Metode Baca Qur'an
Secara bahasa, Al-Qur'an adalah bentuk masdar dari qara'a (قرأ) yang berarti bacaan yang menjadi sumber hukum yang sifatnya abadi dan kekal. Al-Qur'an juga bermakna Al-Jam'u atau kumpulan karena terdiri dari sekumpulan surah dan ayat, memuat kisah-kisah, ilmu syariat dan penyempurna dari kitab sebelumnya.
Sebelum mendalami Al-Qur'an, umat Islam perlu mengetahui tingkatan dalam membaca Al-Qur'an. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) pernah bersabda bahwa orang yang membaca Al-Qur'an akan mendapat ganjaran 1 huruf sama dengan 10 kebaikan. Berikut 4 tingkatan membaca Al-Qur'an:
1. Tahqiq (التØÙ‚يق)
Ini adalah tingkatan bagi pemula yang baru belajar ilmu tajwid. Cara membacanya seperti tartil, namun at-Tahqiq lebih lambat dan tenang. Bacaan at-Tahqiq seperti mazhab Qiraat Hamzah dan Qiraat Warsh yang bukan dari Tariq Asbahani. At-Tahqiq merupakan tahapan awal sebelum masuk ke tingkatan berikutnya.
2. Tartil (الترتيل)
At-Tartil menurut arti kata adalah perlahan-lahan. Dalam Tafsir Ibnu Katsir, tartil berarti membaca sesuai hukum tajwid. Membaca dengan tartil akan membantu seseorang untuk memahami dan mentadabburi Al-Qur'an. Tartil juga diartikan membaca dengan memberikan hak-hak dan sifat-sifat. Membaca dengan tartil sanat dianjurkan sebagaimana firman Allah: "Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan tartil." (QS. Al-Muzzammil: 4).
3. Tadwir (التدوير)
Tadwir atau At-Tadwir adalah tingkatan pertengahan antara perlahan dan cepat. Bacaan dengan Tadwir ini sering kita dengar di dalam salat berjamaah. Bacaan Tadwir adalah membaca Mad Munfasil tidak lebih dari 6 harakat.
4. Hadar (Ø§Ù„ØØ¯Ø±)
Hadar atau Al-Hadar adalah bacaan cepat namun masih menjaga hukum-hukum tajwid. Al-Hadar merupakan tingkat bacaan paling cepat. Tingkatan ini sering dipakai oleh para penghafal Qur'an yang ketika mengulang hafalannya. Meskipun cepat, cara membacanya tetap mengindahkan hukum-hukum yang ada seperti apabila berdengung dia dengung, apabila wakaf dia berhenti. Bacaan Hadar adalah membaca Mad Munfasil dengan 2 harakat.
Menurut para ulama, bacaan yang paling afdhal adalah membaca dengan cara Tartil (perlahan-lahan) karena Al-Qur'an diturunkan secara tartil sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Muzammil ayat 4. Membaca dengan tartil juga memungkinkan seseorang mengeluarkan suara yang indah dan merdu, sehingga membuat bacaan lebih meresap di hati.
Demikian semoga bermanfaat.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan