Insan adalah Zalim dan Bodoh
Sahabat SantriLampung yang dirahmati Allah; mari kita simak firman Allah berikut;
إِنَّا عَرَضْنَا ٱلْأَمَانَةَ عَلَى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱلْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا ٱلْإِنسَٰنُ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh. (Al Ahzab : 72).
Sebuah catatan penting untuk diketahui, berbeda dengan pemahaman umum, sesungguhnya ayat Q.S. Al-Ahzab [33]: 72 itu tidak sedang mengatakan bahwa manusia itu zalim dan bodoh karena mau memikul amanah tersebut.
Amanah tersebut, yaitu menjadi pemegang mandat ilahiah, sebagai wakil Allah Ta’ala untuk memakmurkan alam semesta (khalifah) sesuai dengan kehendak-Nya, adalah hak insan sejak awal. Hanya insan yang memiliki perangkat untuk memikul amanah agung tersebut: yaitu jiwa, qalb dan aql—perangkat yang tidak dimiliki oleh lelangit, bumi, dan gunung-gunung. Mereka mengerti bahwa mereka tidak akan mampu menunaikan amanah tersebut, sehingga tidak mengambilnya. Jiwa insan, karena dicipta dengan memiliki perangkat untuk memikulnya (aql), mengerti bahwa amanah itu memang untuknya. Ia pun memikul apa yang sudah seharusnya menjadi amanahnya.
Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa sesungguhnya ada amanah sangat agung yang dipikul insan, namun sebagian besar manusia justru ada dalam keadaan zalim dan bodoh. Zalim karena tidak mau kembali kepada Allah, tidak mau ber-taubat (“Barangsiapa tidak bertaubat, mereka itulah orang-orang yang zalim.”—(Q.S. Al-Hujuraat [49]: 11). Bodoh adalah karena ada amanah dan anugerah yang sangat agung yang telah Allah letakkan di dalam dadanya sendiri, namun bukan saja mereka tidak mau melaksanakannya, mereka bahkan tidak tahu dan melupakannya.

Mau donasi lewat mana?
REK (90000-4648-1967)
Gabung dalam percakapan