Apa bagaimana Dzikir Fida itu?

Semoga Allah memberi hidayah terbaik kepada kita semua dan senantiasa menguatkan kita agar tetap Istikomah melisankan kalimatullah.

Pengertian Dzikir Fida atau Ataqoh

Fida ialah Fidyah berasal dari afdaa-yufdii-fidyatan, yang secara lughowi artinya tebusan. Sedangkan menurut istilah Fidyah merupakan Penebusan dosa yang disebabkan kelalaian yang terjadi dalam ibadah. Ataqoh adalah serangkaian amalan yang dilakukan secara serius seperti memperbanyak membaca Al Ikhlas, atau kaliat thoyibah dll, untuk menebus kesalahan kesalahan yang telah diperbuat oleh nafsu, seperti amarah dll.

Dzikir Fida' yang dalam Tradisi jawa sering disebut (Pida'an) adalah dzikir penebusan yang dimaksudkan untuk menebus kemerdekaan (bebas siksa) baik untuk sendiri atau untuk memerdekakan orang lain dari siksa Allah dengan membaca "Laa ilaaha illallah" sebanyak 71.000 (tujuh puluh satu ribu) kali.

عن عائسة رضي الله عنها قال رسول الله صل الله عليه وسلم من قال لا اله الا الله احد وسبعين الفا استرى به من الله عز وجل وكذا فعله لغيره. 

Diriwayatkan dari Sayidah Aisyah r.a. Rosulullah bersabda : "Barang siapa membaca Laa ilaaha illallah" sebanyak 71.000, maka berarti ia menebus siksaan dengan bacaan tersebut dari Allah Azza wa Jall dan begitu juga hal ini dapat dilakukan untuk orang lain. (Lihat : Kitab Khazinah Al Asror hal.188).

Sebagian ulama ada yang menyebut dzikir Fida' ini dengan dzikir ataqoh, dan membaginya dalam dua jenis. Ataqoh sughro dan ataqoh kubro. Dzikir Ataqoh sughro yaitu membaca Laa ilaaha illallah sebanyak 70.000 atau 71.000 kali sedang Dzikir Ataqoh Kubro ialah membaca surat Al Ikhlas 100.000 kali. Berat ya lil membebaskan diri dari siksa Allah. Jika tidak di kober-koberkan mana bisa kober, (Jika tidak disempat sempatkan tak akan sempat).

Baca juga :

Hal tersebut dijelaskan dalam Kitab Syarah Futuhatul Madaniyah :

 اَنَّ الشَّيْخَ اَباَ الرَّبِيْعِ اَلْمَالَقِيَّ كَانَ عَلَى مَائِدَةِ طَعَامٍ وَكَانَ قَدْ ذَكَرَ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ سَبْعِيْنَ اَلْفَ مَرَّةٍ وَكَانَ مَعَهُمْ عَلَى الْمَائِدَةِ شَابٌّ مِنْ اَهْلِ الْكَشْفِ فَحِيْنَ مَدَّ يَدَهُ اِلَى الطَّعاَمِ بَكَى وَامْتَنَعَ مِنَ الطَّعَامِ فَقَالَ لَهُ الْحَاضِرُوْنَ لِمَ تَبْكِيْ؟ فَقَالَ اَرَى جَهَنَّمَ وَاَرَى اُمِّيْ فِيْهَا. قَالَ الشَّيْخُ اَبُوْ الرَّبِيْعِ: فَقُلْتُ فِيْ نَفْسِيْ اَللَّهُمَّ اِنَّكَ تَعْلَمُ اَنِّيْ قَدْ هَلَّلْتُ سَبْعِيْنَ اَلْفًا وَقَدْ جَعَلْتُهَا عِتْقَ اُمِّ هَذَا الشَّابِّ مِنَ النَّارِ فَقَالَ الشَّابُّ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ أَرَى أُمِّيْ قَدْ خَرَجَتْ مِنَ النَّارِ وَمَا اَدْرِيْ مَا سَبَبُ خُرُوْجِهَا وَجَعَلَ هُوَ يَبْتَهِجُ وَاَكَلَ مَعَ الْجَمَاعَةِ. وَهَذَا التَّهْلِيْلُ بِهذَا الْعَدَدِ يُسَمَّى عَتاَقَةَ صُّغْرَى كَمَا اَنَّ سُوْرَةَ الصَّمَّدِيَّةِ إِذاَ قُرِئَتْ وَبَلَغَتْ مِائَةَ اَلْفِ مَرَّةٍ تُسَمَّى عَاتَقَةً كُبْرَى وَلَوْ فِيْ سِنِيْنَ عَدِيْدَةٍ فَاِنَّ الْمُوَالَاةَ لَا تُشْتَرَطُ.

Diriwayatkan bahwa syekh Abu al-Robi’ al-Malaqi, berada di jamuan makanan dan beliau telah berdzikir dengan mengucapkan Laa Ilaaha Ilallaah 70 ribu kali. Di jamuan tersebut terdapat seorang pemuda ahli kasyaf. Ketika pemuda itu akan mengambil makanan tiba-tiba ia mengurungkan mengambil makanan itu, lalu ia ditanya oleh para hadirin mengapa kamu menangis? Ia menjawab, saya melihat neraka jahanam dan melihat ibu saya di dalamnya. Kata syekh Abu al-Rafi’, saya berkata di dalam hati, “Ya Allah, sungguh engkau mengetahui bahwa saya telah berdzikir Laa Ilaaha Ilallaah 70 ribu kali dan saya mempergunakannya untuk membebaskan ibu pemuda ini dari neraka”. Setelah itu pemuda tersebut berkata, “Alhamdulillah, sekarang saya melihat ibu saya telah keluar dari neraka, namun saya tidak tahu apa sebabnya”.

Pemuda itu merasa senang dan kemudian makan bersama dengan para hadirin. Dzikir Laa Ilaaha Ilallaah 70 ribu kali dinamakan ataqoh sughro (pembebasan kecil dari neraka), sedangkan surat al-Ikhlas jika dibaca 100 ribu kali dinamakan ataqoh kubro (pembebasan besar dari neraka) walaupun waktu membacanya beberapa tahun, karena tidak disyaratkan berturut-turut. 

Dzikir Fida' atau ataqoh bisa dilakukan ber-angsur. Dan bisa diselesaikan dalam beberapa tahun.  Karena itu niatkan dzikir Laa ilaaha illallah untuk Fidaan. Biar bisa mengurangi siksaan. (Buka Kitab Syarah Futuhatul Madaniyah). Ijazahn ini boleh di amalkan siapa saja. Jangan sia-siakan lidah, terus gerakkan untuk menggumamkan laa ilaaha illallah. Semoga Allah merahmati kita semua.

Nawaitu dzikri lifidyatinafsiy min jami'il ma'ashi wa dzunub laa ilaaha illallah... 70 s.d 71 ribu kali.

Saya berniat dzikir untuk memerdekakan diriku dari siksa atas perbuatan maksiat dan dosa. Laa ilaaha illallah....70 s.d 71 ribu kali.


image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
72415 24594 74623

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk