Mengenal Balaghah

Ilmu Balaghah mengkaji makna-makna yang terkandung dalam Bahasa Arab tidak saja makna yang tersurat namun ada makna yang tersirat

Balagah merupakan cabang ilmu Bahasa Arab dalam bentuk sastra Arab. Belajar balagah harus didahului dengan belajar tata Bahasa dalam hal ini ilmu Nahwu atau sintaksis dan Ilmu Shorof atau Morfologi. 

Ilmu Balaghah mengkaji makna-makna yang terkandung dalam Bahasa Arab tidak saja makna yang tersurat namun ada makna yang tersirat dalam bahasa tersebut. Kajian Balagah secara garis besar terbagi pada tiga bagian, yaitu Bayan, Ma’ani dan Badi. 

  Bayan mengkaji tentag Tasybih, Majaz dan Kinayah. 

  Ma’ani mengkaji Kalam Khabari, Kalam Insyai, Ijaz, Ithnab, Musawah, Taqdim, Takhir, Qosor, Washol dan Fashol. 

  Badi membahas tentang keindahan lafadz dan makna. Keindahan lafadz seperti Saja’, Iqtibas, dan Jinas. Keindahan makna seperti Tauriyah, Thibaq, Muqobalah, Husnu at-Ta’lil, Uslub Hakim dan lain lain. 

Berikut adalah contoh balaghah yang viral di medsos : 

خَيْرُ النَّاسِ مَنْ كَفَّ فَكَّهُ وَفَكَّ كَفَّهُ - وَشَرُّ النَّاسِ مَنْ فَكَّ فَكَّهُ وَكَفَّ كَفَّهُ - فَكَمْ مِنْ فَكَّةِ كَفٍّ كَفَّتْ فُكُوْكَهُمْ - وَكَمْ مِنْ كُفَّةِ فَكٍّ فَكَّتْ كُفُوْفَهُمْ - فَكُفُوا فُكُوكَكَم وَفُكُوا كُفُوفَكُمْ

Baca juga :

Arti dan pengambilan makna

Sebaik-sebaik manusia adalah yang menutup mulutnya dan membuka tangannya. Seburuk-buruk manusia adalah yang membuka mulutnya dan menutup tangannya. Berapa banyak pemberian kecil yang membuat orang-orang menutup mulut. Berapa banyak orang pelit yang membuat orang-orang membuka tangan. Tutuplah mulut kalian. Bukalah tangan kalian.

Sebenarnya dari sisi i’rab, hikmah tersebut tidak terlalu rumit. Karena hanya berisi susunan mubtada-khabar dan fill-fa’il-maf’ul. Yang agak jelimet adalah diksinya. Hikmah tersebut bermain pada pilihan kata dengan tetap memperhatikan ketepatan makna. Karena itulah ia menjadi brilian dan indah.

Secara umum, hikmah itu bermakna agar kita tidak banyak omong. Agar kita lebih banyak bertindak.

Yang menimbulkan perbedaan pemahaman —bahkan di kalangan penutur asli bahasa Arab di forum-forum yang saya temukan di internet—adalah kalimat baris ketiga dan keempat.

Ada yang memahami, makna baris ketiga dan keempat itu adalah bahwa jika Anda mau memperhatikan nasib orang-orang tak berpunya, Anda akan menyelamatkan mereka dari tindakan meminta-minta. Mereka akan “menutup mulut” dari tindakan mengemis. Sebaliknya, jika Anda mengabaikan mereka, Anda sama dengan membiarkan mereka “membuka tangan” mereka, menjulurkannya kepada orang lain untuk meminta-minta.

Ada juga yang memahami baris ketiga dan keempat itu bahwa jika Anda memperhatikan nasib orang-orang tak berpunya, mereka akan mendoakan Anda dengan kebaikan-kebaikan (“orang-orang menutup mulut” adalah simbol mereka berdoa dari hati). Sebaliknya, jika Anda pelit dan medit, Anda sama dengan mengundang orang lain mendoakan Anda dengan keburukan-keburukan (“orang-orang membuka tangan” adalah simbol mereka mengungkapkan kekecewaan dan mendoakan buruk Anda dengan lantang).

Maka, pesan hikmah itu untuk Anda, orang yang berpunya: Tutuplah mulut kalian. Jangan banyak omong. Bukalah tangan kalian. Bantulah orang-orang yang tak mampu. Agar Anda menjadi sebaik-baik manusia.

Semoga bermanfaat.

image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
71421 24049 73629

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk