Masuk Syurga dengan 1 Fahala
Saudaraku semua yang dirahmati Allah; Ketika kita sudah mampu beribadah dengan baik kita juga harus makin sadar bahwa pada saat itu tingkat bahaya kita juga makin tinggi bahkan bukan hanya itu; tingkat ujian pun akan makin tinggi pula. Kita harus pandai berhati-hati agar tidak menjadi orang yang merugi.
Ada tipikal orang itu setelah baik ibadahnya sibuk melihat bagaimana ibadah orang yang lain, bahkan menggunjingi, sibuk melihat sisi lemah orang lain yang padahal boleh jadi saja yang dianggap buruk justeru lebih dekat dengan ridhonya Allah atau malah orang yang dilihat ibadahnya kurang baik ternyata adalah wali Allah yang lisannya terjaga dan mampu membelah Arsy sa'at ia berdoa (maksudnya mustajab).
Wahai saudara dan saudariku yang dimuliakan Allah, semestinyalah ketika kita sudah bisa beribadah dengan baik kita harus bisa semakin merasa hina dihadapan Allah, yang dengan begitu maka manjadi tidak pantas orang hina kok melakukan perbuatan tercela seperti menggunjing dan lain sebagainya. Saya mau bercerita tentang suatu kisah dan kisah ini Masyhur.
Sebut saja namanya Mbah Nganu, Mbah nganu ini selama hidup ibadahnya rajin sekali, karena rajin beribadah maka fahalanya banyak, ketika Mbah nganu hendak memasuki syurga dilihatlah buku catatan amalnya oleh Malaikat Khozin, malaikat khozin itu malaikat yang bergelar Ridwan malaikat yang berwenang dalam hal mengoreksi ridho Allah pada seseorang untuk dapat memasuki Syurganya Allah makanya ia menjaga pintu syurga dan populer disebut Malaikat Ridwan. Lalu dilihatlah buku catatan amal Mbah nganu itu oleh Malaikat Khozin, ternyata dan ternyata fahalanya memang banyak tapi untuk dapat memasuki syurga kurang 1, karena kurang satu maka oleh khozin dilarang memasuki syurga, dan harus mencari 1 fahala lagi, akhirnya ia kembali ke mahsyar mencari orang yang punya fahala lebih.
Berkelilinglah Mbah nganu itu ke Mahsyar mencari orang yang punya fahala lebih, tak satu pun orang berkenan memberikan fahalanya, karena yang dimintainya belum tahu nasib buku catatan amalnya, karena memang belum diperiksa oleh Khozin. Tak putus asa Mbah nganu terus berkeliling mencari orang yang bermurah memberikan 1 fahalnya.
Singkat cerita Mbah nganu bertemulah dengan Mbah kholil Al Andalasi, yang selama hidupnya gemar bermaksiat dan jarang beribadah, dan ketika buku amalnya di periksa oleh Malaikat Khozin ternyata fahala kebaikan Mbah Kholil Al andalasi cuma 1 saja dan sisanya dosa semua. Didatangilah Mbah Kholil Al Andalasi oleh Mbah nganu dengan wajah yang sedih.
Lalu ditanyalah mbah nganu oleh mbah kholil, "Ada apa gerangan sampean kok wajahnya sedih?", "Anu mbah, saya mau masuk Syurga tapi fahalanya kurang satu." jawabnya.
"Cuma kurang satu?" Tanya Mbah Kholil, "iya mbah kurang satu, saya sudah mencari siapa yang mau bermurah memberikan sisa fahalanya kemana-mana tapi gak ada yang mau memberikannya padaku.".
Lalu mbah kholil memberikan solusi "Begini Mbah nganu, sehubungan saya juga gak masuk syurga karena fahalanya cuma 1, satu fahala saya ini buat sampean saja, biar catatan amal saya menjadi dosa semua dan catatan amal sampean menjadi fahala semua. Semoga sampean bahagia dan lekas masuk ke dalam syurga."
Setelah dapat 1 fahala kebaikan dari Mbah Kholil, Mbah nganu kembali menghadap kepada Malaikat Khozin. Lalu Mbah nganu menunjukkan buku catatan Amalnya yang sudah genap fahala kebaikannya. Melihat itu Malaikat Khozin bertanya kepada Mbah Nganu "Siapa gerangan yang berkenan memberikan fahalanya kepadamu?". "Ada seseorang namanya Mbah Kholil" jawab Mbah Nganu. "Panggil suruh dia kemari". Perintah Malaikat Khozin kepada Mbah Nganu. "Baik Malaikat" jawabnya dengan hati gembira. "Ini yang telah bermurah memberikan 1 fahalanya kepadaku" ditunjukkannya kepada Malaikat Khozin.
Mbah nganu tidak menyangka, begitu buku catatan amal Mbah Kholil dibuka ternyata isinya berubah menjadi genap semuanya fahalanya dan lebih 1. Dan akhirnya Mbah Kholil dan Mbah nganu keduanya masuk syurganya Allah.
Mbah kholil yang bukunya dosa semua dan cuma 1 fahala kebaikan lalu yang satu diberikan pada orang lain tenyata telah mengundang cemburu Allah, sehingga yang dengan itu Rohmat Allah turun atasnya dan seluruh dosa berubah menjadi fahala.
Hikmah yang bisa di ambil
Semakin baik kita ibadah, harus semakin berhati-hati dalam berpandangan tentang apa saja utamanya kepada ibadahnya seseorang.
Kita harus bisa merasa lebih hina dihadapan siapa saja, dan pandai merasa di dunia ini gak ada yang paling buruk ibadahnya selain hanya diri ini saja. Sehinggan dengan begitu yang akan timbul sepirit untuk terus menjadi lebih baik.
Baik dan tidaknya ibadah seseorang, kita tak memiliki kewenangan untuk mengklaim seseorang begini dan atau begitu, sebab boleh jadi saja ia lebih Allah ridhoi dan lebih dekat dengan rohmatNya.
Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
1 komentar