Barkh wali Allah dizaman Nabi Musa

Sahabat SantriLampung rohimakukullah; Dikisahkan dalam kitab Ihya' Ulumuddin, ketika Nabi Musa dan umatnya dilanda kekeringan dan paceklik karena kemarau yang Panjang, maka Nabi Musa dan umatnya memutuskan untuk melaksanakan shalat istisqa (salat minta hujan). Akan tetapi, setelah shalat Istisqa, tetap tidak turun hujan.

“Nabi Musa ketika akan Istisqa, cerita ini ada di kitab Ihya di Kitabul wujdi was sima’ yang membahas lafal-lafal yang diucapkan ahli sufi, yang tidak boleh ditiru, tapi timbul dari syauq (kerinduan terhadap Allah). Walhasil Nabi Musa Istisqa, tidak berhasil, begitu pula umatnya,”.

Akibat peristiwa ini, Nabi Musa gelisah, lalu mengadu (protes) kepada Allah perihal doanya yang tidak dikabulkan. Allah menjawab keluh kesah Nabi Musa bahwa yang menjadi penyebab doanya tidak dikabulkan karena di antara orang yang ikut salat istisqa itu ada orang yang suka mengadu domba.

“Nabi Musa kan orangnya begitu, gelisah/protesan. “Ya Allah kenapa doa saya tidak mustajab. Karena di antara yang ikut istisqa bersamamu itu, ada yang suka mengadu domba, jadi tidak saya kabulkan,” demikian dialog Nabi Musa dan Allah.

Lalu Nabi Musa meminta Allah untuk menunjukkan orang tersebut untuk tidak mengikuti salat istisqa, sehingga doanya bisa dikabulkan. Akan tetapi Allah tidak berkenan menunjukkan orang itu.

“Kata Nabi Musa, “Ya Allah tunjukan siapa dia, akan saya keluarkan dari jamaah istisqa. “Ya Musa, Aku melarang adu domba, jadi tidak bisa aku tunjukkan, “Lantas bagaimana kalau begitu, berarti doaku tidak akan terkabul terus?”.

Kemudian, Allah menyuruh Nabi Musa untuk menemui salah seorang hambanya yang ternyata seorang wali Allah.

“Iya memang begitu, begini Musa? Temui hambaku yang bernama Barkh. Barkh itu hambaku yang tiap hari membuatKu tertawa 3 kali, saking lucunya Barkh. Dan Barkh ketika itu tidak ikut istisqa,”.

“Orangnya seperti apa? Kamu itu Nabi-Ku dan dia itu wali-Ku, kalau kalian bertemu, pasti saling kenal,” dialog Nabi Musa dengan Allah SWT.

“Dicari berhari-hari akhirnya ketemu. Orang itu suka berjalan-jalan. Jarang pakai peci, Sukanya berjalan-jalan ga jelas. “Ketika muncul nur (cahaya) dalam diri Barkh, Nabi Musa pun mengenalinya,”.

“Kamu yang bernama Barkh?” Musa bertanya.

“Betul, apakah kamu Musa Kalamullah?” jawab Barkh, yang bernama lengkap Barkh al-'Abid al-Aswad.

Baca juga :

“Ya, aku diperintah Allah untuk menemuimu,” jawab Musa.

“Ada apa?” tanya Barkh.

“Dunia ini sudah kekurangan air, sudah saatnya istisqa,” kata Musa.

Akan tetapi Barkh menolak untuk shalat Istisqa, akan tetapi kemudian dia balik bertanya, “Lalu saya harus bagaimana?

“Allah menyuruhku untuk meminta doa kepadamu,” jawab Musa.

Kemudian Barkh berdoa kepada Allah memohon agar diturunkan hujan.

Jangan tiru doa ini, karena doa ini hanya boleh dibaca atau dilafalkan oleh orang yang memiliki derajat wali. Dikhawatirkan jika tidak wali berdoa dengan gaya doa seperti ini bisa kualat.

“Doanya begini, ya Allah, apakah hujan sudah tidak mau menuruti Engkau? Sampai dia tidak mau turun? Apakah Engkau khawatir bangkrut, sampai hujan saja Engkau kekang? Sesuatu tidak penting saja Engkau kekang. Kalau pertimbangan Engkau itu karena orang-orang maksiat, maksiat mereka itu tidak membahayakan-Mu, cuekin saja, sesuatu tidak penting. Mereka maksiat, tidak membahayakan-Mu, kenapa dipertimbangkan, biarin saja! Hujan itu barang sepele, turunkan saja!”

Namun, ketika Barkh sedang berdoa, Nabi Musa sempat akan memukul Barkh karena dinilai kurang ajar kepada Allah. Akan tetapi ketika akan dipukul, Allah memberi peringatan kepada Musa.

“Wahai Musa, jangan kamu pukul Barkj karena dia yang membuat-Ku tertawa sehari tiga kali,"

Keajaibanpun terjadi ketika Barkh selesai berdoa. Tak lama kemudian, turunlah hujan yang sangat deras. Tanah-tanah yang semula kering karena kemarau yang panjang, kini menjadi basah diguyur air hujan.


Kisah ini disadur dari Ceramah Al Faqih KH. Baha-udin Nur Salim.

image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
70792 23737 73000

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk