Gunung-gunung Akan Hancur
Sahabat SantriLampung yang beriman, Ketika membaca judul di atas maka yang akan kita bicarakan dalam kesempatan ini adalah peristiwa kiyamat yang dahsyat.
Allah Telah memberi tahu kepada kita bahwa bumi tempat kita hidup yang tenang ini dan gunung-gunungnya yang menancap dan kokoh di atasnya, pada hari kiamat kelak, ketika sangkakala ditiup, akan menjadi hancur lebur sekaligus. Berikut ayat-ayat yang menjelaskan peristiwa tersebut.
وَمَا قَدَرُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِۦ وَٱلْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ وَٱلسَّمَٰوَٰتُ مَطْوِيَّٰتٌۢ بِيَمِينِهِۦ ۚ سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Apabila sangkakala ditiup satu kali, dan bumi serta gunung-gunung diangkat lalu dibenturkan sekaligus (hingga hancur), maka pada hari itu terjadilah kiamat,” (QS. az-Zumar: 67).
كَلَّآ إِذَا دُكَّتِ ٱلْأَرْضُ دَكًّا دَكًّا
“Janganlah begitu. Ingatlah, ketika bumi benar-benar digempur hingga hancur lebur,” (QS. al-Fajr: 21).
يَوْمَ تَرْجُفُ ٱلْأَرْضُ وَٱلْجِبَالُ وَكَانَتِ ٱلْجِبَالُ كَثِيبًا مَّهِيلًا
Ketika itu, gunung-gunung yang kokoh dan keras ini berubah menjadi pasir yang halus, sebagaimana dikatakan Allah SWT, “Pada hari bumi dan gunung-gunung berguncang keras, dan gunung-gunung menjadi gundukan pasir yang berterbangan,” (QS. al-Muzzammil: 14).
وَتَكُونُ ٱلْجِبَالُ كَٱلْعِهْنِ
Pada bagian lain, Allah menggambarkan bahwa gunung-gunung itu menjadi seperti wol, yaitu bulu domba. “Dan gunung-gunung menjadi seperti bulu domba,” (QS. al-Ma’arij: 9).
Kemudian Allah SWT memusnahkan gunung-gunung ini dan meratakan bumi hingga tidak ada tempat yang menonjol dan tidak ada pula yang legok. Al-Qur’an menggambarkan pemusnahan gunung-gunung itu dengan ungkapan, pada satu tempat, menerbangkannya dan, pada tempat lain, menghancurleburkannya.
وَإِذَا ٱلْجِبَالُ سُيِّرَتْ
“Dan apabila gunung-gunung diterbangkan,” (QS. at-Takwir: 3).
وَسُيِّرَتِ ٱلْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا
“Dan gunung-gunung diterbangkan, maka gunung-gunung itu menjadi fatamorgana,” (QS. an-Naba: 20).
وَإِذَا ٱلْجِبَالُ نُسِفَتْ
“Dan apabila gunung-gunung telah dihancurleburkan,” (QS. al-Mursalat: 10).
Kemudian Allah menjelaskan keadaan bumi setelah gunung-gunung diterbangkan dan dihancurleburkan.
وَيَوْمَ نُسَيِّرُ ٱلْجِبَالَ وَتَرَى ٱلْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَٰهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا
“Dan pada hari Kami terbangkan gunung-gunung dan kamu lihat bumi itu jelas,” (QS. al-Kahf: 47).
Yakni, jelas tanpa tonjolan dan lekukan, sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah yang lain, “Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung.
فَقُلْ يَنسِفُهَا رَبِّى نَسْفًا فَيَذَرُهَا قَاعًا صَفْصَفًا لَّا تَرَىٰ فِيهَا عِوَجًا وَلَآ أَمْتًا
Katakanlah, ‘Tuhanku akan benar-benar menghancurleburkannya, lalu dibiarkan-Nya menjadi tanah kosong Kamu tidak melihat ada lekukan di sana,” (QS. Thaha: 105-107).
Sahabat, sebelum kiyamat itu benar-benar terjadi, berkali-kali Allah sering menunjukkan kemaha kuasaannya dengan peristiwa bencana dahsyat, tsunami, gempa, angin pentil munyerr dll yang sering kita saksikan, pertunjukkan kekuasaan itu tentu bukan tanpa maksud. Sebagai peringatan! Agar tidak lupa taqwa kepada Allah. Dan pemberitahuan tentang peristiwa dahsyat di atas adalah bentuk kasihsayang Allah pada hambanya.
Demikian; Semoga dapat menjadi peringatan untuk kita semua dalam rangka memperbaiki, kualitas iman, ibadah, dan taqwa kita kepada Allah. Amiin
Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan