Membuka Pintu Hakikat
أَيُّهَا الإحوان، بَعْدَ الْيَوْمِ لَا تَسْأَلْنِيْ مَا أُشْكِلَ عَلَيْكَ إِلَّا بِلِسَانِ الْجِنَانِ، قَالَ تَعَالَى: (وَلَوْ أَنَّهُمْ صَبَرُوْا حَتَّى تَخْرُجَ إِلَيْهِمْ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ)
Wahai saudaraku, setelah hari ini janganlah kau tanyakan kepadaku permasalahanmu (lagi) kecuali dengan ucapan hati, Allah Swt berfirman: "Dan sekiranya mereka bersabar sampai engkau (Muhammad) keluar untuk menemui mereka, tentu hal itu lebih baik dari mereka"
وَاقْبَلْ نَصِيْحَةَ الْخِضِر عَلَيْهِ السَّلَامُ حِيْنَ قَالَ: (فَلَا تَسْأَلْنِيْ عَنْ شَيْءٍ حَتَّى أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا)، وَلَا تَسْتَعْجِلْ حَتَّى تَبْلُغَ أَوَانَهُ يُكْشَفْ لَكَ وَتَرَهُ (سَأُورِيْكُمْ آيَاتِيْ فَلَا تَسْتَعْجِلُوْنَ)
Dan terimalah nasihat Nabi Khidir As ketika beliau berkata: "Janganlah engkau bertanya kepadaku mengenai apapun, sampai aku ceritakan padamu sebagai penjelasannya", dan janganlah tergesa-gesa hingga kau telah sampai atau hal tersebut telah tersingkap darimu dan kau telah melihatnya (kelak akan Aku perlihatkan kepada kalian tanda-tanda kebesaran-Ku, maka janganlah kamu meminta menyegerakannya)
فَلَا تَسْأَلْنِيْ قَبْلَ الْوَقْتِ وَتَيَقَّنْ أَنَّكَ لَا تَصِلُ إِلَّا بِالسِّيْرِ لِقَوْلِهِ تَعَالَى: (أَوَلَمْ يَسِيْرُوْا فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرُوْا(
Janganlah kau tanyakan kepadaku sebelum waktunya dan yakinlah bahwa kau tidak akan mencapainya kecuali dengan menjalaninya sebagaimana firman AllahTa'ala: "Dan tidakkah mereka bepergian di bumi maka mereka akan melihat (mengetahui)"
أَيُّهَا الإحوان، بِاللهِ إِنْ تَسِرْ تَرَ الْعَجَائِبَ فِيْ كُلِّ مَنْزِلٍ، وَابْذُلْ رُوْحَكَ فَإِنَّ رَأْسَ هَذَا الْأَمْرِ بَذْلُ الرُّوْحِ، كَمَا قَالَ ذُو النُّوْنِ الْمِصْرِيُّ رَحِمَهُ اللهُ لِأَحَدٍ مِنْ تَلَامِذَتِهِ : إِنْ قَدَرْتَ عَلَى بَذْلِ الرُّوْحِ فَتَعَالَ، وَإِلَّا فَلَا تَشْتَغِلْ بِالتُّرَّهَاتِ الصُّوْفِيَّةِ
Wahai saudaraku, demi Allah apabila kau telah menjalani maka kau akan melihat kejadian yang mengagumkan di setiap tempat, dan serahkanlah jiwamu karena pokok urusan ini adalah menyerahkan (segenap) jiwa, seperti halnya perkataan Dzunnun al-Mishry semoga Allah merahmatinyapada salah satu murid-muridnya: "Apabila kau mampu menyerahkan (segenap) jiwamu maka kemarilah, jika tidak mampu janganlah kau sibuk dengan jalan orang-orang tasawuf".

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan