Cara atasi Candu Maksiat

Sahabat SantriLampung yang berbahagia dimana pun berada, Maraknya kemaksiatan dan makin canggihnya platform  kemaksiatan masih menjadi momok bagi kita, momok yang menakutkan sehingga perlu perhatian dan pengkajian khusus, masih banyak orang yang menjadikan kemaksiatan sebagai sarana untuk bersenang-senang, seperti zina, judi, mabuk, hura hura dll. Padahal Agama sangat melarang keras. Sebagai muslim yang baik, terlebih kita yang berada diposisi sebagai orangtua tentu tidak ingin anaknya terjerumus kedalam lembah  kemaksitan apalagi sampai diperbudak maksiat (candu/kecanduam), Anak adalah aset akhirat bagi kita para orangtua. Kita perlu menyiapkan kontruski kehidupan yang baik pada anak anak kita agar dapat hidup tegas menentang kemaksiatan dan kemungkaran.

Caranyanya bagaimana?

Caranya dengan menyiapkan kontruksi pokok dalam hidup anak diantaranya;

1. Aqidah

Perbekali diri, anak dan keluarga dengan ilmu Aqidah yang baik, Aqidah adalah disiplin ilmu yang mengkaji tauhid, ilmu yang membawa kitabmengenal Allah dengan segala kebesaran kuasa yang melekat pada-Nya. Dengan pemahaman ilmu Aqidah yang baik, akan timbul rasa takut kepad Allah (taqwa), Menciptakan gunung berapi sebegitu besarnya Allah mampu, apalagi cuma membinasakan kita manusia yang kecil. Menghidupkan nyamuk atau plankton dengan organ saraf yang lembut Allah bisa apalagi cuma membinasakan kita manusia yang kecil.

2. Ahwal (Prilaku Sosial)

Untuk menjadi pribadi yang anti maksiat, harus bijak dalam bersosial, berkumpul dan berteman dengan orang orang shalih, yakni orang yang sibuk dengan aktifitas mendekatkan diri kepada Allah. Dengan ahwal prilaku sosial dan pergaulan yang baik akan membawa kita tetap berjalan diatas jalan yang lurus.

3. Mutammimat

Mutammimah adalah keberanian, kecerdasan serta upaya keras yang harus dimiliki untuk menentang kemungkaran, sederhanaya bisa disebut dengan mental bijaksana yang yang didasari ilmu Agama yang baik yang lillahitaala.

Baca juga :

Nah Sahabat; ketika ada orang itu kok sampai melakukan maksiat karena ingin mencari kesenangan, misalnya orang lagi gabut, penat, suntuk dll, lalu cari kesenangan dengan bermaksiat. Itu ironi, ia buta pada nikmat Allah. Bermaksiat bukan hal yang dibenarkan oleh Agama Islam dan itu merupakan perbuatan hina yang akan membawa kepada kehinaan. Agama Islam memiliki konsep, semestinya seseorang gembira dengan hidupnya untuk melakukan ketaatan bukan dengan kemaksiatan. Lalu bagamanakah caranya menciptakan gembira dalam ketaatan? Sementara kita semua tahu prilaku taat itu prilaku yang berat di amalkan. 

Mari kita mengikuti cara berfikir sayidina Ali r.a. beliau keponakan sekaligus sahabat, serta keluarga Kanjeng Nabi yang menjadi gerbangnya ilmu pengetahuan.

اِلَهِي كَفَّى بِي عِزًّا اَن اَكُونَ عَبْدًا وَكَفَّى بِي فَخْرًا اَن اَكُونَ لِي رَبًّا اَنتَ كَمَا اُحِبُّ فَاجْعَلنِي كَمَا تُحِبُّ

Ya Allah Tuhanku, telah cukup mulia bagiku menjadi hamba (abdi) bagi-Mu. Dan cukup bangga daku Engkau menjadi Tuhanku. Engkau seperti yang aku inginkan, maka jadikan daku sebagaimana Engkau inginkan.

Dengan mengikuti cara berfikir Sayidina Ali, maka kita akan memiliki rasa malu ketika kita ter-dikte oleh hal hal yang remeh seperti maksiat, Sehingga kita akan berfikir masak iya nyawa pemberian Allah yang sekali kalinya ini saya nikmati akan saya gunakan untuk bernaksiat. Malu!, malu sama Allah ketika kita bermaksiat dengan nyawa karunia Allah & dipersaksikan Allah. Takut!, takutlah sama Allah dengan janji azab kemaksiatan yang pedih.

Di era Eosulullah pernah ada seorang pemuda yang akan masuk Islam namun mengajukan syarat pada Rosulullah, ia mau masuk islam ketika dibolehkan zina. Lalu rosulullah tidak serta merta menetapkan neraka kepada si pemuda itu, tidak pula melaknat dengan ucapan "celaka kamu";, tetapi rosulullah dengan lembut meluruskan pola fikir seorang pemuda tadi dengan pertanyaan, kamu suka kalau ibumu di zinai orang lain? Jawan pemuda tadi, orang yang men-zinai ibuku akan aku bunuh. Kamu suka kalau kamu punya anak perempuan lalu dizinai ditumpak tupak-i orang lain?; Orang yang men-zinai putriku akan aku potong kemaluannya, jawabnya penuh penentangan. Lalu rosulullah lanjut bertanya lagi; Lalu masihkah engkau menginginkan syarat itu untuk masuk Islam?... lalu pemuda itu tersadar dan akhirnya masuk Islam.

Sahabat santri lampung, untuk berhenti dari maksiat kita harus men-stigmasi bahwa kemungkaran itu buruk sekali. Untuk  mencegah candu maksiat kita harus membangun mutamimah yang baik. Tegas karena Allah, Cerdas karena hukum Allah, serta berupaya keras Berpihak pada kebenaran karena Allah.

Kisah menarik tawadhu'nya seseorang shalih yang karena Allah.

Ada kisah menarik dari Imam ahmad yang sangat shalih dan wara', suatu ketika ia di undang tetangganya yang lebih muda darinya, Imam ahmad datanglah kerumah saya, ujar pemuda mengundang, sesampainya dirumahnya, lalu disuruh pulang,  dengan berkata, Imam ahmad pulanglah saya sudah tidak butuh pulanglah kamu aku tidak lagi memerlukan kamu, peristiwa itu terjadi sampai 3 kali. Dan imam Ahmad karena ketawashu'aanya terhadap ayat Allah memenuhi undangan pemuda itu selama tiga kali meski begitu sampai lalu disuruh pulang dengan kata yang sedikit aneh dan beliau tidak tersinggung. Lalu pemuda  tadi bertanya kepada Imam ahmad, kenapa kamu tidak tersinggung, jawab imam ahmad saya mendatangi undanganmu karena Allah, tidak ada hubungannya denganmu sehingga saya tidak perlu tersinggung.

Nah sahabat santri lampung; ketahuilah peradaban zaman makin kesini makin tidak baik baik saja, akan kacau balau ketika kita tidak menyiapkan kontruksi hidup dan pola fikir yang baik. Hasanah singkat ini semoga dapat di ambil manfaat untuk bekal memelihara keluarga dari terperosok kedalam neraka dikarena maksiat. Terimakasih sudah membaca semoga ahli Syurga.


Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
73953 25431 76162

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk