Bulan-bulan Haram

Hitungan satu tahun itu dua belas bulan, Ada 4 bulan Haram (dimuliakan) yakni Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharam dan Rajab.

Sahabat SantriLampung yang berbahagia; Alhamdulillah, atas karunia Allah kita telah diperkenankan melewati bulan-bulan istimewa; Rajab, Sya’ban dan Ramadhan, dan selanjutnya kita akan memasuki lagi bulan-bulan yang mulia lainnya, seperti Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah dan Muharram. Nah khazanah ini dimaksudkan untuk memberikan materi mengenai bulan isrimewa tersebut sebagai bahan untuk kita semua tabarukan bil ilmi dengan memahami kembali.

Allah swt berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan dalam ketetapan Allah, ketika Ia menciptakan langit dan bumi; diantaranya ada empat (4) bulan Haram (yang mulia). Itulah ketetapan agama Allah yang lurus. Karenanya jangan kalian berbuat aniaya dalam bulan-bulan Haram itu terhadap diri kalian sendiri. Dan perangilah kaum Musyrikin semuanya sebagaimana mereka memerangi kalian semuanya. Ketahuilah sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.” (QS. at-Taubah: 36)

Rasulullah saw bersabda:

السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ (رواه البخاري)

“Hitungan satu tahun itu dua belas bulan, diantaranya terdapat 4 bulan yang Haram (mulia): tiga bulan berturut–turut, Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah dan Muharram, dan bulan Rajabnya Kabilah Mudhar yang jatuh diantara bulan Jumada dan Sya’ban.” (HR. al-Bukhari).

Di bulan bulan mulia ini, hal penting yang harus kita lakukan adalah:

Pertama; memuliakan bulan-bulan tersebut dengan memperbanyak amal-amal ibadah yang disyari’atkan. Diantaranya: menghidupkan 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah. Rasulullah saw bersabda:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ. قَالُوا وَلَا الْجِهَادُ؟ قَالَ: وَلَا الْجِهَاد، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ. (رواه البخاري)

“Tidak satu pun hari yang amal shaleh pada hari hari itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini (10 hari pertama di Bulan Dzul Hijjah)”. Para sahabat bertanya; “Tidak pula jihad di jalan Allah wahai Rasulullah?” Nabi saw menjawab; “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang berangkat jihad dengan membawa diri dan hartanya, dan ia tidak kembali dengan membawa apapun (mati syahid).” (HR. al-Bukhari)

Baca juga :

Dan termasuk dalam amalam shaleh yang disyariatkan pada bulan-bulan haram ini adalah: 

  1. Haji dan umrah bagi yang mampu.
  2. Memperbanyak membaca al-Qur’an, sedekah, tahlil, tahmid, istighfar dan bertaubat.
  3. Puasa di hari Arafah, yakni tanggal 9 bulan Dzul Hijjah. Diriwayatkan dari Abi Qatadah ra, dia berkata: “Rasulullah saw ditanya tentang puasa Arafah, beliau menjawab: Menghapus dosa setahun, sebelum dan sesudah.” (HR. Muslim)
  4. Berkurban bagi yang mampu. Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berkurban, maka janganlah mendekati masjid kami.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
  5. Memperbanyak takbir, sejak Shubuh hari Arafah hingga Ashar hari Tasyriq yang terakhir.
  6. Kemudian di Bulan Muharram, berpuasa pada tanggal 10 (Asyura’). Diriwayatkan dari Abi Qatadah ra: “Bahwasanya ia ditanya tentang puasa Asyura’, maka ia menjawab: “Menghapus dosa setahun yang sudah berlalu.” (HR. Muslim)
  7. Memperhatikan ibadah-ibadah wajib dan sunnah, seperti shalat lima waktu dengan berjamaah, shalat sunnah rawatib, shalat tahajjud dan amalan sunnah lainnya.

Kemudian hal yang kedua; yang penting untuk kita perhatikan pada bulan Haram adalah: menghindari dosa.

Perhatikan firman Allah swt yang sudah dibacakan di muka, pada kalimat:


فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

“Karenanya jangan kalian berbuat aniaya dalam bulan bulan Haram itu terhadap diri kalian sendiri.”

Qatadah berkata: “Kezhaliman yang dilakukan pada bulan bulan Haram lebih besar kesalahan dan dosanya.”

Al-Qurtubi berkata: “Jangan melakukan kezhaliman terhadap diri kalian sendiri bulan-bulan haram dengan melakukan dosa. Karena jika Allah memuliakan pada satu sisi, Allah juga menghitung besar pada sisi yang lain. Allah melipat gandakan dosa pada bulan-bulan Haram, juga dilipat gandakan pahala amal shaleh. Barangsiapa yang taat kepada Allah pada bulan-bulan Haram di tanah Haram, ketaatannya tidak seperti di tanah selainnya, begitu juga pahalanya.”

Muliakanlah bulan-bulan Haram dengan memperbanyak amal shaleh, sebab  pahala dilipat gandakan oleh Allah swt; dan jauhi dosa dan maksiat. Sebab dosanya pun juga dilipat gandakan.

Sungguh, ini merupakan karunia Allah swt yang sangat besar kepada umat Islam. Dengan waktu dan usia yang pendek, Allah swt memberikan karunia berupa bulan-bulan yang dimuliakan oleh-Nya; agar umat Islam mendapatkan keutamaan dan nilai yang besar di sisi Allah swt.

Akhirnya diucapkan terima kasih telah membaca, yang dengan asbab tersebut Semoga Allah memudahkan kita semua untuk meraih keutamaan tersebut. Amin.

image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
70893 23807 73101

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk