Pentingnya Sanad dan Cinta Dzuriah Nabi



Sahabat SantriLampung Rohimakumullah, Habib Ali Zainal Abidin Alaydrus (cicit dari Habib Hasan Al Haddad atau yang dikenal dengan Mbah Priuk waliyullah yang keramat di Jakarta) dan Habib Abbas bin Abubakar Alhaddad (Alumni Makkah sekaligus menantu dari Habib Abdullah Bagir Al Atthas) beliau dengan serasinya memberikan beberapa nasihat dan wasiat kepada kami pada Acara Haul Tuan Syeikh Abdul Qodir Al Jilani dan Tuan Syeikh Ali Mursyid Sribawono di PonPes Tahfizul Qur'an Khozinatul Ulum SB 2 Lampung Tengah.





"Pentingnya sanad keilmuan, sanad thoriqoh, dan pentingnya cinta terhadap dzuriyah kanjeng Nabi dan cinta terhadap alim ulama pewaris para nabi."





Kedudukan habaib (cucu cicit kanjeng nabi habibuna Muhammad), lalu para alim ulama kiyahi merupakan orang yang mulia dan dimuliakan Allah, merupakan  jalur sanad yang akan menjadi washilah atau lantaran bagi orang orang yang mencintainya, yang memuliakannya, dapat berjumpa kepada kanjeng Nabi kelak di akhirat, atau setidaknya merupakan asbab kita kelak mendapatkan syafaat dari beliau habibuna Muhammad. Sebagaimana pernah dijelaskan kanjeng nabi ;







Barang siapa yang mendatangi, mendekati, mencintai, menziarahi para haba'ib, para ulama atau kiyahi pewaris para nabi, insha Allah kelak di akhirat sama saja mendatangi, mendekati, Kanjeng Nabi Habibuna Muhammad shollalohu alaihi wa sallam. Bahkan barang siapa yang menziarahi makamku (makan kanjeng nabi) maka ia berhak mendapatkan syafaatku kelak dihari akhirat. Selain daripada itu akan dibukakan pintu pintu keberkahan di dunia.







Barang siapa berjabat tangan dengan habaib, masayikh, alim ulama maka sama saja telah  berjabat tangan kepada kanjeng nabi habibuna Muhammad shollalohu alaihi wa sallam.









Barang siapa duduk duduk bersama habaib, masayikh, alim ulama, di majlis ilmu atau majlis dzikir maka sama saja kelak di akhirat menuju duduk duduk bersama kanjeng nabi habibuna Muhammad shollalohu alaihi wa sallam.








Baca juga :


Sahabat SantriLampung Rohimakumullah, Bersyukur Al hamdulillah ketika kita ditakdir Allah memiliki guru guru yang sanadnya sampai kepada Rosulullah, terutama guru dari kalangan habib, habibah, syarif, syarifah atau sayid sayidah karena bukan hanya sanad yang sambung sampai Rosulullah namun juga dalam darahnya mengalir darah kanjeng nabi. Dan keta'dhiman kita kepada guru guru inilah yang akan mengatarkan kita dalam rel barisan kanjeng nabi habibuna Muhammad.







Sebaliknya barang siapa keluar dari rel Rosulullah maka tidak akan berjumpa dengan kanjeng rosul habibuna Muhammad. Apalagi mendapatkan hak syafaat dari beliau.









Tuan Syeikh Abdul Qodir Aljilani adalah rajanya ulama, rajanya wali, rajanya ahli fiqih, rajanya ahli tasawuf, rajanya sufi. Satu satunya Makhluk Allah yang dinobatkan sebagai Shulthonul auliya di muka bumi ini. Maka beruntunglah kalian wahai jam'iyah thoriqoh qodiriyan wa naqsabandiyah yang memiliki matarantai sanad yang tidak putus dengan Tuan Syeikh Abdul Qodir Ajilani. Amalkan dzikir thorikohnya secara istikomah maka akan menjadi asbab berjumpa beliau, berjumpa eyang beliau yakni sayidina wa nabiyina wa habibuna Muhammad. Tuan syeikh Abdul Qodir Aljilani pun kelak diberi wewenang menyafaati pengikut pengikut beliau. Ingat Miftahul jannah Laa ilaaha illallaoh Muhammadurrosulullah. Lanjutkan dzikirnya.









Dizaman modern ini masih banyak kelompok kelompok yang membid'ah-bid'ahkan masalah thorikoh, tahlilan, maulidan dan isro' mi'roj dan sholawatan, padahal semua itu adalah jalan jalan kebaikan yang harus dilestarikan. Kenapa itu terjadi karena ia hanya belajar fiqih syariat saja tanpa belajar tasawuf.... belajar ilmu agama namun tidak terpadu tidak secara luas dan kaku pada tekstual hadits. Padahal dua cabang ilmu fiqih dan tasawuf harus ditekuni sejalan dan selaras. Belajar fiqih saja tanpa belajar tasawuf berbahaya, pun sebaliknya belajar tasawuf tanpa belajar fiqih. Ibadah harus dilakukan dengan aturan main, aturan main itu fiqih syariat, namun ibadah juga harus menghadirkan rasa takut kepada Allah dan rasa takut itu dapat dihadirkan dengan mengkaji ilmu tasawuf.



  image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
72935 24787 75143

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk