Urgensi Ilmu

Sahabat SantriLampung yang dimuliakan Allah, ketahuilah Allah tidak menerima agama ini kecuali  atas dasar ilmu, yang mana ilmu Ini berkaitan dengan pengamalannya dari awal hingga akhirnya. 

Ilmu itu ada dua macam, yaitu ilmu yang menghasilkan amal dan ilmu yang menghasilkan keindahan dalam  beramal. 

Yang pertama: ilmu syariat pada umumnya, yang mana mempelajarinya adalah dasar, dalil, dan sarana untuk beramal.

Ilmu kedua: berupa cahaya yang Allah tanamkan ke dalam hati, yang melaluinya kebesaran Allah dapat dirasakan dan melaluinya seseorang kenal dengan Allah.

Pembahasan di dalam lingkaran ini tentang ilmu yang pertama.  Ilmu-ilmu itu ada lima: Iman (keyakinan), Islam (fikih), Ihsan (tasawuf), Al-Qur'an dan Sunnah, dan yang seperangkat dengannya (seperti bahasa Arab).

Ilmu adalah pelayan dan sahabatnya orang mukmin, serta jalan menuju segala kebaikan, maka barangsiapa yang ikhlas kepada Allah dengan ilmunya, maka itulah salah satu ibadah yang paling utama.  (Tuhan tidak disembah dengan sesuatu yang lebih baik dari fiqih dalam agama).

Imam Syafi’i dan Imam Ahmad berkata: (Kalau ulama bukan wali (kekasih) Allah, maka Allah tidak memiliki seorang wali (kekasih) sama sekali), maksudnya adalah ulama yang menggabungkan antara ilmu dan amal.

Tingkatan ilmu ada tiga: Fardhu Ain (kewajiban individu), Fardhu Kifayah (kewajiban sebagian komunitas), dan sunnah.

• Yang pertama (Fardhu Ain) : Hukum syari'at, akidah, kewajiban-kewajiban dan larangan dalam Islam.  (Mencari ilmu adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim).

Yang Kedua (Fardhu Kifayah): adalah yang selebihnya dari itu, sekiranya ada seorang ahli fikih dan mufti di setiap negeri yang mengetahui tentang kejadian dan hukum-hukum.

Yang ketiga (Sunnah): adalah yang selebihnya dari semua ini. 

(Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dari kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat). 

• Buah terpenting dan terbesar dari ilmu yang bermanfaat adalah  pengetahuan hamba tentang ketidaksempurnaan dan ketidakmampuannya serta kesempurnaan, kekuasaan dan kekayaan Allah.  Setiap ilmu yang tidak menghasilkan hal tersebut bukanlah ilmu agama, sekalipun orang menyebutnya ilmu.  Dalil-dalilnya (dan kebanyakan mereka tidak mengetahuinya, mereka hanya mengetahui yang nampak dari kehidupan dunia dan mereka lalai terhadap akhirat).  Dan ada indikasi bahwa semua ilmu, jika diterapkan menurut metodologi ilmu syariah niscaya akan bermanfaat dan berbuah di dunia dan akhirat.

Baca juga :

• Ilmu yang tidak menghasilkan petunjuk dan cahaya hanyalah musibah dan tipuan.  Dan setiap yang menyebabkan terputusnya hamba dari Allah adalah kejahilan dan kesesatan.

• Sanad dalam memahami Agamanya Allah dan Rasul-Nya adalah suatu keniscayaan dalam menimba ilmu.  Ibnu Sirin berkata (Ilmu itu adalah agama, maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat dari siapa ia mempelajari agamanya), Ibnu Al-Mubarak berkata (Isnad itu bagian dari agama, dan seandainya bukan karena sanadnya, siapa pun akan berkata sembarangan sesuai dengan keinginannya).

• Dalam hadits (saya berlindung kepada Allah dari kemunduran setelah kemajuan) ini adalah permisalan kembalinya seseorang dari kebaikan ke kejahatan, dan dari petunjuk ke kesesatan, seperti orang yang kembali setelah rapi imamahnya kemudian ia melepaskannya.

• Arti kalimat "Syahadat" terdapat dalam ayat Alquran seperti Ayat Al-Kursi, akhir Surat Al-Baqarah, awal Surat Al-An'am, awal Surat Al-Hadid, akhir Surat Al-Hashr, dan lainnya.

• Kata-kata para ulama merupakan penjelasan dari Hadits, sedangkan Hadits adalah penjelasan dari Al-Qur'an, dan ayat-ayat Al-Qur'an adalah penjelasan dari ayat-ayat tauhid dan kenabian, yang merupakan penjelasan dari kalimat "Laa ilaaha illallah Muhammadun Rasulullah". Maka setiap ilmu yang bermanfaat adalah cabang dari dua kalimat syahadat ini.

• Para Ulama adalah pewaris para nabi dalam pemahaman dan memahamkan. Dan sama seperti para nabi yang lebih utama daripada yang lain, begitu pula para ulama, yang datangnya belakangan mungkin lebih utama daripada yang awal.

Takkan ada yang mampu menguasai semua ilmu ** bahkan jika dia menggalinya selama seribu tahun

Ilmu itu sangat jauh kedalamannya ** jadi ambillah yang terbaik dari semuanya.

• Ilmu Fardhu Ain adalah setiap yang berkaitan dengan yang Wajib, Mustahil, dan Jaiz dalam Sifat Allah dan Sifat Rasul-Nya, ilmu tentang asal usul ibadah, dan keimanan dalam arti umum.

• Di antara ilmu tauhid yang rumit terdapat hal-hal yang tidak pantas kecuali bagi kalangan orang-orang terpelajar, dan dapat membahayakan sebagian orang lainnya,  Filsafat tidak mengarah pada pengenalan tentang Allah, tetapi Allah dikenal dengan hadirnya hati bersama-Nya.

• Memperluas ilmu fikih adalah hal yang mulia, kecuali jika tujuannya adalah demi tahta dan harta.  Orang yang mempelajari  ilmu fiqih dengan semestinya merupakan bentuk zikir kepada Allah Ta'alaa, karena adanya pembahasan tentang macam-macam transaksi dan pernikahan  dalam Al-Qur'an.

• Kunci untuk hadir bersama Allah adalah merasakan bahwa Allah melihatnya, mengawasi, dan melihat isi hatinya.  Dengan kuatnya hal ini, akan terjadi peningkatan pada empat lingkaran ini.

• Penghulu para tabi'in adalah Sayyidina Uwais Al-Qarni, seorang teladan dan panutan dalam sampainya seseorang pada derajat yang tinggi dengan menghormati orang tuanya, yang merupakan Fardhu Ain.


image_title
Pasang Iklan
Print Friendly and PDF
73063 24878 75272

Mau donasi lewat mana?

Mandiri a.n. Kholil Khoirul Muluk
REK (90000-4648-1967)
Bantu SantriLampung berkembang. Ayo dukung dengan donasi. Klik tombol merah.
Blogger and WriterCreator Lampung yang masih harus banyak belajar.

Suratku untuk Tuhan - Wahai Dzat yang kasih sayangnya tiada tanding, rahmatilah tamu-tamuku disini. Sebab ia telah memuliakan risalah agama-Mu. Selengkapnya

Donasi

BANK Mandiri 9000046481967
an.Kholil Khoirul Muluk