Wajib bagi Muslim Mempelajari [ini]

Sahabat pembaca SantriLampung yang dimuliakan Allah; Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Ketahuilah sahabat, bahwa wajib bagi kita untuk mendalami beberapa  masalah berikut :

  1. Ilmu, yaitu mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya dan mengenal agama Islam berdasarkan dalil-dalilnya.
  2. Ilmu Amal, yaitu menerapkan ilmu sebelumnya (poin nomor 1) dan selanjutnya.
  3. Ilmu Sabar, yaitu tabah dan tangguh dalam mengahadapi segala rintangan dalam menuntut ilmu, mengamalkan ilmu dan berdakwah kepadanya.

Hal tersebut berdasarkan firman Allah Ta’ala :

والعصر (١) إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢)إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(٣) سورة العصر

“Demi masa. Sesungguhya setiap manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, melakukan segala amal shaleh dan saling nasehat-menasehati untuk (menegakkan) yang haq, serta nasehat-menasehati untuk (berlaku) sabar.” (Surat al-‘Ashr : 1-3).

Imam Asy-Syafi’i¹ Rahimahullahu Ta’ala, mengatakan : “Seandainya Allah hanya menurunkan surat ini saja sebagai hujjah buat makhlukNya, tanpa hujjah lain, sungguh telah cukup surat ini sebagai hujjah bagi mereka.”

Dan imam Al-Bukhari² Rahimahullahu Ta’ala, mengatakan : “Bab : ilmu didahulukan sebelum ucapan dan perbuatan. Dalilnya firman Allah Ta’ala : 

فاعلم أنه لا إله إلا الله واستغفر لذنبك 

“Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tiada sesembahan (yang haq) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu.” (QS. Muhammad: 19).

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan terlebih dahulu untuk berilmu (berpengetahuan)³… Sebelum ucapan dan perbuatan.

Dan ketahuilah, bahwa wajib bagi setiap muslim dan muslimah untuk mempelajari dan mengamalkan ketiga perkara ini:

1. Bahwa Allah-lah yang menciptakan kita dan memberi rizki kepada kita. Allah tidak membiarkan kita begitu saja dalam kebingungan, tetapi mengutus kepada kita seorang Rasul ; maka barangsiapa mentaati Rasul tersebut pasti akan masuk Jannah (Surga), dan barangsiapa menentangnya pasti akan masuk neraka.Allah Ta’ala berfirman:

Baca juga :

إِنَّا أَرْسَلْنَا إِلَيْكُمْ رَسُولًا شَاهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَا أَرْسَلْنَا إِلَى فِرْعَوْنَ رَسُولًا(١٥) فَعَصَى فِرْعَوْنُ الرَّسُولَ فَأَخَذْنَاهُ أَخْذًا وَبِيلًا (١٦) سورة المزمل .

“Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu seorang Rasul yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus kapada fir’aun seorang Rasul, tetapi fir’aun mendurhakai Rasul itu, maka kami siksa ia dengan siksaan yang berat.” (QS. Al-Muzammil: 15-16).

2. Bahwa Allah tidak rela, jika dalam ibadah yang ditujukan kepadaNya, Dia dipersekutukan dengan sesuatu apapun, baik dengan seorang malaikat yang terdekat atau dengan seorang Nabi yang diutus menjadi Rasul. Firman Allah Ta’ala :

وأن المساجد لله فلا تدعوا مع الله أحدا 

“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu kepunyaan Allah, karena itu janganlah kamu menyembah seorangpun di dalamnya di samping (menyenbah) Allah.” (QS. Al-Jin : 18).

3. Bahwa barangsiapa yang mentaati Rasulullah serta mentauhidkan Allah, tidak boleh bersahabat dengan orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasulnya, sekalipun mereka itu keluarga terdekat. Allah Ta’ala berfirman :

لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءهُمْ أَوْ أَبْنَاءهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُوْلَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٍ مِّنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُوْلَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (٢٢) سورة المجادلة.

“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasulnya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak, atau saudara- saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah memantapkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan dariNya. Dan mereka akan dimasukkanNya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepadaNya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung.” (Surat al- Mujdalah: 22).



Footnote-------

(1). Abu Abdillah: Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi’i Al- Hasyimi Al-Qurasyi Al-Mutthalibi (150-204H=767-820M). Salah seorang imam empat. Dilahirkan di ghaza (Palestina) dan meninggal di Cairo. Diantara karya ilmiahnya : Al- Um, Ar-Risalah dan Al-Musnad.

(2). Abu Abdillah : Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah Al-Bukari (194-256H810-870M). Seorang ulama ahli Hadits, untuk mengumpulkan hadits, ia telah menempuh parjalanan panjang; mengunjungi khurasan, Irak, Mesir, dan syam. Kitab-kitab yang disusunnya antara lain: Al-Jami’ Ash-Shahih (yang lebih dikenal dengan Shaihih Al-Bukhari), At-Taarikh, Adhu’afa’, Khalq af’al Al-Ibad.

(3) Al-Bukhari dalam Shahihnya, kitab Al-Ilm, bab 10


image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
71007 23839 73215

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk