ، لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ* 

8. MEMBACA DOA TIDUR

*بِسْمِكَ اللّهُمَّ اَحْيَا وَ بِسْمِكَ اَمُوْتُ*

_“Dengan namamu ya Allah aku hidup, dan dengan namamu aku mati”_ 

Amalan dan dzikir yang terdapat dalam hadits-hadits tersebut sudah di pilih dan di himpun oleh imam An-Nawawi dalam kitabnya berdasarkan aspek keutamaan untuk mengamalkannya. Kemudian di anjurkan untuk membaca dan melaksanakan keseluruhannya atau jika merasa berat maka semampunya. Demikianlah, semoga bermanfaat, semoga kita diberi kekuatan untuk mengamalkannya. Amiin.

Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
74634 25749 76843

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk