Hikmah Qurban yang jarang ditelisik

Banyak sekali hikmah dari ibadah qurban, namun ada beberapa hikmah yang jarang ditelisik oleh kebanyakan manusia, Bacalah dengan nama Allah...

Sahabat SantriLampung rohimakumullah, awalan mari sejenak berdoa : "Semoga Allah berkenan menyempurnakan rukun Islam kita, dengan rahmatNya yang luas lalu memberi jalan, rezeki, memampukan berangkat, sehingga ibadah haji dapat tertunaikan" dan setidaknya berkurban meski hanya seekor sapi. Amiin. 

Sahabatku, Qurban adalah momentum ketaatan Umat Islam dalam menunaikan Syari'at Allah, kali ini mbah kholil tidak sedang ingin bicara sejarah secara detil mengenai peristiwa awal mula Qurban; akan tetapi ingin memaparkan sedikit hikmah dari peristiwa qurban yang jarang ditelisik. Ada banyak sekali hikmah dari peristiwa qurban bila kita mau menganalisis secara mendalam dan terperinci. Qurban bukan sekedar penyembelihan binatang lalu dibagikan kepada yang berhak, Ia merupakan ibadah mencari Ridho Allah juga merupakan Peristiwa yang menyirat banyak sekali Pesan Moril yang luar biasa.

Kedudukan manusia dengan binatang qurban adalah  sama-sama makhluk Allah, hanya manusia lebih mulia karena ia dikaruniai akal dan hati, dengannya manusia dapat berfikir dengannya pula ia bisa membedakan mana yang baik mana yang tidak baik, tidak cukup dengan karunia itu saja; manusia juga difasilitasi panca indera yang sering  digunakan untuk berinteraksi, berkomunikasi menyampaikan maksud, sementara pada binatang sekalipun ia juga dikaruniai panca indera yang sama akan tetapi tidak berfungsi sama seperti panca indera manusia, sehingga binatang tidak  bisa melakukan hal hal yang seperti dilakukan oleh manusia.

Manusia dan binatang qurban terkadang sama meski tidak persis, binatang perlu makan; manusia juga perlu makan, binatang perlu kawin; manusia juga perlu kawin, inget mas kholil kawin hihi ... binatang punya indera; manusia juga punya indera meskipun fungsinya tak sama, yang membedakan dari keduanya adalah ibadah dan derajat penciptaan, maka tak menjadi salah ketika ulama kiyahi yang kerap berpetuah "Manusia kalau cuma hidup, makan, cari makan, tidur lalu kawin, binatang pun sama.", nah kondisi ini yang selanjutnya disebut "terkadang manusia beda sekali dengan binatang.", "terkadang pula keduanya karakternya sama", bahkan malah malah "terkadang manusia jatuh derajatnya dan jauh lebih hina dari binatang." Maka mari di Hari Raya Idul Qurban ini sama sama kita mengambil ittibar (pelajaran), secara penciptaan bolehlah antara manusia dan hewan sama sama mahluk Allah, tapi jangan sampai sama kedudukan derajatnya disisi Allah. Karenanya mari Beribadah menunaikan fitrah Tujuan Penciptaan.

Baca juga :

Baca : Substansi Agama Islam

Kebanyakan manusia berada dalam kelupaan ketika menyaksikan Ritual Qurban mulai dari penyembelihan hewan sampai dengan selesai, artinya kelupaan yakni lupa mengambil ittibar bahwa sejatinya secara jasmani manusia  dan hewan banyak meiliki kesamaan, kita ambil contoh sapi, ia punya usus manusia juga punya usus, ia punya daging manusia juga punya daging, ia memiliki kotoran manusia juga punya kotoran, secara organ sama, bedanya kalau organ sapi bernilai ekonomi sementara pada organ manusia, tidak semuanya bernilai ekonomi.

Sapi sekalipun digunakan untuk media ketaatan kepada Allah yang dalam hal ini adalah media Qurban, ia tidak sombong atau bangga diri, ia biasa saja tetap dengan fitrah ke-sapian-nya, ia juga tak pernah mencibir manusia dengan merasa ia jauh lebih bernilai, beda dengan sebagian manusia yang kerap kali membanggakan diri tanpa disadari. Sekali lagi dari sini mari mengambil ittibar bahwa tak sepantasnya manusia dengan derajat "fiy ahsani taqwin" terjerumus oleh ajakan nafsu yang buruk. kita harus bertekad mencapai derajat mulia disisi Allah, dengan lebih tawadhu (rendah hati) lagi, dalam segala hal, kepada sesama, kepada lingkungan dan kepada binatang serta tumbuhan. Karena hakikatnya tidaklah diciptakan segala sesuatu melainkah untuk saling melengkapi.


Sahabatku; kita sebagai manusia yang fiy ahsani taqwim harus mampu memposisikan diri, jangan sampai kita berkedudukan sama dengan binatang, apalagi jauh lebih rendah dari kedudukannya. Kita juga harus berupaya berakhir (berpulang keharibaan ilahi) lebih mulia dari kemuliaan binatang kurban.




image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
72258 24509 74466

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk