Perumpamaan Baca Qur'an dan yang Tidak

Tak berasa perpisahan dengan Syahril Qur'aan semakin dekat. Disisi lain bahagia karena Kemenangan, disisi lain sedih karena akan berpisah dengan Sayidus Syahr. Insya Allah kita semua yang menatap layar ini, membaca khasanah ini, adalah orang orang yang muttaqiin. Sedih senang itu biasa yang terpenting selalu takut pada Allah, dengan berjuang keras menunaikan kewajiban serta berperang melawan hasrat menuruti yang Terlarang.

Sahabat Gusmuluk, Alquran merupakan salah satu mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. dan merupakan satu-satunya mukjizat yang masih bisa kita saksikan keagungannya sampai sekarang.

Pada kesempatan yang lain di hadapan para sahabat, Rasullullah pernah menegaskan bahwa Alquran merupakan  sebaik-baiknya hal yang terucapkan dalam keseharian setiap orang. Atas keagungan Alquran tersebut setiap orang yang membacanya maka Allah akan ganjar dengan pahala dari setiap huruf Alquran.

Dalam sebuah hadis Rasulullah pernah mengatakan bahwa terdapat perbedaan antara muslim  yang membaca Alquran dan tidak membacanya

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم مثل المؤمن الذي يقرأ القرآن مثل الأترجة ريحها طيب وطعمها طيب ومثل المؤمن الذي لا يقرأ القرآن مثل التمرة لا ريح لها وطعمها طيب حلو ومثل المنافق الذي يقرأ القرآن مثل الريحانة ريحها طيب وطعمها مر ومثل المنافق الذي لا يقرأ القرآن كمثل الحنظلة ليس لها ريح وطعمها مر

Rasul Saw bersabda, "Orang mukmin yang selalu membaca al Quran seperti buah utrujjah, bau dan rasanya enak. Orang mukmin yang tidak membaca al Quran seperti buah kurma, tak berbau tapi rasanya manis. Orang munafiq yang selalu membaca al Quran seperti buah raihanah , baunya harum tapi pahit rasanya. Orang munafiq yang tidak membaca al Quran seperti buah handhalah, bau dan rasanya tidak enak. (HR. Bukhari).

Baca juga :

Jadi, orang yang membaca Alquran ada yang munafik dan tidak. Terdapat perbedaan dari kedua tipe tersebut jika membaca Alquran, keduanya tidak sama dalam hal iman.

Dalam hadis ini Nabi Muhammad mengibaratkan iman dengan buat dan bau wangi sebagai manisnya iman yang berasal dari Alquran. Menurut Imam Nawawi dalam At-Tibyan, karena Iman tidak mungkin didapat tanpa melalui Alquran, kalamullah. Membaca Alquran dapat melembutkan hati dan pada akhirnya menyebabkan orang tersebut dapat mencium harumnya buah Iman.

Adapun pengibaratan menggunakan buah Utrujah karena buah ini sejenis buah yang memiliki banyak khasiat untuk menyembuhkan, yang mana karakteristiknya seperti Alquran.

Ibnu Hajar mengatakan bahwa buah utrujah merupakan buah yang rasanya lezat, bentuknya besar dan enak dilihat, warnanya kuning terang menyenangkan mata, sedang teksturnya lembut membuat setiap orang ingin memakannya. Seperti itulah muslim yang membaca Alquran. Sedang muslim yang tidak membaca Alquran, rasanya manis tapi ia tidak berbau harum.

Sedang buah Raihanah merupakan sejenis buah yang mengandung racun tapi memiliki bau yang harum. Seperti itulah orang munafik yang rajin membaca Alquran.

Adapun maksud dari orang munafiq yang disebut dalam hadis di atas, jelas Imam Nawawi, adalah orang yang membaca Alquran tapi tidak mengamalkannya. Ia menasehati yang lain tapi lupa memberi nasehat pada diri sendiri. Dari luar, orang  itu tampak seperti orang suci yang semerbak wangi imannya, namun lalai dari taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Orang seperti itu dalam dirinya kosong dari kebaikan, rasanya pahit, dan tidak akan mendapatkan pahala Alquran tiap saat.

Sedangkan munafik yang tidak membaca Alquran, rasa dan wanginya pahit.  Golongan terakhir ini merupakan kelompok yang tidak merasakan manisnya iman, mereka berkata beriman dengan mulutnya tapi tidak dengan hatinya.

Demikianlah perumpamaan orang yang membaca Alquran dan tidak Membacanya yang dijelaskan Rasulullah Saw. dalam hadisnya. Wallahu'alam.


image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
72984 24812 75193

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk