Memahami Hadits sesuai Pemahaman Sahabat

Aturan ini merupakan salah satu aturan terpenting, karena inilah jalan yang mengantarkan seorang muslim menuju pengamalan sunnah yang benar tanpa tambahan atau pun pengurangan. Metode terbaik dalam menjabarkan hadits adalah dengan sesama hadits, lalu dengan perkataan para sahabat Nabi صلي الله عليه وسلم sebab mereka menyaksikan langsung turunnya wahyu. Andaikan ada kekeliruan dalam memahami hadits nabawi, niscaya Malaikat Jibril عليه السلام akan turun kepada Nabi صلي الله عليه وسلم guna membenarkan kekeliruan tersebut. Karena itulah, para pakar hadits mengategorikan perkataan sahabat: "Pada zaman Rosululloh kami memandang ini atau itu" sebagai suatu hadits. Sebagaimana dijelaskan al-Hafizh al-Iraqi.¹


Andaikan orang-orang bersilang pendapat dalam memahami suatu hadits, maka pemahaman yang paling berhak dikedepankan adalah pemahaman para sahabat رضي الله عنهم.


Contohnya: permasalahan menghadap kiblat atau membelakanginya ketika buang air besar dan kecil. Kita telah menyampaikan salah satu pendapat terkuat dalam masalah ini di pembahasan aturan ketiga. Di antara yang menguatkan pendapat tersebut: perkataan salah satu sahabat, Ibnu Umar رضي الله عنهما "Perbuatan tersebut terlarang jika dilakukan di alam terbuka, namun jika ada sesuatu yang menghalangi antara dirimu dengan kiblat maka tidak masalah."²


Pemahaman para sahabat akan hadits nabawi bisa ditemukan di buku-buku yang selain penulisnya meriwayatkan hadits, juga banvak meriwayatkan perkataan dan perbuatan para sahabat. Semisal Mushonnaf Abdirrozzaq, Mushonnaf Abi Syaibah, Sunan Sa'id bin Manshur, Sunan ad-Darimi , serta as-Sunan ash-Shughro dan al-Kubro karya al-Baihaqi.



-------------------------------------------------------

  1. Lihat at-Tabshiroh wat Tadzkiroh 1/127 
  2. Diriwayatkan oleh abu Dawud Kitab ath-Thoharoh: Bab Karohiyyah Istiqbal al-Qiblah ‘inda Qodho’ al-Hajah 1/3 

 


Baca juga :
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF

Mau donasi lewat mana?

BSI a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (7310986188)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK BSI 7310986188
an.Kholil Khoirul Muluk