Puasa dan Pendidikan Karakter Anak
Sahabat SantriLampung yang berbahagia, Membiasakan puasa pada anak sejak kecil tentu bukan sebuah perkara yang mudah. Apalagi jika ditinjau dari segi hukum, mereka belum dibebani kewajiban untuk berpuasa. Namun, pembiasaan ini perlu dilakukan oleh para orang tua agar anak-anak terbiasa dengan ibadah ini saat mereka baligh.
Anak adalah amanah yang besar dari Allah, dan orang tua memegang peran penting dalam menentukan kehidupan anak. Rasulullah bersabda:
"Setiap anak itu dilahirkan menurut fitrahnya, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya yahudi, nasrani, atau majusi." (HR Bukhari).
Sahabatku yang berbahagia. Dalam pandangan Islam, orang tua memiliki tanggung jawab yang besar terhadap masa depan anak-anaknya. Oleh karena itu, tanggung jawab utama orang tua adalah menguatkan pondasi keimanan dan keislaman anak, salah satunya adalah dengan mengajari anak untuk melaksanakan puasa di bulan Ramadhan.
Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, anak-anak sudah biasa melaksanakan puasa. Dalam melatih anak untuk berpuasa, tentunya harus disesuaikan dengan kemampuan dan dilakukan secara bertahap. Orang tua tidak diperbolehkan memaksakan anak untuk berpuasa, jika memang si anak tidak mampu melakukannya. Namun, juga tidak boleh terlalu memanjakan anak dalam urusan puasa. Hal ini dilakukan dalam rangka mengamalkan firman Allah yang berbunyi:
"Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (yang) bahan bakarnya adalah manusia dan batu; djaga oleh malaikat yang keras dan kasar, tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan." (Tahrim: 6)
Ali bin Abi Thalib menafsirkan, maksud ayat diatas adalah ajarkan lah dan biasakanlah kebaikan pada dirimu dan keluargamu. Pendapat lain mengatakan, hendaklah seorang Muslim mendidik dirinya sendiri dan juga keluarganya, agar semua selamat dari siksa api neraka. (lbnu Katsir: 1999)
Pembaca SantriLampung yang dirahmati Allah. Ada beberapa hal yang perlu dibiasakan kepada anak-anak ketika puasa di bulan Ramadhan, agar karakter keislaman pada diri mereka semakin kuat, antara lain:
1. Muraqabatullah. Melalui puasa, anak-anak dididik untuk selalu merasa dilihat Allah. Kapan pun dan dimana pun Allah senantiasa melihat dan mengawasi hamba-Nya. Tidak ada satu pun yang akan lalai dari pengawasan Allah.
2. Disiplin dengan waktu. Saat bulan Ramadhan, waktu berbuka dan sahur tepat pada waktunya. Hal ini sebagai sarana untuk mengajarkan dan menyadarkan kepada anak mengenai pentingnya menjaga waktu dan disiplin.
3. Shalat berjamaah di masjid. Hal ini sangat ditekankan agar tertanam rasa cinta terhadap masjid pada diri anak. Seorang anak yang tumbuh di lingkungan yang baik, maka akan baik pula akhlaknya.
4. Sabar. Saat panas terik menyengat di siang hari di bulan Ramadhan, atau ketika menunggu waktu berbuka puasa adalah waktu yang tepat unutuk mengajarkan nilai-nilai kesabaran kepada anak.
5. Syukur. Ketika waktu berbuka tiba, ajarilah anak untuk mensyukuri berbagai nikmat yang telah Allah berikan. Bersyukur karena mampu menjalankan puasa, bersyukur dapat merasakan segarnya minuman, dan bersyukur bisa menikmati hidangan saat berbuka.
6. Memaksimalkan kesempatan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengajak anak ikut mengaji, berzikir bersama keluarga, mendatangi majelis taklim, dan membantu orang lain.
7. Bangun malam. Bulan Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk membiasakan shalat malam bagi anak. Adanya waktu sahur menjadi alasan agar anak bangun pada malam hari. Alangkah baiknya jika kesempatan ini dimanfaatkan oleh orang tua untuk mengajak anaknya shalat malam sebelum makan sahur.
Pembaca sekalian yang dimuliakan Allah. Demikianlah beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendidik anaknya melalui program puasa Ramadhan sebulan penuh. Dengan pembiasaan baik mulai usia dini, diharapkan anak akan mudah tumbuh menjadi pribadi yang saleh, selalu berpegang pada ajaran agamanya, dan menjadi teladan yang baik bagi masyarakat.
Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan