Langkah Menuju Kesempurnaan Puasa

Kaum Muslimin pembaca SantriLampung yang berbahagia. Semoga Allah selalu melimpahkan nikmat kesehatan, agar kita dapat menjalankan ibadah puasa tahun ini dengan sempurna. Esensi dari puasa sebenarnya bukan hanya menahan diri dari rasa lapar, haus, dan menahan diri dari nafsu untuk menggauli istri. Tetapi, di atas semua itu puasa adalah upaya untuk menahan seluruh anggoa badan dari berbagai perbuatan dosa yang dilarang Allah. Dalam sebuah hadis, Rasululah bersabda :

ليس الصيام من الأكل والشراب انما الصيام من اللغو والرفث

"Puasa tidaklah sekedar menahan diri dari makan dan minum. Sesungguhnya puasa tidak lain adalah menahan diri dari kesia-siaan dan perbuatan yang tidak berguna." (HR Ahmad).   

Dari hadis ini, Rasulullah mengisyaratkan bahwa puasa tidak hanya sekedar puasa lahir, yang banyak dilakukan oleh orang-orang awam dan jahil. Puasa yang kita lakukan hendaknya seperti yang dilakukan orang orang saleh, yang mana puasa mereka lebih baik daripada orang biasa. 

Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan agar mendapat kesempurnaan puasa, antara lain sebagai berikut: 

1. Menahan anggota badan dari berbagai dosa.

Menahan anggota badan dari perbuatan dosa dapat kita realisasikan, misalnya, menahan tangan dan kaki dari hal-hal yang dibenci, menahan perut dari berbagai syubhat pada waktu tidak puasa. Puasa tidak akan ada artinya dari menahan makanan yang halal, jika waktu berbuka makan dengan makanan yang haram. 

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah pernah bersabda yang artinya., 

"Berapa banyak orang yang berpuasa tetapi ia tidak mendapatkan dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga." 

Ada pendapat yang mengatakan bahwa mereka adalah orang orang yang menahan diri dari makanan yang halal, tetapi berbuka dengan 'memakan daging manusia' (yakni ghibah yang diharamkan). Ada juga pendapat yang mengatakan mereka adalah orang-orang yang berbuka puasa dengan makanan yang haram. 

2. Menundukkan pandangan dari hal-hal yang diharamkan. 

Hal yang perlu dilakukan ketika berpuasa agar mendapat kesempurnaan adalah munundukkan pandangan dan menahannya jangan sampai memandang segala hal yang tercela dan dapat melalaikan hati dari mengingat Allah. 

Rasulullah mengingatkan dalam sebuah sabdanya yang artinya, "Pandangan adalah salah satu anak panah beracun di antara anak panah iblis. Barang siapa meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka ia diberi Allah keimanan yang mendapatkan kelezatan di dalam hatinya." (HR AI-Hakim). 

Baca juga :

3. Menjaga lisan dari perkataan yang diharamkan.  

Menjaga lisan dari ucapan dusta, menggunjing, ghibah, berkata keji. perkataan yang kasar, pertengkaran, dan perdebatan merupakan langkah-langkah yang bisa mengantarkan kita meraih kesempurnaan puasa. Dan itulah yang disebut dengan puasa lisan. 

Nabi bersabda:

الصيام جنة فلا يرفث ولا يجهل وإن امرؤ قاتله أو شاتمه فليقل إنى صائم

"Puasa adalah perisai, apabila salah seorang di antara kamu sedang berpuasa, maka janganlah berkata kotor dan jangan bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang menyerangnya atau mencacinya, maka hendaklah ia mengatakan, 'Sesungguhnya aku berpuasa" (HR Bukhari dan Muslim). 

4. Menahan pendengaran dari hal-hal yang diharamkan. 

Ketika kita sedang berpuasa, alangkah baiknya kita menahan diri dari mendengarkan setiap hal yang tercela. Apa-apa yang diharamkan untuk diucapkan, berarti diharamkan pula untuk didengarkan. Alah berfirman: 

سَمَّٰعُونَ لِلْكَذِبِ أَكَّٰلُونَ لِلسُّحْتِ ۚ 

"Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram (Al-Maidah: 42) 

Dari ayat di atas, kita dilarang mendengarkan perkataan yang kotor, tercela, dan haram. Apalagi ketika kita sedang berpuasa, hal tersebut akan merusak pahala puasa. 

5.  Tidak memperbanyak makanan pada saat berbuka.

Orang yang sedang berpuasa, hendaknya tidak memperbanyak makan sewaktu berbuka. Bagaimana mungkin puasa kita akan menundukkan syahwat, jika kita berbuka dengan melahap berbagai makanan sebagai ganti makanan yang tidak boleh kita makan di siang hari? Parahnya, hal seperti ini sudah menjadi kebiasaan di kalangan masyarakat sekarang. 

Tujuan dari puasa adalah melemahkan berbagai kekuatan yang menjadi sarana setan untuk kembali kepada keburukan. Hal ini tidak akan tercapai, kecuali dengan pengurangan makanan. Bahkan di antara adab puasa adalah tidak tidur di siang hari agar kita merasa lapar dan dahaga, sehingga hati menjadi bersih. Kemudian, kita berusaha agar setiap malam dapat melakukan Tahajud dan membaca wirid harian. 

Pembaca SantriLampung yang dimuliakan Allah. Uraian di atas merupakan perkara-perkara yang dapat merealisasikan kesempurnaan ibadah puasa kita. Puasa tidak boleh hanya dengan menahan rasa lapar, minum, dan jimak saja, sedangkan anggota badan lain tetap melakukan perbuatan dosa. Padahal jumlah anggota badan yang lain lebih banyak daripada yang kita jaga.

Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
76151 26327 78386

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk