Kapan idealnya Manusia Kembali menuju Allah
Seseorang bisa memulai bertaubat kapan pun, dimana pun, dalam kondisi bagaimana pun. Saat ini, dengan kondisi seburuk apa pun, dengan dosa sebanyak apa pun. Ketika sebuah kesadaran untuk kembali (taubat) kepada Allah Ta'ala telah hadir, pada hakikatnya ini adalah sebuah panggilan dari Allah, karena tidak semua orang dianugerahi rasa butuh untuk pulang kepada-Nya. Ajal bisa saja datang kapan pun.
Perjalanan menuju Allah adalah perjalanan mentransformasi diri termasuk seluruh pemikirannya, syahwat dan hawa nafsunya, cara pandangnya, akhlak dan sikapnya. Ketika seseorang mencapai kematangan tertentu, mengalami manis dan pahitnya kehidupan di dunia, akan muncul kebutuhan akan sesuatu yang lebih esensial dari sekedar memutar roda kehidupan berulang-ulang, dari pagi dan petang, mengukur jalanan, mengisi perut dan kebutuhan-kebutuhan yang tidak kunjung membahagiakannya.
Di titik ini, seseorang akan merasakan sebuah panggilan untuk bergerak mencari sesuatu yang justru dekat dengan dirinya sendiri.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. – (Q.S. Al-Baqarah [2]: 186).
Semoga bermanfaat.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan