Allah sang Maha Pemberi Ilmu
Sahabat pembaca SantriLampung yang dimuliakan Allah; Ilmu itu kepunyaan Allah, maka bermintalah ilmu ilmu kepada Allah.
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ الْهَمْدَانِيُّ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا فُلَانُ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَقُلْ اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ فَإِنَّكَ إِنْ مُتَّ فِي لَيْلَتِكَ مُتَّ عَلَى الْفِطْرَةِ وَإِنْ أَصْبَحْتَ أَصَبْتَ أَجْرًا
Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Abul Ahwash telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq Al Hamdani dari Barra’ bin Azib berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Hai fulan, jika engkau mendatangi kasurmu, maka panjatkanlah doa:
ْ اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَا وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
Ya Allah, aku pasrahkan jiwaku kepada-Mu, dan kuhadapkan wajahku kepada-Mu, dan aku serahkan urusanku kepada-Mu, dan aku sandarkan punggungku kepada-Mu, dengan berharap-harap cemas kepada-Mu, sesungguhnya tidak ada tempat bersandar dan tempat keselamatan selain kepada-Mu, saya beriman kepada kitab-Mu yang Engkau turunkan dan nabi-Mu yang Engkau utus.
Maka sekiranya engkau meninggal di malammu, engkau meninggal di atas fitrah, dan jika engkau meninggal pagi harinya, engkau peroleh pahala.” (HR: Bukhori, 6934)
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى قَال قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْأَحْزَابِ اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ سَرِيعَ الْحِسَابِ اهْزِمْ الْأَحْزَابَ وَزَلْزِلْ بِهِمْ زَادَ الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي خَالِدٍ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ismail bin Abu Khalid dari Abdullah bin Abu Aufa berkata:
“Dalam perang Ahzab, Rasulullah Shallallhu’alaihiwasallam berdoa :
اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ سَرِيعَ الْحِسَابِ اهْزِمْ الْأَحْزَابَ وَزَلْزِلْ بِهِمْ
Ya Allah yang menurunkan kitab, yang cepat perhitungan-Nya, hancur leburkanlah pasukan ahzab, guncangkanlah mereka.
Sedang Humaidi menambahkan; telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Khalid aku mendengar ‘Abdullah aku mendengar nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR: Bukhori,6935)
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ عَنْ هُشَيْمٍ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا }: وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا { قَالَ أُنْزِلَتْ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُتَوَارٍ بِمَكَّةَ فَكَانَ إِذَا رَفَعَ صَوْتَهُ سَمِعَ الْمُشْرِكُونَ فَسَبُّوا الْقُرْآنَ وَمَنْ أَنْزَلَهُ وَمَنْ جَاءَ بِهِ فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى } وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا } { لَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ { حَتَّى يَسْمَعَ الْمُشْرِكُونَ } وَلَا تُخَافِتْ بِهَا { عَنْ أَصْحَابِكَ فَلَا تُسْمِعُهُمْ } وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا { أَسْمِعْهُمْ وَلَا تَجْهَرْ حَتَّى يَأْخُذُوا عَنْكَ الْقُرْآنَ
Telah menceritakan kepada kami Musaddad dari Husyaim dari Abu Bisyr dari Sa’id bin Jubair dari Ibn Abbas : mengenai ayat:
‘(Dan janganlah engkau mengeraskan bacaan shalatmu dan jangan pula engkau merendahkan bacaannya) ‘ (Qs. Al Isra’: 110), ayat ini diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam secara berturut-turut di Makkah. Ketika itu, jika beliau mengencangkan bacaannya, maka kaum musyrikin mendengarnya hingga mereka mencela Al Qur’an secara habis-habisan, juga mencela yang menurunkannya dan yang membawanya. Maka Allah menurunkan :
‘(Jangan kamu mengeraskan bacaan shalatmu dan jangan pula merendahkannya) ‘ (Qs. Al Isra’: 110).
Jangan kamu mengeraskan bacaanmu maksudnya hingga terdengar oleh orang-orang musyrik, dan jangan pula kamu merendahkannya, maksudnya sehingga tidak terdengar oleh kawan-kawanmu. Dan carilah jalan tengah di antara keduanya, maksudnya bacalah sehingga terdengar oleh kawanmu namun jangan pula kamu membaca terlalu keras hingga musuh mencela Al Qur’an akibat bacaanmu.” (HR: Bukhori, 6936)
__________
Di nukil dari Sarah Kitab Bukhori, No: 6934, 6935, 6936.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan