Kenapalah Kita Takut Mati

Sahabat pembaca SantriLampung yang dimuliakan Allah, Kematian adalah peristiwa yang akan dialami setiap makhluk yang bernyawa, kanjeng nabi pernah menjelaskan bahwa kematian itu menyakitkan, kanjeng nabi juga menjelaskan kematian itu rasanya enak seperti menghirup udara sejuk dipagi hari menjelang subuh dan hal ini hanya akan dirasakan bagi yang berhasil menyempurnakan iman serta taat kepada Allah juga rosulnya. 

Kenapa Orang takut Mati?...

Suatu hari datang seorang lelaki kepada sahabat Nabi yang bernama Abu Dzar Al-ghifari. Ia pun bertanya, "Wahai Abu Dzar, kenapa kami takut mati?"

Abu Dzar menjawab, "Karena kalian memakmurkan (bangunan) di dunia dan meruntuhkan (bangunan) kalian di akhirat. Bagaimana kalian akan senang untuk berpindah dari (bangunan) yang makmur menuju (bangunan) yang runtuh?" "Bagaimana pandanganmu tentang pertemuan kita dengan Allah?" tanya lelaki itu lagi.

"Adapun seorang yang berbuat baik maka ia seperti orang hilang yang kembali kepada keluarganya. Sementara orang yang berbuat buruk maka ia seperti budak yang kabur kemudian dikembalikan kepada majikannya, atau seperti tahanan yang kabur kemudian tertangkap." jawabnya.

Lelaki ini kembali bertanya, "Lalu bagaimana pendapatmu tentang nasib kita di sisi Allah swt?" Abu Dzar ini pun menjawab, "Periksalah amal-amal kalian dalam Al-Qur'an, Allah Berfirman:

إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ – وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ

"Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka." (QS.Al-Infithar:13-14).

Baca juga :

"Lalu dimana rahmat Allah?" kata lelaki itu. Abu Dzar pun menjawab dengan satu ayat,

إِنَّ رَحْمَتَ اللّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ

"Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan." (QS.Al-A'raf:56).

Mari kita koreksi diri masing-masing. Sampai kapan kita akan fokus untuk memakmurkan kehidupan dunia dan melupakan kehidupan di akhirat?

Sampai kapan kita akan membangun rumah dengan megah dan melupakan tempat tinggal abadi kita nanti? Ingat ! Semua manusia akan berpindah. Tak seorang pun yang akan tinggal di kehidupan sementara ini. Dan kita pun sedang menunggu.

Makmurkan rumah di akhirat tapi jangan lupakan kehidupan dunia. Mulailah membangun rumah abadi kita dengan kebaikan dan ibadah. Jadikan rumah kita disana lebih makmur dari bangunan-bangunan dunia.

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

"Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah Dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia." (Al-Qashas:77).

Sehingga kita tak lagi takut dengan kematian tapi malah merindukan perjumpaan dengan Allah swt. Seperti orang hilang yang rindu berjumpa kembali dengan keluarganya. Semoga kita termasuk orang-orang yang tersenyum di Hari Perhitungan kelak.

Semoga khasanah yabg singkat ini dapat menjadi nasihat yang manfaat untuk semuanya, dan yang membaca ini semoga dirahmati Allah dalam setiap kesulitannya. Amiin.

image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
72501 24618 74709

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk