Asal Mula Hari Jum'at

Sahabat SantriLampung yang dimuliakan Allah, Ketahuilah bahwa dahulu sebelum Islam datang belum ada nama hari Jumat, nama harinya baru ada di era perpindahan nabi Muhammad atau yang kita kenal istilah hijrah dari Makkah ke Madinah. Ada informasi yang sedikit keliru tentang hijrah tapi tidak jadi masalah, Nabi itu tidak pernah hijrah dari Makkah ke Madinah, yang benar Nabi hijrahnya itu dari Makkah ke Yatsrib karena nama Madinah belum ada kala itu. Dan dalam periode hijrah tepat pada pertengahannya turunlah surah yang ke-62 (surat Al Jumu'ah). 

Asal aktivitas orang-orang Arab dahulu saat nabi bertugas (dakwah) di Makkah tidak ada isu integritas, karena memang semuanya pelaku kriminal. Orang orang jahiliyah sudah melampaui batas bahkan berada ditingkat profesionalitas dalam dunia kriminal. Dalam tindakan kejahatan itu jahilun khatam semua kriminal menurut bentuknya. Misal yang mabuk di era jahiliyah mereka pemabuk yang paling pemula prematur bisa mabuk lima kali dalam sehari. Pemabuk amatiran saja di zaman Jahiliyah itu lima kali mabuk dalam sehari. Misal lagi zina, semua jenis macam zina orang jahil khatam, semua jenis semacam tindakan kriminalitas itu terjadi di dalam fase Mekah Karena itulah kemudian kalau pelakunya disebut jahil kemudian keadaannya disebut dengan jahlun kalau disatukan jadi jahiliyah baik karakter dan orangnya itu memang sudah sangat tidak ideal. 


Secara umum kegiatan orang jahiliyah kala itu ada empat : 

Pertama berdagang atau tujar jamak dari tajir. Dan rata-rata kalau dagang mereka kaya, karena itu ketika orang jahil berhasil dagang ia disebut tajir. 

Kedua kegiatan mereka adalah bersya'ir atau melantunkan syair yang dilakukan oleh seniman tukang syair.

Ketiga Kahin atau berdukun.

Baca juga :

Keempat Sahir atau Pertunjukan sihir yang dilakukan oleh para Tukang sihir.


Tukang sihir ini mereka beraktivitas dalam 5 hari sepekan untuk nanti berkumpul di puncaknya hari pertama disebut dengan Ahad, hari kedua disebut dengan isnain diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi Senin, hari ketiga dinamakan dengan tsulatsa diserap ke dalam bahasa Indonesia jadi Selasa, hari keempat al-arbiah diserap ke dalam bahasa Indonesia jadi Rabu, hari kelima khamis diserap ke dalam bahasa Indonesia jadi hari Kamis. 

Dari Ahad sampai Kamis itu mereka beraktivitas menyebar untuk mencari bekal, yang dagang berdagang cari keuntungan, yang seniman nanti turun naik bukit ke lembah cari inspirasi cari lirik syair dan hal itu diabadikan di Al Quran surah ke-26 khususnya di ayat 224 sampai 227 dengan nama suratnya surat para seniman asyuara.

Kemudian yang dukun juga itu memainkan jimatnya dalam 5 hari, tukang sihir pun membaca mantra selama 5 hari. 

Kemudian nanti pertemuan puncaknya bertemulah mereka di pusat-pusat hiburan disebut dengan aswaq jadi ada Suk UAD, Suk Dumatujandal dan yang paling prestisius tempatnya di Jabal qubaisy yang sekarang Bukit di depan Ka'bah yang di atasnya dibangun istana itu namanya Jabal qubais. Bukit super yang setiap naik ke atasnya dia menunjukkan punya kuasa itu sebabnya nanti Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam setelah peristiwa Isra' Mikraj mendeklarasikan Isra' mikrajnya dan diumumkan di atas Jabal qubais untuk menunjukkan ada perubahan arah dalam berkehidupan di atas mereka berkumpul.

Puncak pertemuan mereka itu dilakukan pada hari yang saat ini menjadi hari jum'at dan hari sabat atau sabtu. Yang dahulu dua hari ini belum ada namanya, dan orang jahiliyah menamai 2 hari tersebut dengan yaumul arubah hari kebanggaan, hari ubtuk pesta pora.

Semoga menjadi tambahan wawasan untuk kita semua.

image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
71707 24200 73915

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk