Watak Bangsa Arab
Jazirah Arab yang gersang dan tandus memberi pengaruh terhadap bentuk fisik dan karakter mereka. Padabentuk fisik mereka bertubuh kekar, kuat dan mempunyai daya tahan tubuh yang tangguh, sedangkan dalam karakter memberi watak khusus, baik yang positif atau baik maupun yang negatif atau buruk.
Watak Positif
Adapun watak positif bangsa aran diantaranya ;
Pertama, adalah kedermawanan karena di kalangan masyarakat kedermawanan adalah bukti kemuliaan. Semakin dermawan seseorang maka dia akan semakin dihargai dan dikagumi. Jadi, kedermawanan itu adalah lambang kemuliaan bukan karena kedermawanan. Dengan demikian, motif kedermawanan itu bukanlah kebaikan hati, tetapi didasari oleh keinginan untuk dihormati dan dimuliakan untuk popularitas dan terkenal.
Kedua, keberanian dan kepahlawanan menjadi syarat yang mutlak diperlukan agar dapat mempertahankan hidup di padang pasir yang tandus dan gersang itu. Oleh karena itu tidak mengherankan jika nilai keberanian mendapat nilai yang paling tinggi dan unsur yang paling esensi dalam masyarakat Jahiliyah untuk mempertahankan kehormatan suku. Sebab suku yang penakut akan menjadi mangsa bagi suku yang pemberani.
Watak Negatif
Sedangkan watak negatif bangsa arab yaitu;
Pertama, gemar berperang, hidup di Jazirah Arab yang gersang dan tandus memerlukan tambahan sumber menunjang kehidupan. Disamping itu, binatang ternak pun memerlukan ladang-ladang gembalaan. Untuk memenuhi keperluan tersebut mesti harus menyeberang ke perkampungan orang lain. Namun karena desa lain pun mengalami problem yang sama. Maka jalan satu-satunya adalah perang. Siapa yang kuat dialah yang berhak untuk hidup. Oleh karena itu dalam pandangan orang Arab, perang adalah untuk mempertahankan hidup.
Kedua, angkuh dan sombong, darah di kalangan masyarakat Arab mempunyai harga yang sangat tinggi. Setiap darah yang tertumpah dari salah satu anggota sukunya menjadi kewajiban bagi seluruh anggota suku untuk menuntutbalas dengan tanpa memperhitungkan apa yang menjadi penyebabnya. Hal ini akibat dari sifat angkuh dan sombong, karena merasa paling hebat.
Ketiga, pemabuk dan penjudi, di kalangan masyarakal Arab yang kaya, minuman keras dianggap sebagai barang mewah. Bahkan melalui minuman keras mereka mampu memamerkan kekayaannya. Sedangkan bagi kalangan ekonomi lemah mabuk-mabukan merupakan tempat pelarian untuk melupakan himpitan hidup yang berat.
Begitulah watak Bangsa Arab di zaman dahulu.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan