Siapa Mengenal Jiwanya akan Mengenal Tuhannya
Sahabat SantriLampung yang beriman; Diriwayatkan oleh sahabat Ali r.a., Rasulullah SAW bersabda,
من عرف نفسه فقد عرف ربّه
“Man arafa nafsahu, faqad arafa rabbahu.” Siapa yang mengenal nafs-nya (jiwanya, diri sejatinya), maka ia akan mengenal Rabb-nya.
Sebagaimana telah diuraikan di atas, barangsiapa yang berhasil mengenali diri sejatinya dan membuka qudrah dirinya, yaitu untuk apa ia diciptakan—rahasia yang disimpan Allah dalam dada jiwa setiap manusia—lalu hidup dan menjalankan fungsi dirinya sesuai dengan fithrah dirinya itu, maka artinya ia telah Allah tuntun untuk senantiasa menapak di atas shirath al-Mustaqim-nya. Ia telah menjalankan misi hidupnya.
Dengan menjalankan misi hidupnya tersebut, ia pun menapak secara hakiki di atas shirath al-Mustaqim. Dengan demikian, ia pun akan mengenal Rabb-nya, karena Rabb ada di atas shirath al-Mustaqim masing-masing.
إِنَّ رَبِّي عَلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Sesungguhnya Rabb-ku di atas shirath al-Mustaqim. – Q.S. Huud [11]: 56.
Itulah sebenarnya “misi hidup”: yaitu mengenali kadar-kadar diri dan qudrah diri, kembali kepada fithrah diri, membuka kuasa Allah (qudrah Allah) yang disimpan-Nya di dalam jiwa kita, lalu mengabdi hanya kepada-Nya secara spesifik, menjalankan fungsi penciptaan masing-masing, dengan menjalankan petunjuk dan tuntunan-Nya melalui qalb dalam diri, untuk memakmurkan alam semesta sebagai khalifah Allah di muka bumi pada bidang masing-masing.
Sebagai hamba yang dituntun Allah setiap saat, maka ia pun telah melangkah di atas shirath al-Mustaqim, dan ad-Diin pun telah kukuh dalam dirinya. Ia telah meraih ke-taqwa-an yang hakiki.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan