Tujuh Keutamaan Diam yang jarang diketahui


Kita semua mengetahui dengan baik, bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh lisan adalah sangat besar dan berbahaya. Permusuhan, kebencian, peperangan, pembunuhan, semuanya berasal dari sebuah perintah lisan. Cukup  dengan mengatakan "laksanakan!" maka terjadilah apa yang dikehendaki oleh si pemilik lisan tersebut.


Imam Al-Ghazali berkata dalam kitab Ihya' Ulumuddin, "Sudah sepantasnya kita melakukan pembicaraan yang mendatangkan manfaat, karena jika kita melakukan hal-hal yang tidak penting, maka kita kehilangan waktu yang teramat berharga. Apabila kita sibuk berdzikir kepada-Nya, sudah barang tentu hal tersebut akan jauh lebih bermanfaat daripada memperbincangkan sesuatu yang tidak berguna. 


Mudah-mudahan Allah menurunkan ilham kedalam hati kita dengan cara yang tidak disangka-sangka. Apabila kita membaca tahlil, tasbih, dan dzikir yang lainnya sebagai pengganti pembicaraan yang sia-sia, maka hal itu lebih baik bagi kita. Barang siapa yang menyibukan diri dalam hal-hal yang kurang berguna, meskipun halal, tetapi meninggalkan dzikir kepada-Nya, maka hal itu tidak akan mendatangkan manfaat dan keuntungan yang besar bagi dirinya. Sekalipun ia tidak terlibat dalam perbuatan dosa, tetapi sebenarnya kerugiannya adalah hilangnya pahala dalam berdzikir kepada-Nya."
Baca juga :

Allah SWT berfirman, yang artinya: 

"Tidak ada suatu kata yang diucapkan melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)." (QS. Qaaf: 18)


Selain menghindari pembicaraan yang tidak perlu, kondisi yang paling baik adalah menyelamatkan lisan dari mengumpat, mengumbar fitnah, sum'ah, berbohong, bertengkar, berbantah-bantahan, dan lain sebagainya.

Umar bin Khattab pernah melihat Abu Bakar ash-Shiddiq menarik-narik lidahnya dengan tangannya, kemudian Umar berkata kepada Abu Bakar, "Wahai kahalifah Rasulullah, apa yang sedang anda lakukan?" Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata, "Inilah yang mendatangkan kerusakan kepadaku, karena Rasulullah SAW pernah bersabda: "Tiada suatu pun yang berasal dari tubuh, melainkan semuanya mengadu kepada Allah mengenai ketajaman lisannya."(Diriwayatkan oleh Baihaqi)

Ibnu Mas'ud berkata, "Aku mendengar dari Rasulullah SAW, dimana beliau bersabda, "Sesungguhnya kebanyakan kesalahan anak Adam itu terletak pada lisannya." (Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dan Baihaqi)

Imam Al-Auza'i berkata, "Orang yang beriman itu sedikit bicara dan banyak amal, sedangkan orang munafik itu banyak bicara sedikit amal."

Seorang bijak mengatakan bahwa diam itu mengandung 7000 kebaikan, dan semua itu dirangkum dalam 7 kalimat  yang masing-masing mengandung 1000 kebaikan, ketujuh kalimat itu adalah:

  1. Diam itu merupakan ibadah tanpa bersusah payah,
  2. Diam itu merupakan perhiasan tanpa emas dan perak,
  3. Diam itu merupakan kewibawaan tanpa kekuasaan,
  4. Diam itu merupakan benteng tanpa pagar,
  5. Diam itu merupakan kekayaan tanpa merendahkan orang lain,
  6. Diam itu merupakan istirahat bagi malaikat pencatat amal,
  7. Diam itu merupakan penutup aib.




Nabi Isa As pernah bersabda bahwa ibadah ada sepuluh bagian, sembilan bagiannya berada pada diam. Sedangkan satu bagian lagi berada pada hatinya.


Sayyidina Ali karamallahu wajha berkata, "Seluruh kebaikan terkumpul dalam 4 perkara: diam, berbicara, melihat dan bergerak." Maka setiap ucapan yang tidak mengandung dzikir berarti sia-sia. Setiap diam yang tidak mengandung perenungan berarti suatu kelengahan. Setiap penglihatan yang tidak mengandung pelajaran darinya berarti kelalaian. Sedangkan setiap gerakan yang tidak untuk beribadah kepada Allah berarti suatu kekosongan.


Dalam kitab Fath Al-Rabbani, Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani berkata, "Perkataan tanpa amal seperti rumah tanpa pintu dan penjaga. Harta simpanan yang tidak diinfakkan seperti pengakuan tanpa bukti. Tubuh tanpa ruh laksana patung tanpa tangan dan kaki, serta tanpa kekuatan. Sebagian besar amal kalian laksana ruh tanpa ruh. Ruh di sini adalah keikhlasan, tauhid, dan berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan As-Sunah."
image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
73317 25126 75526

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk