Ciri-ciri Hamba Allah
Sahabat SantriLampung yang dimuliakan Allah, Adalah kegembiraan yang dahsyat bagi sekalian manusia ketika Allah berkenan mengakui status kehambaan manusia. Namun nyatanya tidak semua Allah akui status kehambaannya, sebagian hamba-Nya sebagian yang lain sekedar makhluk dan bukan hamba. Lantas bagaimana ciri Hamba Allah? Secara Eksplisit Tidak banyak disebut di dalam Al-Qur'an, kecuali yang ada di dalam surat Al-Kahfi ayat 65 :
فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَآ ءَاتَيْنَٰهُ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَعَلَّمْنَٰهُ مِن لَّدُنَّا عِلْمًا
Artinya: Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. (Al kahfi :65).
Adanya hamba Allah itu abstrak dalam kekongkritanya dan kongkrit dalam keabstrakannya.
Allah berfirman dalam qur'aan :
وَأَمَّا ٱلْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَٰمَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِى ٱلْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُۥ كَنزٌ لَّهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَٰلِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَن يَبْلُغَآ أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنزَهُمَا رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ ۚ وَمَا فَعَلْتُهُۥ عَنْ أَمْرِى ۚ ذَٰلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِع عَّلَيْهِ صَبْرًا
Artinya: Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya". (QS Al-Kahfi: 82)
Dari ayat di atas semua ahli tafsir mengatakan bahwa hamba Allah itu adalah Nabi Khidlir, dari ayat di atas ada riwayat kisah perjalanan Nabi Musa dan Nabi Khidzir. yang semuanya apa saja yang Beliau kerjakan bukan atas kemauannya sendiri (berfikir lebih baik). Melainkan pengetahuan dari Allah.
Seperti halnya Rosulullah panutan seluruh umat manusia, maka hamba Allah itupun adalah panutan seluruh manusia pada masanya, adapun ciri-ciri dan syarat-syaratnya:
- Mengikuti seorang guru yang waspada (wira'i), yang silsilahnya sampai ke hadirot Allah panutan dua golongan, yaitu jin dan manusia;
- Dan orang pintar (menguasai seluruh ilmu agama islam, karena orang bodoh tidak akan mampu memberikan petunjuk);
- Dan berpaling dari cinta dunia serta cinta kedudukan (bukan tidak punya dunia dan kedudukan);
- Mampu melatih dirinya dengan mengurangi makan, tidur, bicara, dan banyak melakukan sholat (seperti yang telah diterangkan di atas), banyak bershodaqoh, banyak berpuasa;
- Bersifat dengan sifat-sifat yang baik, seperti shabar, syukur, tawakal, yaqin, murah hati, qona'ah, tabah, tawadhu, benar, pemalu, tepat, berwibawa, tenang dan sebangsanya.
Seperti halnya cahaya dari sekian cahaya yang dimiliki oleh Nabi Muhammad, beliaulah yang pantas menjadi panutan semua umat Nabi pada masanya. Dan adanya sosok orang tersebut lebih susah mencarinya dari pada belerang merah dan bila engkau berbahagia dan kebahagiaan yang tidak ada duanya apabila engkau menemukan sosok yang seperti itu, bila engkau telah bertemu dia, jangan sampai berpisah lagi dan layanilah dengan:
- Tangan kemampuanmu;
- Harta kekayaanmu;
- Kekuasaanmu;
- Pelihara hatinya;
- Pelihara waaktunya;
- Pelihara perjalanannya, jejak langkahnya atau sunnah-sunnahnya, karena firman Allah SWT. (QS. At-Taubah:119)
Sabda Nabi Muhammad :
Kun ma 'allaahi waillam takun ma 'allaahi fakun ma 'amankaa nama 'allaahi fainnahu yusiluka ilallah
Artinya: " Adalah kamu sekalian bersama Allah, dan jika kamu sekalian tidak bersama Allah, adalah kamu bersama orang yang bersama Allah, maka sesungguhnya dia mengantarkanmu kepada Allah".
Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan