Asyik tertawa Maut di atas Kepala
Suatu hari Iman Rasyiq Al Qairuani berkomentar tentang Imam Syafii r.a. "Muhammad bin Idris Asy Syafii adalah sebaik-baik Manusia, Ia sangat mahir dalam bersya'ir dan bersenandung".
كَمْ ضَاحِكٍ وَالمَنَايَا فَوْقَ هَامَتِهِ
لَوْكَانَ يَعْلَمُ غَيْبًا مَاتَ مِنْ كَمَدِ
مَنْ كَانَ لَمْ يُؤْتَ عِلْمًافِيْ بَقَاءِ غَدٍ
مَاذَا تَفَكَّرُهُ فِيْ رِزْقِ بَعْدَ غَدٍ
Banyak orang tertawa, padahal maut di atas kepalanya. Seandainya ia tahu yang ghaib, ia akan mati susah. Siapa yang tidak diberi ilmu untuk hidup dahari esok, apa gerangan yang difikirkan untuk rezeki dihari lusa.
Imam Syafii kerap kali merenung tentang kematian dan apa yang akan dilakukan setelahnya. Dari sini kita melihat betapa ia sangat heran kepada orang orang yang tamak terhadap kehidupan dunia yang fana dan melupakan kehidupan yang kekal abadi di akhirat. Ia juga heran kepada orang yang berjuang mati matian agar segera sampai disuatu negeri impian. Suatu negeri di mana kematian sedang menunggunya. Anehnya lagi mereka malah tertawa riang, padahal jelas jelas maut sudah berada di atas kepalanya dan di sela sela rambutnya. Apabila kematian sudah menantinya. Lantas di mana ia dapat berlari darinya?
Seandainya manusia itu tahu akan dari kisah akhir hidup mereka, maka mereka akan mati karena susah. Akan tetapi, yang demikian itu tidak ada yang mengetahui selain hanya Allah swt. Oleh karena itu, bagi orang yang tidak mengetahui sesuatu yang akan terjadi pada esok, apakah ia masih hidup atau sudah mati, Seyogyanya berhenti berfikir tentang rezeki pada hari lusa.
Yaqin umur panjang boleh, tapi sepanjang-panjangnya umur akan innalillah juga. Jangan lupa beri waktu untuk tafakur berfikir, berdzikir, akan kemana setelah kesudahan itu? Persiapan apa yang telah disiapkan?
Salam Mahasantri
Ingatlah sahabat TheSantri bahwa Izroil menziarahi (memeriksa umur) manusia sebanyak 70 kali dalam sehari.
Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan