Tiga Akibat Dosa di Dunia

Jamaah Shalat Isya dan Tarawih yang dirahmati oleh Allah 

Puji syukur selalulah kita panjatkan kehadirat Allah , karena telah memberikan anugerah dan karunia yang sangat besar kepada kita, sehingga bisa hadir dalam masjid yang mulia ini untuk melaksanakan shalat fardhu Isya dan Tarawih secara berjamaah. 

Shalawat dan salam semoga tercurah dan terlimpah untuk baginda yang mulia panutan umat, penunjuk jalan kebenaran dan sebagai teladan umat sampai akhir zaman yaitu Rasulullah Muhammad kepada ahli keluarga beliau, sahabat- sahabat beliau, dan kepada seluruh umat beliau yang setia mengamalkan sunnah- sunnah beliau hingga akhir dunia ini. 

Judul Kultum kali ini adalah : Tiga Akibat Dosa di Dunia 

Jamaah Shalat Isya dan Tarawih yang dirahmati oleh Allah 

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Tiga Akibat Dosa di Dunia. Sebenarnya sungguh banyak sekali akibat atau dampak buruk dari perbuatan dosa seseorang yang akan dibalas Allah di dunia. 

Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah rahimahullah menyebutkan dalam kitab beliau Ad Daa' wa Ad Dawaa' dampak buruk atau akibat dari perbuatan dosa seorang hamba maka Allah akan memberikan balasan di dunia sebanyak 51 jenis ancaman selama hamba tersebut masih hidup di dunia." Dan in syaa Allah kita akan bahas 3 point saja. Dampak buruk perbuatan jahil tangan-tangan manusia yang tidak bertanggungjawab yang menyebabkan kerusakan di muka bumi ini telah Allah  sebutkan dengan sangat jelas dalam kitab-Nya yang mulia, hal ini senada dengan firman Allah dalam Al Quran : 

ظَهَرَ الفَسَادُ فِي البَرِّ وَالبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أيْدِ النَّاسِ

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia."

Dan sesungguhnya apa saja musibah yang menimpa manusia adalah disebabkan oleh perbuatan dosa dan jahil tangan-tangan manusia. Hal ini senada dengan firman Allah dalam Al Quran : 

وَمَا أصَابَكُم مِنْ مُصيْبَةٍ فِيْمَا كَسَبَتْ أيْدِكُم

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri."

Maka dosa manusia atau kesalahan yang dilakukan manusia di dunia akibat dan dampak buruknya akan diberikan Allah di dunia diantaranya adalah:

Dampak buruk dari dosa adalah jiwa akan gelisah. Orang yang melakukan dosa makan akan gelisah jiwanya, tidak tenang perasaannya dan selalu saja merasa ketakutan supaya dosa dan kesalahannya tidak ketahuan oleh manusia yang lainnya. Karena orang yang selalu berbuat dosa merasa tidak tenang jiwanya. Hal ini senada dengan hadits Nabi dengan sanad yang shahih dari sahabat Nawas bin Sa'man berkata bahwa Rasulullah bersabda: 

ألبِرُّ حُسْنُ الخُلُقِ وَالإثْمُ مَاحَاكَ فِي نَفْسِكَ وَكَرِهْتَ أنْ يَطَلِعَ عَلَيْهِ النَّاسْ

“Kebaikan adalah dengan berakhlak yang mulia. Sedangkan kejelekan (dosa) adalah sesuatu yang menggelisahkan jiwa. Ketika kejelekan tersebut dilakukan, tentu engkau tidak suka hal itu nampak di tengah-tengah manusia."

Benar memang dosa akan membuat jiwa gelisah dan gundah gulana, merasa selalu ada yang memperhatikannya dan selalu was-was akan ketahuan segala dosa yang telah dilakukannya. Dalam hadits di atas dampak buruk dari kesalahan atau dosa yang dilakukan seseorang berakibat untuk pelaku dosa tersebut. Dan ternyata dampak buruk dan akibat dari dosa juga akan berpengaruh pada masyarakat luas. 

Dampak buruknya dari dosa bisa berupa bencana alam, wabah dan yang lainnya. Dampak kerusakan yang diakibatkan pelaku dosa ini senada dengan firman Allah dalam Al Quran: 

فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنۢبِهِۦ ۖ فَمِنْهُم مَّنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُم مَّنْ أَخَذَتْهُ ٱلصَّيْحَةُ وَمِنْهُم مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ ٱلْأَرْضَ وَمِنْهُم مَّنْ أَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِن كَانُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

"Maka masing -masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah  sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri."

Walaupun Allah memberikan balasan atau hukum di dunia atas kesalahan dan dosa hamba-hamba-Nya, itu artinya bukti kasih dan sayang Allah kepada hamba-Nya. Dan sebaliknya bila Allah balas dosanya di akhirat maka tanda bencinya Allah kepada dosa yang telah dilakukan oleh pelaku dosa. Hal ini senada dengan hadits Nabi dengan sanad yang shahih dari sahabat Abbas bin Abdul Muthalib berkata bahwa Rasulullah bersabda : 

ِإذَا أرَدَ الله بِعَبْدِهِ الخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ العُقُبَةَ فِي الدُّنْيَا وَإذَا أرَدَ الله بِعَبْدِه الشَّرِّ أمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَفَّى بِهِ يَوْمَ القِيَمَة

"Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak."

Dampaknya buruk dari dosa bisa berupa perpecahan dan perselisihan. Sesungguhnya telah banyak terjadi perpecahan, perseteruan, perselisihan, dan perbedaan pendapat di tengah-tengah kaum mukminin. Yang demikian ini kembali pada sebab-sebab yang banyak, diantaranya adalah berbagai kemaksiatan dan dosa-dosa yang mereka lakukan atau salah seorang melakukannya. Hal ini telah disebutkan di dalam hadits Nabi dengan sanad yang shahih dari sahabat Annas bin Malik berkata bahwa Rasulullah bersabda : 

مَاتَوَدَّاثْنَانِ فِي الله أوفِى الإسْلَامِ فَيُفَرِّقَ بَيْنَهُمَا أوَّلَ ذَنْبِ يُحَدِثُهُ أحَدُهُمَا

"Tidaklah ada dua orang yang saling mengasihi karena Allah atau karena Islam lalu keduanya berpisah, melainkan disebabkan dosa yang dikerjakan salah seorang dari keduanya." 

Demikain yang dapat kami sampaikan lebih dan kurang mohon dimaafkan. Semoga bermanfaat untuk diri saya dan jamaah sekalian. 

الحَقُّ مِن رَبِّكَ فَلَا تَكُونُوا مِنَ المُمْتَرِين

Kebenaran datang dari Allah janganlah kamu ragu-ragu dari padanya. "Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu.