Lima sebelum Lima
Sahabat SantriLampung yang beriman dan bertaqwa dimana saja berada amiin. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam surat At-Taghabun: 16,
فَاتَّقُوا اللّٰهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
“Bertakwalah kamu kepada Allah sekuat kemampuanmu!”
dan Rasulullah ﷺ bersabda,
اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ
“Bertakwalah kepada Allah di manapun engkau berada…” [Hadits riwayat At-Tirmidzi dan dia berkata,”Hadits hasan.”]
Waktu Itu Berharga
Pembaca SantriLampung rahimakumullah, Waktu seseorang di dunia ini sangat berharga. Siapa saja yang tidak memelihara waktu dan memanfaatkan dengan baik hari-hari yang dia lalui untuk kebaikan dunia dan akhiratnya maka dia akan mengalami kerugian besar dalam hidupnya dan pasti menyesal dengan penyesalan yang tak terperikan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَالْعَصْرِۙ ١
Demi masa,
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ ٢
Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian,
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ ٣
kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran. [Al-‘Ashr: 1-3]
Meskipun waktu merupakan aset yang paling berharga yang dimiliki seseorang yang tak mungkin bisa diperbaharui, namun yang mengherankan adalah justru waktu merupakan sesuatu yang paling sering dibuang secara percuma oleh para pemiliknya.
Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Perdana Menteri yang shaleh, Yahya bin Hubairah rahimahullah (wafat 560 H),
وَالْوَقْتُ أَنفَسُ مَاعُنِيْتَ بِحِفْظِهِ ~ وَأَرَاهُ أَسْهَلَ مَاعَلَيْكَ يُضِيْعُ
”Waktu adalah sesuatu yang paling berharga yang harus kamu jaga. Namun aku melihat waktu justru menjadi sesuatu yang paling mudah kamu sia-siakan.” [Qimatuz zaman ‘indal ‘ulama’, hal 118]
Wasiat Nabi ﷺ Lima Perkara Sebelum Lima Perkara
Pembaca SantriLampung rahimakumullah,
Persoalan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya merupakan persoalan yang sangat penting dan mendasar. Untuk itu, Nabi ﷺ memberikan peringatan kepada umat Islam dengan wasiatnya yang sangat terkenal dan sering kita dengar, agar benar-benar memperhatikan momen-momen penting dalam kehidupan dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.
Imam Al-Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrak kemudian Imam Al-Baihaqi dalam kitabnya Syu’abul Iman serta yang lainnya meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi ﷺ memberi nasehat kepada seseorang dengan bersabda,
اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هِرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara: masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum sakitmu, masa kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum masa sibukmu dan masa hidupmu sebelum kematianmu.”
[Hadits riwayat Ibnu Abi Dunya dalam Qashrul Amal (111), al-Hakim (7846) dan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (10248)]
Nabi ﷺ memberikan arahan kepada umatnya agar memanfaatkan berbagai kesempatan dalam hidup ini untuk beramal demi akhirat dengan mengisi waktu dengan ketaatan, karena hal itu merupakan umur manusia di dunia ini dan simpanannya di akhirat nanti.
Dalam hadits ini Nabi ﷺ memberitahu lima area dalam hidup yang bisa diambil manfaatnya sebelum datangnya lima halangan yang diperkirakan akan datang di masa depan:
Masa mudamu sebelum tuamu
Maksudnya manfaatkanlah masa kuatmu saat masih muda untuk beribadah dan amal kebaikan lainnya sebelum masa tuamu dan masa lemahmu untuk melakukan ketaatan.
Masa sehatmu sebelum masa sakitmu
Maksudnya manfaatkanlah masa sehatmu dengan berbagai amal shaleh sebelum penyakit menghalangimu dari melakukan berbagai amal shaleh.
Saat sakit seseorang tidak mampu untuk beramal atau merasa lemah untuk beramal karena penderitaan yang sedang dia rasakan dan sibuk dalam pengobatan dan penyembuhan.
Bila seseorang di masa sehat senantiasa beramal shaleh secara rutin dan disiplin karena Allah maka di saat sakit dan tidak mampu mengamalkann amalan yang biasa dia lakukan, dia tetap ditulis mengamalkan amalan tersebut. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits
عن أبي موسى الأشعرِيِّ ـ رضي الله عنه ـ قَالَ: قال رَسُول الله ـ صلى الله عليه وسلم ـ: «إِذَا مَرِضَ العَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا». رواه البخاري
Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu ia berkata,”Rasulullah ﷺ bersabda,”Apabila seorang hamba sakit atau sedang safar, ditulis untuknya amalan yang biasa dia kerjakan di saat masih sehat dan tidak bepergian.” [Hadits riwayat Al-Bukhari]
Oleh karena itu, betapa besar kerugian orang yang tidak rajin beramal shaleh di masa sehat kemudian jatuh sakit. wal iyadzu billah.
Masa kayamu sebelum masa miskinmu
Maksudnya, manfaatkanlah kemampuanmu untuk melakukan berbagai ibadah dan kebaikan dengan harta. Misalnya memenuhi kebutuhan anak istri, orang-orang miskin, bersedekah di berbagai pintu kebaikan seperti membangun masjid, membuat sumur, wakaf al-Quran dan lain-lain.
Waktu luangmu sebelum masa sibukmu
Maksudnya, hendaklah seseorang menyibukkan dirinya dengan berbagai ketataan dan kebaikan di waktu luangnya sebelum berbagai kesibukan datang seolah tanpa henti seperti menikah, kelahiran anak, mencari rezeki dan seterusnya.
Masa hidupmu sebelum kematianmu
Maksudnya, manfaatkanlah berbagai amal shaleh dalam hidup ini sebelum kematian menghalangimu untuk beramal. Lima keadaan ini tidak akan diketahui nilainya kecuali setelah semua itu sirna.
Akhirnya semoga bermanfaat, Ubur ubur ikan sepat jadilah yang selamat dunia akhirat...
Bacajuga Hasanah singkat Anak Akhirat
Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan