Berakhlak seperti Yang Maha Pengasih

Menjadi Wali Allah harus berakhlak sesuai Al Qur'an dan Sunnah serta mampu berakhlak sebagaimana Allah yang maha Kasih


Sahabat SantriLampung rohimakumullah, Allah memerintahkan kepada kita agar mengikuti beberapa sifat Allah yang dihukumi Jaiz (boleh) ditiru sesuai kemampuan yang kitabmiliki, Seperti Rohman (pengasih) hakim (bijaksana) dll, Agar berhasil hidup di bumi menjadi manusia wakil (kholifah/wali) Allah.

Seseorang yang tidak beradab dengan adab Al-Quran dan tidak berakhlak dengan sifat-sifat Allah Yang Mahakasih sesuai kemampuannya tidaklah pantas meraih kewalian dari Allah yang Mahakuasa. 

Sesungguhnya Allah maha baik dan memerintahkan kebaikan. Dia maha memberi keutamaan dan memerintahkan mencari dan memberi keutamaan. Dia maha memberi ke indahan dan memerintahkan keindahan. Dia maha memberi manfaat dan memerintah mencari dan memberi kemanfaatan. Dia maha memberi ampunan dan memerintahkan untuk meminta dan memberi pengampunan. 

Dia maha menutupi aib dan memerintahkan penutupan aib. Dia mahaperkasa dan memerintah dengan keperkasaan. Dia maha memaksa dan memerintah dengan paksaan. Dia mahalembut dan memerintahkan kelembutan. Dia maha mengetahui dan memerintah dengan pengetahuan. Dia mahabijaksana dan memerintahkan kebijaksanaan. 

Dia maha pengasih dan memerintah dengan penuh kasih. Dia mahasabar dan memerintah dengan kesabaran. Dia maha bersyukur dan memerintah dengan kesyukuran. Dia mahakudus dan memerintah dengan kekudusan. Dia maha damai dan memerintah kedamaian.

Baca juga :

Manusia semestinya mengikuti perintah Allah, dan tidak melaksanakan hal hal yang dilarang oleh-Nya. Meniru sifat mahakasih Allah dalam kehidupan sesuai kadar kemampuannya. 

Manusia semestinya bertebaran dibumi dengan menebar kebaikan, mencari keutamaan dalam ilmu, ibadah dan muamalah, menciptakan keindahan lahir dan batin, mencari dan menebar manfaat serta memelihara diri dari berbuat salah/menyalahi serta menjadi pemaaf.

Manusia yang baik semestinya mampu menutupi aib saudaranya semestinya malu kepada Allah ketika menebar aib orang, tegas dengan hukum Allah, pekerja keras dalam mencari ma'isah untuk beribadah bukan (tah-tuh tah-tuh).

Manusia semestinya pandai bersyukur dan bersabar dalam mentaati Allah, menerima apa yang menjadi ketetapan Allah dengan husnudzon dalam setiap lini waktu kehidupan, menciptakan kedamaian, kerukanan bukan perpecahan.


ref. Kitab Sajarotul Maarif 


image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
70766 23727 72974

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk